Part 5

7K 777 102
                                    

Naruto memasuki kantornya, saat sampai di ruangan Divisinya, ia melihat Matsuri dan Ino sudah duduk di tempatnya masing-masing.

"Pagi," sapa Naruto.

"Pagi," balas Ino dan Matsuri serentak.

"Kenapa wajah kalian terlihat seperti itu?" tanya Naruto saat melihat wajah murung pada kedua sahabatnya.

"Hanya masalah pribadi," jawab Matsuri. Ia tidak mungkin menceritakan hal yang menganjal di hati di saat jam kantor. Ia kemudian melirik ke arah Ino.

"Aku pun begitu," Ino mendesah pelan.

"Begitu, bagaimana kalau jam pulang kita membahasnya?" usul Naruto.

"Maaf, aku tidak bisa." ujar Ino menyesal. "Aku bekerja Part Time, setelah ini."

"Kau bekerja Part Time? Di mana?" Matsuri bertanya. "Bukannya Naruto juga sering membantu istri CEO di tokonya?"

"Ah, aku hanya membantu bibi Konan ketika sedang libur saja." jawab Naruto. "Lalu bagaimana dengan Ino?"

"Aku bekerja part time di Onxy Club." jawab Ino.

Sontak saja Naruto dan Matsuri terkejut mendengar jawaban Ino.

"Kenapa? Kalian pasti berpikiran aneh 'kan tentang pekerjaanku?" Ino tertunduk.

"Tidak!!" Naruto menjawab cepat. "Kau pasti punya alasan tertentu sehingga bekerja di klub itu."

"Aku setuju, mengingat gaji di sini tergolong cukup besar dan kau masih bekerja part time. Aku yakin ini ada yang tidak beres, kau merahasiakan sesuatu dari kami. Tapi tenang saja, kami tidak akan memaksamu untuk bercerita sekarang." ujar Matsuri.

Naruto mengangguk.

"Maaf," Ino menatap Naruto dan Matsuri sendu.

"Kau bisa menceritakan masalahmu pada kami ketika kau siap," Naruto berkata.

Ino mengangguk.

"Baiklah, sekarang saatnya bekerja. Kita tidak ingin mengecewakan pak manager yang baik itu kan!?" Matsuri berteriak penuh semangat.

"Ya, semangat!!" Naruto dan Ino menanggapi.

...
...

"Ck," Naruto berdecak kesal saat seorang laki-laki mengikutinya terus. Sejak ia keluar dari gedung perkantoran tempatnya bekerja, laki-laki itu terus mengikutinya. Bahkan, laki-laki itu sengaja meninggalkan mobil mewahnya untuk mengikuti dirinya. "Bisakah kau tidak mengikutiku terus!" makinya.

"Hn, tidak," ujar laki-laki yang ternyata Sasuke. "Aku suka mengikuti ke mana pun kau pergi."

Naruto menatap geram Sasuke, "berhentilah melakukan hal itu, urus saja pekerjaanmu, lagi pula kau akan menimbulkan kecurigaan di keluarga kita jika mengikutiku terus. Lebih baik kau bersama calon tunangan!"

"Apa kau tidak mendengar keputusan ku malam itu, bukankah dengan sangat jelas bahwa aku menolak perjodohan itu," Sasuke terus berjalan dan mensejajarkan langkahnya dengan langkah Naruto.

Sialan! umpat Naruto dalam hati. Kalau Sasuke terus begini dan sampai di lihat oleh Karin, pasti kakak tirinya itu akan merecokinya. "Aku tahu akan hal itu, tapi keputusan orang tua kita sudah bulat. Kau dan Karin akan segera bertunangan, jadi jangan mendekatiku." Naruto mempercepatkan langkahnya. Ia berusaha menghindari Sasuke sejauh mungkin.

Sasuke terus mengikuti Naruto, "itu hanya keputusan mereka, aku tidak mau menurutinya. Yang menjalankan perjodohan ini aku, bukannya mereka. Lagi pula kau tahu sendiri, yang aku cintai bukan Karin, tapi dirimu." Sasuke berkata dengan tegas. Ia juga menarik lengan Naruto.

The Fight  ( FF ) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang