Empat

8.6K 360 6
                                    

Entah kenapa hari ini aku bangun kesiangan, karna malam aku begadang untuk mengerjakan semua tugasku yang menumpuk. Aku langsung melihat jam yang sudah menunjukan pukul 07.15

"Astagfirullah, aku kesiangan." Ucapku kesal

Aku buru buru pergi mandi untuk pergi ngampus karna hari ini dosennya akan masuk pagi-pagi..

"Bu aku pergi ngampus dulu, assalamualaikum." Aku langsung keluar dari rumah karna takut ketinggalan jadwal kereta. Yap, hari ini aku pergi menggunakan kereta kalo naik angkot atau taksi pasti kejebak macet.

'Alhamdulillah, untung kereta nya belum berangkat.' Gumamku

Baru saja aku mau naik ke kereta, tiba-tiba seseorang memanggilku dari belakang. Ketika aku membalikkan badanku, terlihatlah Salsa yang sedang tersenyum kepadaku..

'Salsa?' Batinku bicara

Ya aku senang banget karna sudah lama aku gak ngeliat dia, di kampus juga jarang ngeliat dia bahkan mengobrol.
Aku senang bisa ketemu dia disini dan bisa bareng berangkat ke kampusnya..

Disepanjang perjalanan, aku banyak mengobrol dengan sahabat kecil ku ini, dia masih tetap sama, cerewet.
Dia masih sama selalu gampang marah, kesal, dan apa apa mengeluh, tapi aku suka dia ko..
Suka? Ya! Dari dulu semenjak masih duduk di bangku SMP aku sudah menyukai dia, entah kenapa awalnya hanya sekedar sahabat sekarang semakin dewasa telah tumbuh benih-benih cinta diantara kita. Aku percaya bahwa bukan aku saja yang mempunyai perasaan ini, tapi dia juga seperti nya menyadari bahwa dia telah jatuh cinta kepadaku. Ya mungkin dia masih canggung karna status sahabat ini yang membuatnya canggung..

Mumpung aku lagi sama salsa, aku gak membuang waktuku dengan mubazir bersamanya karna bertemu dengan dia sangat sulit gak seperti dulu kalo aku kangen dan ingin curhat pasti dia gampang dihubungi dan gak banyak alasan..

Entah alasan kenapa salsa sulit sekali untuk diajak main atau jalan jalan denganku, makanya aku ingin mengetahui bahwa dia menyukaiku atau tidak.. tapi aku juga gak nanya dia secara langsung, aku kasih kode kode aja biar gak terlalu frontal.

Aku terus berikan dia gombalan-gombalan yang berhasil membuat dia gugup dan pipi menjadi merah merona, aku juga menggoda dia yang berhasil juga membuat dia jadi salah tingkah.

Apakah dia menyukaiku atau tidak?
Pertanyaan itu masih teringat dikepalaku, percuma hanya memberikan kode kode sama gombalan gombalan saja tidak dapat memecahkan pertanyaan tersebut

Sesekali aku jawab "hanya bercanda", wajah salsa pun seperti orang yang sedang kecewa dan wajah nya menjadi kusut. Lagi lagi sikap salsa gak berhasil membuat pertanyaannya terjawabkan. Aku berniat untuk menanyakan hal ini ke teman atau bisa dibilang sahabat perempuannya, zahwa.

Tapi aku gak yakin kalau dia menyukaiku, dulu dia pernah bilang bahwa kita tak akan lebih dari sahabat, salsa nyaman kalau kita sahabat, kali kita merubah status kita, maka kita hanya memperburuk suasana saja. Aku juga dulu meng-IYAkan kata kata dia dan merenungkannya.

Terus dia juga pernah bilang gak tau kenapa aku gak pernah merasakan jatuh cinta ke siapapun. pernah sekalinya selama aku hidup, aku merasakan nyaman di dekat dia, aku merasa terjaga olehnya, tapi aku gak ngerasain kalo aku mencintai dia, atu mungkin belum ya?. Dia bilang gitu ke aku, tapi sampai sekarang aku gak tau orang yang dia maksud itu siapa? Apakah aku? Gak mungkin! Dia aja udah bilang kalo dia lebih nyaman menjadi sahabatku dibanding lebih.. tapi gak ada yang gak mungkin di dunia ini jika Allah berkehendak lain.
Entah lah aku masih belum siapa orang itu yang salsa maksud.

Dari dulu aku benar-benar mencintai sosok wanita sahabat kecilku, sampai sekarang perasaan yang ku jaga ini gak pernah berubah sedikitpun. Karna apa? Karna aku peduli sama dia, sayang sama dia, dan cinta sama dia.

Tak lupa setiap habis sholat ku sematkan nama dia didalam do'aku, semoga dia jodohku, semoga dia menjadi isteriku kelak nanti, semoga dia menjadi seorang ibu dari anak anak kami dan semoga dia menjadi surga telapak kaki bagi anak anak kami. Itulah do'a yang aku sebutkan selain do'a untuk Ibu dan Bapakku.

Oh iya dan aku juga sudah berjanji pada diriku sendiri aku akan mengkhitbah salsa kelak aku sudah sukses dan sudah siap menjadikan dia isteriku dan aku sudah siap menjadikan diriku sebagai suami..

*flashback masa SMA*

"Terima... terima... terima..." teriak teman temanku kepada salsa

"Ayo sa terima saja, kasian dia sangat mencintaimu." Ucap salah satu teman salsa

Salsa pun terdiam dan dia bingung mau menjawab apa, disisi lain dia gak mau pacaran, disisi lain kalo dia nolak kasian ke arif.

Kenalkan, arif salah satu murid di kelasku dan salsa yang sudah menaruh hatinya untuk salsa. Dia sangat menyukai salsa sejak masuk SMA ini.entah karna apa dia sangat menyukai salsa, aku gak tau. Yang jelas ini membuatku gak suka dan disitulah aku baru menyadari kalo aku menyukai salsa, sahabatku sendiri.

"Maaf rif, mungkin lebih baik kita berteman aja ya." Ucap salsa yang sudah memutuskan keputusannya

Entah kenapa saat salsa menjawab untuk gak menerima arif, rasanya lega banget dan nafasku mulai normal lagi. Karna aku kepo kenapa salsa menolaknya, aku langsung bertanya alasannya kenapa

Aku terkejut saat salsa menjawab aku ingin seseorang mengkhitbah ku dikemudian hari, bukan mengajakku pacaran seperti laki laki diluar sana. Wanita itu butuh kepastian, pilihannya hanya ada 2, tinggalkan atau nikahi! Tinggal laki laki yang membuat keputusan itu. Lagian kan kalo pacaran diharamkan bagi umat muslim. Aku kan muslim jadi setidaknya aku menjauhkan diriku dari kemaksiatan yang hanya sekecil itu, Katanya.

Setelah aku mendengar semua penjelasan dari dia, aku langsung membulatkan tekad ku untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan kalo sudah waktunya, akan ku khitbah kamu salsa sebagai istri dan calon ibu bagi anak anak kita kelak nanti. Tunggu saja hingga tiba saatnya, bersabarlah sa.



Bersambung...
Setelah kalian membaca cerita saya, jangan lupa vote, comment atau tinggalkan jejak kalian , dan jangan lupa reading list cerita saya ya..

Khitbah Sang Sahabat (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang