5✔

999 67 0
                                    

Revisi✔

Selamat membaca❤
---

Anna menyantap nikmat semangkuk bakso di depannya secara perlahan tak mempedulikan bisik-bisik orang yang membicarakan dirinya akibat kejadian pagi tadi.

Cuek?

Terlampau cuek.

Anna terlalu sibuk untuk mengurusi mulut orang-orang di sekitarnya.

"Bener sih Daniel emang keren banget tadi pagi." Glori berkomentar seolah menjawab salah satu komentar siswa di sana.

"Emang lo liat?"

Glori mengangguk. "Iyalah! Videonya udah nyampe ke grup line gue. Gak nyangka gue dia sampe belain Anna, bela-belain pinjemin jaket lagi." Ucapnya seraya menunjuk Anna dengan dagu.

"Emang iya?" Vita nampak terkejut terlihat dari kedua matanya yang melebat.

"Lo gak tahu?"

Vita menggeleng polos. "Gak liat."

Pletak!

"Gak asik lu mah."

Vita meringis memegang dahinya yang barusan disentil sebelum akhirnya menoleh ke arah Anna. "Tapi, emang lo dibully separah itu, Na?"

"Gak juga." Anna menjawab pelan setelah berhasil menelan bakso terakhirnya.

Vita mendekat dan meraih lengan Anna, "Sorry yah, ini semua gara-gara gue." Cicitnya.

"It's oke--"

Bughh!

'What the fvck.' Anna memaki dalam hati terkejut seraya melirik ke arah pelaku yang membuat keributan.

Lisa dan dayang-dayangnya berdiri di depan dengan tatapan angkuh dan tangan yang terlipat di depan dada. Kemunculan Lisa dkk sontak membuat seisi kantin ribut membicarakan si pemimpin geng bully SMA Bangsa.

"Merasa hebat banget ya lo gara-gara Daniel nolong lo tadi pagi." Lisa mengucap kekesalannya dengan keras. Ia mendekat dan mendorong dahi Anna ke belakang. "Berhenti memasang tatapan seperti itu ke gue!"

Anna berdecih pelan. "Why? Lo ngerasa takut?" Ucapan tantangan Anna berhasil membuat semua orang terkejut tak terkecuali Lisa yang kini merasa amarahnya hampir mencapai ubun-ubun.

byurr

Anna hanya menutup matanya kesal ketika sebotol minuman di meja berhasil membasahi wajahnya, lagi.

"Gimana?" Lisa menatapnya menang. "Gimana rasanya mandi dua kali hari ini, es?" Tanyanya dengan tampang meremehkan.

•••

Anna menyusuri lorong kelas yang sepi akibat mata pelajaran sudah kembali dimulai. Jangan tanya kenapa dia tidak di kelas, karena kalian tahu jawabannya.

Bolos.

Anna memilih membolos pelajaran Biologi dengan alasan sakit. Alasan basi yang mungkin akan membuat seisi kelas berpikir jika Anna terintimidasi dengan bully yang diterimanya.

Tetapi sebenarnya tidak. Kata terintimidasi atau takut bukan kata yang tepat padanya. Ia hanya merasa jika kehidupan sekolahnya yang tenang menjadi tidak lagi tenang karena Lisa dkk yang mencampuri hidupnya, jadi dia butuh menenangkan pikirannya.

Dan tolong garis bawahi bahwa Anna tidak pernah takut pada 3 badut sekolah itu.

Atau pada siapapun.

BEKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang