“Daddy mommy….” Aku mendengar pintu kamar kami diketuk Darcy. “yes baby wait a minute.” Kemudian aku bangun dengan hati-hati agar tidur Rane tak terganggu. “yes honey?” aku keluar hanya memakai boxerku saja. “Dad… ayo kita main ke mall sama grandma Ell dan granda Sun.” Darcy meloncat-loncat di depanku. “Okay hunny, nanti dad bilang ke mom dulu ya. Apa mom setuju dengan rancanamu.” Aku mengelus-elus kepala Darcy dan menggendongnya masuk kamar kami. “Rane…” aku mencoba membangunkan Rane. “hoaam.. yes hun?” wohaa akhirnya Rane mau memanggilku hun lagi. Yes. “Darcy mau main ke mall sama mom Ell dan aunt Sun.” kemudian Rane memegang pipi Darcy. “okay, let’s prepare. Hari ini hari terakhir bermain di rumah ini, besok kita akan pulang sayang.” “Okay mom. Dad ayo mandikan aku. Kita harus cepat sebelum mom berubah pikiran.” Aku dan Rane tertawa melihat Darcy yang sok bijaksana. “Okay boss.” Aku menggendong Darcy ke kamar mandi.
30 menit kemudian…
Aku dan Darcy sudah siap, tinggal menunggu Rane yang masih membantu Mom untuk menyiapkan susu Darcy.
“Okay, done. Let’s go.” Aunty Sun sudah bergegas membawa tas keperluan Darcy ke mobilku. “Thankyou Aunty.” “sama-sama Haz.” Kemudian aku masuk dan menggendong Darcy dan mendudukkan dia di mobil. Darcy sangat excited sekali hari ini begitu juga kami.
Aku melajukan mobil kami ke sebuah mall terbesar di Sydney. Saat sedang berkeliling mall, tiba-tiba ada paparazzi yang datang menghampiri kami. Yeah, aku cuek saja, hanya memakai beanny dan jaket. Aku kemudian menggendong Darcy dan menggandeng Rane menuju ke parkiran. Mom dan Aunty mengikut dibelakang kami. “Huh, stupid Hazza.” Rane mencubit lenganku dengan keras. “I’m sorry Rane.” Aku memasang puppy faceku. “Hehe, it’s fine Haz. Memang begini resikonya.” Kemudian Mom dan Aunty ikut angkat bicara mengenai kejadian tadi. Aku sedikit merasa lega karena mereka tidak menyudutkanku.