Epilog
👦💝👮♂️👩*👦frand pov
Dipesawat, aku masih terus memikirkan mas wahyu, sehingga membuat perasaanku merasa tidak nyaman sama sekali, meski pesawat yang aku tumpangi ini, merupakan salah satu jenis pesawat yang sangat nyaman dinegriku, karna mas wahyu sengaja membelikanku tiket pesawat jenis ini, agar aku merasa nyaman saat beterbangan menuju ibukota, tapi berkat perasaanku yang tidak menentu seperti saat ini, sehingga apapun menjadi biasa saja sekarang, bahkan makanan yang dibagikan pramugari juga tak aku sentuh sama sekali dan akhirnya aku masukan kedalam tasku dan berniat aku bawah pulang, dari pada dibuang percuma.
Setelah pesawat yang aku tumpangi ini mendarat dibandara internasional ibukota, aku pun berjalan keluar, bersama penumpang lainnya, karna berhubung aku tidak membawa tas berlebih, jadi aku tidak perlu menunggu bagasi dan bisa langsung keluar.
Diluar, aku merasa sangat haus dan akhirnya aku memutuskan untuk membeli ice cappucino favoritku, disalah satu kedai coffe yang ada dibandara ini.
Setelah pesananku dibuat, segelas ice cappucino. Aku pun berjalan keluar berniat mencari bus damri untuk menuju kekota tujuanku, namun tanpa sengaja aku menabrak seseorang yang mengakibatkan, ice cappucinoku menumpahi jasnya.
"KAMU PUNYA MATA GAK?", bentak orang yang tanpa sengaja aku tabrak itu. "I...ya, ma...af, ma...af, a...ku g...ak senga...ja.", ucapku gugup merasa bersalah dan mencoba membersihkan jasnya dengan tisue yang aku pegang, namun tanganku disingkirkannya kasar.
"Memangnya dengan kamu meminta maaf, jasku bisa kembali bersih.", ucapnya tajam dan kumenggeleng pelan. "Aku gak mau tahu, pokoknya kamu harus ganti rugi jasku ini.", lanjutnya meminta ganti rugi, karna gak ingin memperpanjang masalahnya, akhirnya aku mengangguk pelan, mengiyakan.
Aku segera mengambil uang duaratus ribuan dari dompetku dan memberikannya, namun uang tersebut mala dibuangnya. "Kamu tahu, jas ini harganya berapa?", tanyanya tajam dan kembali kumenggeleng pelan. "Ini harganya lima juta.", jawabnya yang membuatku terkejut dan kumenatapnya tak percaya.
"Gila kamu, jas kayak gini lima juta, kamu mau peras saya?", ucapku tak percaya dan dia masih menatapku tajam. "Kamu bilang jas kayak gini, nih kamu lihat mereknya ", ucapnya, sambil menunjukan merek jasnya dan aku menatap terkejut. 'Ternyata benar itu jas bermerek mahal.', batinku.
"Tapi aku gak punya uang sebanyak itu.", ucapku jujur dan dia menatapku semakin tajam. "POKOKNYA KAMU HARUS GANTI RUGI.", teriaknya dan membuat seorang security bandara ini, menghampiri kami dan merelai pertengkaran kami. Saat aku melihat sekeliling ternyata sangat ramai. 'Berarti keributan kami dari tadi, memancing banyak penonton disekitaran kedai caffe ini. Kenapa nasibku begini amat, baru aja sampai bandara, uda kena sial bergini.', batinku.
"AKU GAK MAU TAHU, KAMU HARUS GANTI RUGI!", teriaknya masih bersikeras, meminta ganti rugi kepadaku dan aku tetap menunduk, karna tidak tahu mau ngapain. 'Lagi pula, aku juga tidak memiliki uang sebanyak itu.', pikirku.
"Jadi apa masalahnya?", tanya security yang menghampiri kami dari tadi. "Dia menumpahkan minumannya kebajuku.", jawabnya cepat dan kumenggeleng cepat. "Itu gak sengaja, pak. Lagian dia juga terburu-buru, sehingga kami bertabrakan.", belaku dan dianggukan oleh security itu.
"Enak aja, gak sengaja. Jasku jadi rusak nih.", jawabnya tak mau kalah dan security itu menatap kami bergantian. "Jadi apa yang akan kalian lakukan. Apa kalian pilih jalan damai atau ikut saya kepos, biar kita selesaikan disana ", ucap security itu memberi solusi, namun tiba-tiba, terdengar suara pemberitahuan. 'Pesawat dengan tujuan singapura, denga nomor penerbangan A-380, akan segera take off, bagi penumpang untuk segera memasuki pesawat'.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Instagram Story
RomantizmAwalnya aku hanya dapat menatap dan mengaguminya lewat foto foto yang diupdatenya di instragram, namun lambat laun mimpiku menjadi nyata. Aku dapat melihat dan bertemu dengannya secara langsung. Kejadian demi, kejadian kami alami dari pertengkaran...