Juu-Shichi

3.3K 253 36
                                    

Kaito kembali menatap kearah jam tangan yanga melingkar di tangan kiri, lalu kembali menatap kearah pintu masuk bandara, menunggu kedatangan sang kekasih. Dalam hatinya berharap jika masih ada waktu sebelum keberangkatan pesawat.

Senyuman menawan tidak lepas dari wajah tampan yang selalu di puja oleh banyak kaum wanita setiap kali melihatnya, entah secara langsung ataupun dari sebuah media yang tersebar di banyak tempat, baik sosial maupun poster berukuran besar.

Di balik kaca mata beningnya, ada manik yang terus menatap berbinar kearah ponsel. Menunggu panggilan dari sang terkasih yang masih belum juga menunjukkan wajahnya sejak tadi.

Beberapa orang yang emnyadari kehdairannya dalam ruang tunggu khusus memotret diam-diam, tertawa pelan, lalu akan berteriak histeris saat dirinya akan melambaikan tangan tanda menyapa.

10 menit ...

25 menit ..

40 menit ..

Kaito mulai gelisah, 20 menit menuju keberangkatan pesawat menuju Paris, jika di batalkan tidak ada lagi penerbangan untuk minggu ini pada pesawat yang terkenal bagus dan terkenal keamanan serta kenyamannya.

Kaito sudah memikirkan sebelum membeli tiket pesawat, dirinya ingin menghabiskan waktu dengan bersantai bersama sang kekasih, tidak ingin di ganggu oleh sebuah kasus yang membuat dirinya tidak dapat istirahat.

55 menit ..

Suara pengumuman pesawat akan lepas landas berbunyi, Kaito sekali lagi menghela napas berat. Tidak mungkin meninggalkan sang kekasih yang masih belum kunjung datang, tapi tidak ingin juga membatalkan janji pada sang ibu yang jarang memiliki waktu luang.

Seorang pramugari menyapa Kaito dengan senyuman manis, membritahukan jika pesawat akan lepas landas dan diharapkan untuk segera masuk ke dalam pesawat, ruang tunggu vip memang berbeda.

Ada seorang yang mengingatkan dirinya, walaupun dalam hatinya Shinichi yang melakukannya dengan bertingkah mnais dan menarik tangannya untuk cepat masuk ke dalam pesawat.

Kaito mengangguk membalas tersenyum, lalu sekali lagi membuka ponsel dalam perjalanan menuju pintu pemeriksaan tiket, sebuah pesan dengan foto yang membuat dirinya semakin yakin untuk tetap pergi.

"Shinichi .." Kaito tanpa sadar menggenggam erat ponsel pintar keluaran terbaru miliknya, tidak bisa hancur dengan mudah, karna terkenal akan ketahanan banting, mengingat harganya yang fantastis, Kaito gagal berdrama.

"Tuan?" seorang petugas mencoba menyadarkan Kaito dari lamunanya, menarik kesadarannya kembali, Kaito meminta maaf lalu tersenyum menawan, saat melihat kearah belakang beberapa orang sudah mengantri dengan omelan kesal.

Kaito memberikan tiket pesawat miliknya, lalu melewati gerbang pemeriksaan dan meletakkan koper di bagian penyimpanan pada petugas. Tersenyum dan meminta maaf saat berbalik pada beberapa orang yang terpaksa mengantri lama sebab dirinya.

"Kyaaa!!! Kaito-kun!!"

"Tidak apa Kuroba-kun! Lamapun tak masalah"

Tanggapan mereka membuat Kaito tidak enak hati, padahal mereka bisa telat menaiki pesawat karana dirinya. Melambaikan tangannya, dan tersenyum ramah, Kaito meninggalkan wanita yang menjerit kearahnya lalu menuju ke arah pesawat.

Pramugari tersenyum manis, menyambut dirinya dan menanyakan kursi penumpang yang tersenyata berada di kelas 1.

Sebelum masuk, pramugari itu meminta sebuah foto, ingin membuktikan jika dirinya juga bisa berfoto bersama dengan artis papan atas yang sedang melakukan hiatus karna harus berkunjung ke tempat ibunya dan dengan alasan beristirahat sementara waktu.

The magician love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang