27. Bersatu Kembali

15.5K 510 8
                                    

Part 27

Hari ini, langit tampak mendung dan sepertinya sebentar lagi juga akan turun hujan. Sepulang bekerja, maka aku bergegas langsung menuju kerumah, setelah membeli sedikit bahan buat masak nanti malam.

Sesampainya dirumah, aku bergegas mandi. Selesai mandi, aku berlalu kedapur untuk membuat makan malamku, dengan bahan seadanya yang aku beli tadi, karna aku merasa sangat lapar dan ternyata diluar sudah turun hujan. 'Untungnya aku sudah sampai, jika belum bisa kehujanan lagi akunya.', batinku.

Selesai membuat makan malam dan menyiapkan dimeja makan. Tiba-tiba aku mendengar suara ketukan pintu.
'Hujan-hujan gini, siapa yang datang bertamu.', batinku.

Saat aku membuka pintu, betapa terkejutnya aku, mendapati mas wahyu yang masih berseragam lengkap menggigil kedinginan, karna semua pakaianya basah karna kehujanan. 'Pasti dia lupa membawa jas hujan lagi.', pikirku.

Dia menatapku sendu dan tiba-tiba dia memelukku erat. "Maaf.", ucapnya pelan dan semakin mengencangkan pelukannya. Aku yang masih bingung atas sikapnya, hanya bisa terdiam.

"Maaf.", ucapnya lagi dan kumengangguk pelan. Aku mencoba melepaskan pelukannya. 'Untung saja sudah malam dan hujan deras. Kalau tidak, bisa-bisa dilihat tetanggaku, apa kata mereka, jika melihatku dipeluk oleh seorang polisi.', batinku.

Aku berlalu kedalam meninggalkannya berdiri didepan pintu, karna bermaksud mengambilkan handuk untuk mengeringkan tubuhnya yang basah itu.

Saat aku kembali kedepan, ternyata dia sedang melepaskan sepatunya dan aku segera menyuruhnya masuk kedalam rumahku. Didalam, aku mempersilakannya duduk. Aku berjalan mendekatinya, dia menatapku sayu dan aku mulai mengeringkan tubuhnya yang basah menggunakan handuk yang aku ambil barusan.

Dia tersenyum kearahku dan kubalas. "Terima kasih.", ucapnya pelan dan kumengangguk. Kemudian tiba-tiba dia menarik tubuhku keatas pangkuannya dan dia memelukku lagi.

"Maaf, aku telah mengusirmu dan maaf, atas semua sikapku selama ini kepadamu. Aku mohon, jangan pernah tinggalin aku lagi.", ucapnya memelas dan kumengangguk pelan.

"Aku sudah memaafkanmu, mas, lagian ini bukan sepenuhnya salah, mas. Aku juga salah, karna sudah membohongimu, makanya aku memutuskan pergi.", jelaskku jujur dan dia mempererat pelukannya. "Ya sudah kita lupain aja semuanya, yang lalu biarlah berlalu dan kita mulai dari awal lagi.", ucapnya dalamku dan kumengangguk pelan.

"Ngomong-ngomong, kok mas tahu rumahku?", tanyaku penasaran, karna setahuku dia tidak mengetahui alamat rumahku.

"Waktu kamu pulang kerja tadi, aku diam-diam mengikutimu, namun sialnya tadi ban motorku pecah didepan gangmu. Jadinya aku harus mencari bengkel terdekat, untuk menambalnya terlebih dahulu. Selesai tambal, aku sudah kehilangan jejakmu, jadi aku mencoba menyusuri gang ini dan berhasil menemukan motormu terparkir didepan rumahmu ini.", jawabnya menjelaskan dan kumengangguk paham.

"Selama ini, setiap pulang kerja aku selalu mendatangimu diminimarket, namun aku tidak pernah berhasil menemuimu, karna jam pulangku yang selalu malam. Tapi malam itu, saat aku belanja diminimarket tempatmu bekerja, aku sempat melihatmu, namun waktu itu kamu mala menghindariku dan itu membuatku sadar jika kamu sudah tidak ingin bertemu denganku lagi, atas apa yang telah aku lakukan kepadamu. Saat itu juga, aku mulai mencoba melupakanmu, namun aku tak pernah berhasil. Akhirnya, sore tadi aku memutuskan untuk menemui dengan meminta ijin pulang lebih awal. Walaupun kamu membenciku, setidaknya aku sudah berusaha untuk meminta maaf, kepadamu.", jelasnya dan kumenatapnya tak percaya atas apa yang dia lakukan selama ini.

"Sebenarnya, malam itu aku berusaha mengejarmu kembali, tapi aku gagal dan ketinggalan jejakmu, itu membuatku sadar betapa kejamnya diriku, karna tega mengusirmu hanya karna kesalahan kecil.", tambahnya dan kuterdiam mendengar penjelasannya. 'Ternyata malam itu, dia juga masih memperdulikanku.', batinku.

My New Instagram StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang