Rey bersandar di tembok kamarnya, menatap ke arah luar jendela. Baru saja beban kepalanya ringan karena tugas kuliahnya sudah selesai sebelum deadline. Rey mengambil ponselnya, menatam kontak Selmayunda. Terpampang fotonya dan Selma saat berfoto di Pantai, Rey bingung bagaimana caranya ia mengakhiri hubungan mereka. Rey sudah menyerah dan pasrah harus apa dia sekarang, belum ada satu tahun hubungannya dengan Selma, tapi sudah terlaku banyak cobaan diantaranya.
"Halo, Aga, gue mau ketemu sama lo" ucap Rey di dalam telfon
"Hah? Rey, di mana?" tanya Aga
"Kantor gue ya, nanti siang"
"Oke, sama anak-anak?"
"Jangan, gue butuh diskusi empat mata"
"Oke, siap" kata Aga yang langsung mematikan telfonnya
Rey bosan dengan keadaannya sekarang. Pagi ini orangtuanya akan menghadiri pertemuan bersama klient-klient penting mereka. Maka dari itu, Rey harus menggantikan Papanya di kantor. Jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, ini saatnya ia berangkat menuju kantor.
"Mas Rey, hari ini tidak ada tamu?" tanya Resti
"Ada Res, nanti Aga mau datang" jawab Rey yang dibalas anggukan oleh Resti
***
Siang ini Rey sedang memakan bekal yang memang ia bawa dari rumah. Kentang dan milkcoffee menjadi pilihannya.
TOK TOK TOK
"Masuk" sahut Rey
"Heh Rey" sapa Aga saat berada di ruangan Rey
"Eh, tumben gak ngaret lu"
"Yee, dibaikin nyolot ini manusia"
"Gimana nih gue sama Selma?" tanya Rey serius to the point
"Gue gak tau lah, kan pacarlu" jawab Aga
"Apa gue tanya aja, kalo dia mau gak gue nikahin tahun ini?"
"Kalo siap ditolak sih silahkan"
"Bismillah ya allah" jawab Rey pasrah
Selma POV
Aku disini, dengan tumpukan buku fisika. Namaku adalah Selmayunda Adisti yang terkenal di sekolah karena aku adalah pacar dari seorang Reyta Gama Putra, alumni sekolahku yang terkenal akan tatapan sinisnya kepada cowok-cowok dan sikap dinginnya terhadap cewek-cewek. Tapi percayalah, dibalik itu semua, Rey sangat friendly dengan keenam temannya dan dia adalah pacar yang perhatian. Selama kurang lebih 6 bulan aku pacaran dengannya, belum pernah aku merasakan problem cewek-cewek yang bilang cowoknya gak peka. Bukan, bukan Rey sangat peka. Rey peka sekali ku kode, namun kadang dia suka gak tanggap apa yang aku mau. Aku membuka album foto dimana aku dan Rey tersenyum sumringah. Kala itu, aku ditembak dia di sekolah sepulang ekskul.
Flasback~
"Selma! Nanti lo disuruh tunggu di lobby sama supir lo" ucap Dea sahabatku
"Loh? Supir gue nelfon lo?"
"Hmm, gitu deh" jawab Dea singkat
"Oh iya Dea, gue tadi liat kak Rey lagi mondar-mandir gelisah di lorong kantin. Dia kenapa ya kira-kira?" tanya ku pada Dea
"Mana gue tau lah, orang gue aja gak kenal sama kak Rey" jawab Dea "Lagian, lo mau sama dia? Kata gue ya Sel, mending lo cari yang lain deh, lo tau kan kak Rey itu siapa dan kayak gimana?" lanjut Dea
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Karma
Novela JuvenilRey, seorang anak muda yang baru berumur 19 tahun harus menikah secepatnya. Ia tak punya pilihan lain selain menikah dengan pilihan orangtuanya, dengan kata lain berarti dia akan dijodohkan dengan pilihan orang tuanya. Dengan kesempatan 8 bulan untu...