Teng...
Teng...
Teng...Bel tanda pelajaran akhir telah berbunyi. Aku yang sedari tadi membayangkan kehidupanku di dunia kahyangan kini harus bersiap-siap pulang.
Biasa, kalau tidak ada guru yang mengajar, aku sering mengkhayal menjadi peri di kahyangan dan bertemu dengan pangeran tampan pujaan hati.
Dan nampaknya hal itu terwujud.
.
.
.Datanglah sosok pangeran tampan dari luar penjuru.
"OH IYA, Pangeranku menjemputku,"!!!! ucapku dengan nada semangat. Lagi-lagi teman-temanku menatap bola mata ketua osis yang sangat galak. Ya, kini Tio ada di depan kelasku.
Janjinya untuk mengantarku pulang dia tepati. Aku sangat beruntung mempunyai teman, kakak kelas, bahkan sahabat sebaik dia yang tulus menyayangiku.
Maybe that is like a 'FRIENDZONE'
-----------------------------------------------------
Udara yang sangat dingin aku rasakan ketika menginjak sebuah tempat kesenanganku, apalagi kalau bukan mall . Rasa senangku bertambah ketika melihat baju bagus yang lagi diskon.
Tio menggeleng-gelengkan kepala. Aku tahu apa yang dia pikirkan, "huh dasar cewek"
Aku langsung menyerbu beberapa brand ternama dan membeli beberapa barang. Uang bulananku rasanya cukup untuk membeli dress dan sepatu baru. Bahagianya.
------------------------------------------------------
Cowok berjas abu-abu terlintas di depanku.
"Rey??"
Tidak salah lagi. Itu Rey. Tapi dia hilang. Ah! Tukasku kesal.
Yang jelas, Rey bersama dengan dua orang temannya, dan aku tidak tahu siapa.
Tapi kenapa dia nggak sekolah? Apa dia bolos? Nggak mungkin sih. Hmm aku semakin geregetan. Walaupun sudah lama berteman dengannya, baru kali ini aku melihatnya seperti itu. Aku yakin pasti ada sesuatu.
.
.
.Setelah berbelanja, aku dan Tio menjenguk Sophia yang tadi pagi kecelakaan. Kaki dan tangannya luka, untung saja tidak patah.
Kita membawa buah-buahan dan donat Jco kesukaannya. Sophia menyambutku seperti menyambut peri yang datang dari kahyangan.
Terlebih lagi ketika dia melihatku bersama dengan seseorang yang sangat ditakuti di angkatanku. Siapa lagi kalau bukan si ketua osis, Tio Hendraguna.
"Sstt.." Sophia membisikkan sesuatu padaku.
"Lo bawa siapa? Kok bisa lo temenan sama kak Tio,, jawab gueeeee" bisiknya.
"Ya bisa lah, kali aja kebetulan gue kenal dia, terus gue ngajak dia kesini" jawabku yang sontak membuat Sophia terkejut.
"Jangan bilang lo..." kata Sophia terputus karena datangnya seorang dokter yang hendak memeriksa keadaannya.
"Yang lainnya mohon keluar sebentar" ujar bu dokter.
Sophia menghela napas panjang. Ingin rasanya ia beranjak dari tempat tidur untuk menemuiku. Tetapi keadaan tidak memungkinkan.
Aku mengajak Tio keluar dan duduk di deretan kursi panjang sambil menunggu dokter keluar dari ruangan. Sambil menunggu, aku memainkan ponsel dengan jemari mungilku ini. Ingin rasanya aku melanjutkan 'misi' rahasiaku yang kemarin. Apalagi kalau bukan "stalking" seseorang yang menyangkut tentang Rey.
Aku masih penasaran dengan cewek yang kemarin. Tetapi aku mengurungkan niatku karena Tio duduk di sebelahku
"Kalau ketahuan, kan berabe jadinya hahaha," aku tertawa kecil sambil sedikit melirik Tio.
Tio rupanya sudah mengantuk. Memang aku akui, perjalanan tadi sangatlah panjang. Belum lagi terjebak macet, memborong barang diskon, membeli sesuatu untuk Sophia, dan masih banyak lagi. Setelah dari rumah sakit, aku nggak akan kemana-mana lagi. Kasihan Tio...
Tiba-tiba aku mulai mengingat-ingat lagi percakapanku tadi.
Kenapa Sophia sangat terkejut melihat aku dengan Tio? Dan kenapa dia begitu penasaran? Jangan-jangan dia menyukai Tio. Tapi kayaknya sih nggak mungkin, gumamku mulai cemas.Aku telah mengenal Sophia dari jaman dodol. Sangat lucu kalau persahabatanku retak karena hubunganku dengan Tio. Meskipun aku dan Tio belum berpacaran.
Tapi sebenarnya, Tio sudah menganggapku lebih dari teman..
Yah, hanya saja aku masih belum diizinkan berpacaran oleh orang tuaku.
Tapi di sisi lain, aku nggak mau kehilangan Tio......
.
.
.
.
......dan Rey----Dear Readers,
Menyayangi seseorang tidak semudah menyukai
Menyayangi seseorang tidak harus mencintai
Terkadang kita harus menanggung resiko apabila rasa ini tak terbalaskan
Terkadang kita harus menahan sakit bila dia bukan jodoh yang tepat
Apa arti cinta bila terus menunggu?
Apa arti menunggu bila tak lagi cinta?
Aku tahu semua itu perlu proses.
Proses dari awal, tengah, akhir, bahkan kembali ke awal lagi.
Think smart, do the best
If you're tired, take a rest :)
Dont forget to vote and comment
Give me your support please
Thankyou !