Hello, akhirnya bisa update lagi setelah hiatus selama setahun. Semoga para reader g bosan nunggu kelanjutan dari certa ini, yah walaupun ini cuma repost saja tapi semoga reader semua tetap suka. So, happy reading :-D
**********
Kami berputar-putar mencari kotak musik dari toko yang satu ke toko lainnya, tetapi kami tidak kunjung menemukan yang benar-benar pas. Memang sih ada kotak musik yang lumayan bagus, tapi terbuat dari plastik dan tidak antik sama sekali.
Jadi kami memutuskan untuk mencari ke toko lain lagi. Tapi kali ini target kami adalah toko barang antik. Nah, ini dia yang sulit, tidak banyak dan hampir tidak ada toko barang antik di kota ini! Akhh mengesalkan!! Lagipula bisa-bisanya si kepala bolong ini baru mencari kado, padahal besok sudah ulang tahun mamanya! Mana kadonya susah didapat lagi... hhh...
Sepertinya alam juga tak mendukung kami, hujan deras-pun mulai turun, jadinya Kazuma menepi untuk memakai jas hujan. Jas hujannya hanya ada 1, dan Kazuma menyuruhku untuk memakainya. Padahal Kazuma-lah yang seharusnya memakai jas hujan ini. Bisa terbayangkan, bagaimana menyusahkan dan dinginnya berkendara motor dengan kecepatan tinggi di malam yang hujan begini?
Hiiih~ aku saja yang dibonceng Kazuma sudah kedinginan setengah mati! Apalagi Kazuma yang hanya memakai jaket?!
Saat aku menyuruh Kazuma untuk dia saja yang memakainya, dia melotot dengan pandangan yang mematikan. Aku tahu tak ada gunanya aku berbuat begini, jadi daripada ribut dan membuat pencarian makin terhambat, aku menuruti Kazuma dan memakai jas hujannya dalam diam.
Setelah itu kami langsung berangkat lagi. Tujuan kami kali ini adalah toko barang antik yang berada di pinggiran sungai. Dari tempatnya saja sudah kedengaran antik, semoga saja kami menemukan kotak musik yang kami cari disana (dan aku juga sangat berharap kami menemukannya, karena ini sudah toko ke-9 yang kami kunjungi, dan ini sudah pukul 8 malam).
Sepertinya perjalanan ini akan memakan waktu cukup lama. Ini juga membuatku makin khawatir sama Kazuma. Apa dia baik-baik saja? Bagaimana kalau dia masuk angin? Ukh, pasti dingin sekali deh...
Lalu aku memeluk perut Kazuma dengan erat, berharap dengan begitu dia akan merasa sedikit hangat. Tapi sepertinya tidak, aku malah membuat dia sesak napas, karena aku mendengar dia terbatuk saat aku mengencangkan pelukanku. Jadinya kuurungkan niatku untuk memeluk dia dengan erat lebih lama lagi.
+CIIITT~~+
Motornya berhenti. Sepertinya kami sudah sampai.
"Sudah sampai?!" Teriakku agar Kazuma bisa mendengarku di sela-sela suara hujan yang amat besar.
"Sudah, cepat turun! Hujannya deras sekali!"
Aku turun dari motor. Di sela-sela hujan yang mengganggu penglihatanku, aku melihat ada sebuah toko ala Victoria yang bertuliskan "Toko Barang Antik: HELLEN". Sepertinya itu toko antik yang dimaksud Kazuma. Kazuma berlari ke arah toko itu, dan aku mengikutinya dari belakang.
+KLINING~+
Lonceng berbunyi saat kami memasuki toko. Sinar lampu oranye dan wangi khas dari barang antik menyambutku saat aku memasuki toko. Desain dan penempatan barang-barang yang akan dijual ditata begitu rapi dan apik, sehingga enak dipandang mata. Barang yang dijual macam-macam, mulai dari boneka, pensil, hingga kursipun dijualnya. Tapi, yah, tentu saja semua barang antik. Huh, aku jadi tidak enak karena telah mengotori toko yang cantik ini dengan tubuh basah kami.
"Sedang cari apa?" Kata gadis penjaga toko tiba-tiba.
Wuah, aku kaget sekali. Bagaimana bisa dia tiba-tiba muncul seperti itu!
![](https://img.wattpad.com/cover/81807671-288-k418370.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY! (Re-Posted by Download Novel)
Teen FictionFujimoto Asuka, cewek sederhana yang selalu berharap kehidupan SMA-nya akan tenang-tenang saja. Tak perlu ada hal-hal ekstrim, selama dia bisa bersama sahabatnya itu sudah cukup. Tapi sepertinya harapannya itu tak akan terwujud, saat dirinya terjeba...