Part 3
Keesokannya, aku kembali kepolres lebih awal. Mengingat kejadian kemaren dan ucapan dia, polisi yang kukagumi itu.
Setelah melakukan pedaftaran, aku memilih duduk diruang tunggu untuk menunggu nomorku dipanggil. Saat aku memperhatikan sekeliling dan berharap bisa melihatnya. Tiba-tiba aku dikejutkan, dengan suaranya yang sudah berada disampingku."Gimana sudah selesai?" tanyanya dan kumengangguk pelan.
"Sudah pak, tunggu dipanggil aja.", jawabku dan dia mengangguk pelan.
"Ya sudah, kalau gitu aku permisi dulu.", pamitnya dan berlalu meninggalkanku. Aku tersenyum senang setelah kepergiannya, ternyata dia masih mengingatku.Saat melihat nomor antrianku, ternyata masih sangat jauh. Sekarang baru urutan ke22 sedangkan nomorku berada diurutan ke129. Dari pada jenuh menunggu, akhirnya aku memutuskan untuk berkliling kantor porles ini. Sekalian mencari makan, karna dari tadi pagi aku belum sempat sarapan. Akibat aku yang harus berangkat sangat pagi dan siapa tahu juga aku bisa kembali bertemu dengannya lagi.
Selesai makan, dikantin kantor porles ini, tanpa sengaja aku kembali melihatnya. 'Mau kemana dia?', batinku. Karna penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk mengikutinya. Ternyata dia menuju kebelakang gedung kantor ini yang kosong dan terbengkalai.
Saat aku kembali mengikutinya, ternyata dia masuk kesalah satu ruangan itu yang ternyata didalamnya terdapat beberapa ruangan berupa toilet yang sudah tidak terpakai dan agak kotor. 'Buat apa dia ketoilet yang letaknya dibelakang dan tidak terawat ini. Sedangkan didepan banyak toilet yang bersih.', batinku penasaran.
Saat aku mengikutinya masuk kedalam, ternyata dia masuk kesalah satu toilet itu. Aku pun mencoba mengikutinya masuk ketoilet disebelahnya secara diam-diam.
Saat berada didalam, aku dikejutkan dengan suara desahan yang bisa aku pastikan itu suaranya dan saat aku mencoba mengintipnya dari pembatas toilet yang tidak tertutup rapat. Aku lebih dikejutkan lagi, karna menyaksikannya sedang mengocok bendanya atau kata lainnya onani. Ternyata dia memiliki benda yang cukup panjang dan gede yang memang merupakan khayalanku selama ini. 'Mimpi apa aku semalam, hingga mendapatkan tontonan langkah seperti ini.', batinku.
Sekilas pikiran usilku terlintas, aku tidak ingin melewati momen penting ini yang bisa dikatan bersejarah bagiku. Maka aku bergegas mengeluarkan smartphoneku dan segera merekam aksinya. 'Lumayan, kapan lagi bisa melihat polisi ganteng melakukan hal begini.', pikirku.
Selesai merekam aksinya, aku bergegas keluar secara diam-diam, karna tidak ingin dia menyadari keberadaanku, namun sialnya, saat aku keluar tanpa sengaja aku menabrak sebuah tempat sampah kosong yang berada disamping pintu toilet ini . Sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.
"SIAPA?" teriaknya dari dalam. "Meong...meong...meong", aku pun menirukan suara kucing. Agar dia tidak curiga dan bergegas aku pergi meninggalkan ruangan ini.
Setelah itu, aku kembali keruang tunggu tadi dan untungnya nomor urutanku belum kelewat. Tak lama nomorku dipanggil, setelah mengikuti serangkaian prosedur, akhirnya simku selesai juga.
Setelah semua urusanku selesai, aku pun memutuskan untuk bergegas pulang, untuk melihat video itu yang bisa aku jadikan bahan colian.
Diparkiran, tanpa sengaja aku melihatnya tengah duduk diatas motor gedenya yang berwarna hitam itu dan sepertinya dia bersiap untuk pulang.
"Siang, pak?", sapaku saat melewatinya dan dia mengangguk pelan mengiyakan. "Simmu gimana?, sudah selesai?", tanyanya balik dan kumengangguk. "Sudah pak, barusan. Bapak mau pulang?", tanyaku dan dia mengangguk mengiyakan. "Iya nih, tugas sudah selesai, jadi bisa pulang cepat.", jawabnya dan kuberpikir untuk memancingnya soal kejadian tadi, mumpung momennya lagi tepat sekarang.
"Tugas yang mana nih, pak", tanyaku memancingnya dan dia menatapku bingung. "Tugas kantorlah, memangnya tugas apa lagi?", jawabnya bingung dan kumengangguk pelan.
Kemudian aku berjalan mendekat kearahnya dan mencoba memancingnya lagi soal kejadian di toilet tadi, mumpung keadaan diparkiran lagi sepi. "Kalau tugas bapak yang ditoilet tadi, sudah selesai?", tanyaku menyeringai dan dia menatapku semakin bingung.
"Mak...sud ka...mu a...pa?" Tanyanya gugup dan kuterseyum kecil. "Gak ada maksud apa-apa kok. Cuma nanyak aja, kok bapak jadi gugup gini?", jawabku menggodanya kemudian berjalan meninggalkannya.
*********
Next Part 4
Jangan lupa baca part selanjutnya,
Semoga suka😊Maaf soal typo yang salah,
Terima kasih yang sudah membaca,
Jangan lupa vote & coment👦👮♂️
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Instagram Story
RomanceAwalnya aku hanya dapat menatap dan mengaguminya lewat foto foto yang diupdatenya di instragram, namun lambat laun mimpiku menjadi nyata. Aku dapat melihat dan bertemu dengannya secara langsung. Kejadian demi, kejadian kami alami dari pertengkaran...