"KAZUMAAAAAAAAA!!"
Teriakku sambil berlari ke arahnya. Dia sudah benar-benar basah kuyup, entah berapa lama dia berada di sana. Dia duduk tepat di tempat aku mengobati lukanya waktu itu. Di sebelah kakinya banyak tergeletak kaleng-kaleng bir, sepertinya dia meminumnya selama dia disini.
"Kazuma! Kazuma, apa yang kau lakukan disini?" tanyaku sambil memegang wajah Kazuma
"Aku terus menunggumu... Menunggumu sampai aku hampir gila. Menunggumu dan berharap suatu hari kau akan masuk melalui pintu kamarku.. Aku selalu menungu-"
Aku memeluknya sebelum dia berhasil menyelesaikan kata-katanya, aku memeluknya erat sekali sampai dia hanya terdiam di pelukanku. Aku bisa merasakan nafas Kazuma menggelitik telingaku.
"Maafkan aku.. maafkan aku.. maafkan aku.." aku hanya bisa mengulang-ulang kalimat itu. Aku tak tahu apa yang harus kukatakan lagi, dan itu adalah satu-satunya kata yang dapat mewakili perasaanku saat ini.. 'maafkan aku..'. Bisa kurasakan tubuh Kazuma melemah di pelukanku, dan aku melepas pelukanku darinya.
"Jadi, sekarang kau takkan pergi lagi...?" tanya Kazuma kepadaku, sorot matanya amat memelas mengingatkaknku pada anjing di rumah tetangga (maafkan aku kalau kata-kataku merusak mood kalian dalam membaca.. Hahaha)
"Iya.. aku ga akan pergi lagi.. ayo, kita kembali ke Rumah Sakit." Kataku
Lalu aku membantu Kazuma berdiri. Entah bagaimana caranya dia bisa keluar dengan kondisi yang separah ini. Kebetulan ada taksi yang melewati taman, jadi kuberhentikan taksinya dan aku masuk ke dalam bersama Kazuma.
"Ke rumah Sakit Sakura." kataku kepada pak supir.
Bisa kulihat raut muka pak supir tidak rela akan kehadiran kami di taksinya. Maklumlah, kami basah kuyup dan membasahi jok mobilnya. Nanti akan kuberi tip pak supirr... tenang sajaaa aku sedang baik hari ini.
"Tidurlah, sesudah sampai di rumah sakit aku akan membangunkanmu." kataku kepada Kazuma.
Dia menyenderkan kepalanya di jendela mobil dan berkata, "Ya, nanti jangan lupa bangunkan aku kalau kau tak mau mati."
Dasar bule tengik! Dia sudah kembali menjadi dirinya yang biasa.. -_- Dimana perginya Kazuma yang dengan mata memelas berkata 'aku menunggumu..' sekarang? Huh, dia memang paling ajaib! Iiihhh ya ampun... disini dingin sekali..
"Pak, tolong matikan ACnya dan nyalakan penghangatnya.." pintaku kepada pak supir. Bajuku benar-benar basah dan akhirnya aku sadar, 'bajuku berwarna putih!' Aduhhh malunyaaa!!! Dan di sisa perjalanan aku memeluk diriku sendiri lantaran malu.
+pluk+
Baju basah berwarna biru dilempar ke kepalaku. Ini..? Baju Rumah Sakit Kazuma.
"Pakai itu." kata Kazuma.
"Tapi..."
"Sudah jangan banyak mulut dan pakai sajalah!" kata Kazuma.
Ukh! Aku benar2 mencintai orang ini! Coba dia bisa sedikit mengontrol mulutnya. Aku memakai baju Kazuma dan Kazuma bertelanjang dada. Aku sungguh tak enak kepadanya -_- Sebenarnya siapa yang sakit disini...? Mobill berhenti, kami sudah sampai di tujuan.
"Hei, ambil uang di kantung celana sebelah kiriku." kata Kazuma
"Tapi.." aku baru saja mau bilang aku saja yang bayar taksi, tapi dia menyelaku
"Bisa tidak kau jangan terus-terusan menjawabku?! Cepat lakukan sajalah!"
Ih.. bisa tidak sih dia memperbaiki mulutnya itu! Lalu aku merogoh kantung celananya (Kazuma tidak bisa melakukannya sendiri karena tangan kirinya di gips, jadi tolong jangan anggap aku mesum -_-) dan mengambil uang di dalamnya. Oh Tuhan.. uangnya banyak sekalii!
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY! (Re-Posted by Download Novel)
Teen FictionFujimoto Asuka, cewek sederhana yang selalu berharap kehidupan SMA-nya akan tenang-tenang saja. Tak perlu ada hal-hal ekstrim, selama dia bisa bersama sahabatnya itu sudah cukup. Tapi sepertinya harapannya itu tak akan terwujud, saat dirinya terjeba...