Saat awal memasuki sekolah baru, suasana baru, memang.. Hidup itu pilihan, dan bila menjalaninya dengan baik, hasilnya akan nampak sangat luar biasa.
Aku yang dulu bukanlah yang sekarang. Dulu ku tidak punya banyak teman, sekarang aku didampingi banyak teman yang ada di saat senang, susah, menderita, kesepian, galau, gundah, dan lain lain hal.
Di SMA, ekstrakurikuler yang aku pilih adalah teater. Aku sengaja memilih teater karena aku ingin bergaul dengan orang banyak.
Aku ingin mengubah masa-masa pahit itu.
Tidak mau seperti Lora yang dulu.
Tanpa sepengetahuanku, Rey ternyata ikut teater juga. Menjadi ketua ekstra tidak usah diragukan lagi. Jiwa kepemimpinan dan tanggung jawabnya yang besar akan suatu pekerjaan, sangat melekat pada dirinya.
Aku hanya bisa bergumam dan memikirkan hal itu lebih dalam.
Kapan aku bisa menjadi seperti dia? Sosok yang bisa diandalkan, bahkan seisi sekolah mempercayainya.
Sedangkan aku?
Hanya manusia biasa yang kagum akan kegigihan seseorang, yang mungkin bisa menjadi lebih baik kalau dituntun untuk belajar lebih dalam tentang makna kehidupan. Cieahh..Rey nampak duduk di kursi panjang sambil mengobrol dengan beberapa aggota ekstra. Hal ini membuatku ingin berteriak sekeras-kerasnya dan ini tandanya aku bakal lebih sering ketemu Rey.
Sambil mengisi formulir pendaftaran anggota baru, aku melihat ponselku bergetar dan nampak 1 missed call dari Tio. Ah aku kesal dengan Tio. Saat pulang sekolah kemarin, aku dan Tio memperdebatkan masalah aku mau ikut ekstra yang mana. Jelas-jelas aku lebih suka teater dibanding basket. Tapi Tio bersikeras untuk mengajakku satu ekstra dengannya.
Sebal.
Aku abaikan saja ponselku dan lanjut mengisi formulir.
Setelah itu aku duduk di deretan kursi panjang yang berisikan teman-teman sekelasku yang minat di teater.
Mungkinkah karirku dimulai dari sini?
Dan akankah pertemanan ini abadi atau hanya untuk sesaat?..