Part 6 (LISA)

21 4 0
                                    

Rey yang baru saja pulang dari kantor, langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekitar 30 menit kemudian, ia baru keluar kamar mandi. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Rencananya, ia akan segera tidur. Tetapi, rencana itu dirusak oleh Kiky yang meneleponnya.

"Kenapa Ky?"

"Besok ketemuan sama temen gue, Lisa ya"

"Langsung aja gitu?"

"Iye, dia mau kok. Pdkt dan siapa tau cocok"

"Hmm"

Rey pun menutup teleponnya. Ia langsung meloncat ke tempat tidur. Berharap bisa tidur nyenyak. Tapi, sepertinya ada yang janggal. Rey pun bangun dan duduk di tempat tidurnya.

"Tadi kan si Kiky ngajak gue ketemuan sama temennya. Tapi kok dia ga ngasih tempatnya ke gue dah? Ih bego banget sih tuh orang"

***

Esoknya, Rey berjalan menuju ke rumah Lisa. Kiky telah memberikan alamatnya tadi pagi. Sampai di depan sebuah rumah ber-cat kuning, ada seorang perempuan berdiri di depan pagar. Sepertinya itu Lisa. Rey-pun membuka kaca mobilnya.

"Lisa ya?"

Perempuan yang tengah asik bermain hp itu pun menunduk menatap Rey. "Iya, lo Rey, kan? Temennya Kiky"

"Iya. Kita jadi jalan?"

"Yuk"

Lisa memasuki mobil. Selama perjalanan, mereka berbincang mengenai kepribadian masing-masing. Katanya, Lisa tinggal di kost-kostan dan bekerja sendiri, sebagai owner online shop. Ia tidak kuliah.

"Kenapa emang lo gak kuliah?" tanya Rey.

"Gue gagal lolos SBMPTN. Kalo mau kuliah swasta, gaada duit buat bayar kuliah. Makanya sekarang gue mau ngumpulin duit" jawab Lisa.

"Ooh gitu. Rencananya lo mau kuliah dimana?"

"Mmm, rencana sih kampus depan jalan kost-kostan gue"

Rey tersenyum. "Karena deket?"

"Iya. Selain itu, karena bayarannya murah"

"Lo mau ngambil jurusan apa emangnya?" tanya Rey lagi.

"Ah paling akutansi aja"

Rey tersenyum melihat Lisa. Sepertinya ia akan cocok dengan Lisa. Lisa tuh tipe Rey banget. Dari wajahnya yang cantik, sampai kepribadiannya yang suka berkerja keras. Jarang ada cewe mandiri seperti itu.

Mereka pun jalan menuju mall. Mereka berkeliling memasuki setiap toko, dengan sabar Rey mengikuti Lisa kemanapun ia pergi. Tak terasa sudah malam, akhirnya Rey mengajak Lisa untuk makan malam.

Di resto, Lisa sibuk dengan hp-nya. Rey pun berusaha untuk membuat Lisa berhenti main hp.

"Liiss, ada gue loh disini, jangan main hp mulu lah wkwk"

"Hee maaf yaa, gue ngurusin olshop gue tadi hehe" kata Lisa kaget

"Iyaa iya gapapa"

"Gue kira lo chat sama pacar lo" ujar Rey.

"Weee jomblo nih gue haha"

Usai makan malam, Rey mengantar Lisa pulang. Tetapi, kata Lisa ia ingin pergi ke hotel dekat distro café. Katanya ia ingin bertemu teman SMP nya yang baru pulang dari Rusia.

***

Esoknya, Rey mengajak Lisa untuk ketemuan di distro café. Lisa pun menyetujuinya. Jam 1 siang mereka akan bertemu.

Di sana, seperti kemarin mereka bercanda tentang pengalaman-pengalaman seru. Sepertinya ini lah orang yang tepat untuk Rey. Bagi Rey, Lisa itu perfect.

Ditengah keseruan mereka berbicara, tiba-tiba ada bapak-bapak menghampiri mereka.

Tapi tunggu.

Bukan.

Bapak itu hanya menghampiri Lisa.

"Lis, makasih ya semalam. Nanti malem lanjut lagi yaa di hotel yang sama" ujar bapak itu sambil mengedipkan mata kepada Lisa lalu pergi.

Rey terkejut melihatnya, maksudnya apa? Ia mulai berpikiran yang aneh.

"Lis, maksudnya apa?" ujar Rey dengan keras.

Lisa yang terdiam akhirnya membuka mulut. "Maaf Rey"

"Jelasin Lis"

Lisa menunduk, ia gelisah. "Satu hal yang harus lo tau, gue tuh sebenernya gak ketemu temen gue semalam, gue ketemu om Bima"

Mata Rey terbelalak. Ia ingin membentak Lisa namun Lisa kembali bicara.

"Gue ngelakuin ini untuk kuliah Rey!! Orang tua gue cerai, bokap gue akhirnya pergi gatau kemana, nyokap pulang ke kampungnya. Tapi gue tetep di Jakarta. Penghasilan gue dari olshop tuh sedikit. Makanya gue terpaksa ngelakuin ini" Lisa sudah bercucuran air mata.

"Yaa tapi ga gini juga, Lis. Lo bisa cari kerjaan yang lain, ga kayak gini!!! Terus, lo bohong tentang temen lo dari Rusia pas kita ke hotel?" tanya Rey.

"Iyaa. Maaf Rey"

"Gapapa" Rey mengusap kepala Lisa perlahan.

***

Sesampainya di rumah, Rey membuka obrolan di grup chat.

Reyta : gila nih Kiky

Kiky : napa bro?

Reyta : Lisa tuh simpenan om-om ternyata anjir -_-

Falah : WAKAKAKAK. DEMI APA LO?

Raja : GILA EMG KIKY WKWKWK

Aga : TSADEESSTTTTT BROOO

Kiky : Wanjerrr, sorry Rey gatau gua wkwk

Malam itu pun Rey menceritakan semuanya kepada sahabat-sahabatnya. Firsatnya berkata menyerah dan dijodohkan atau ah sudahlah, sepertinya ia harus melamar Selma saja. Entah Selma mau atau tidak.  

Love is KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang