Sera pov
Aku hanya diam menatap Heosok, tidak tahu komentar apa yang cocok untuk kalimat itu.
"Berjanjilah kau akan tetap menjadi manusia. Keabadian tidak akan memberimu segalanya"
Aku mengangguk paham. Ia mendekatkan wajahnya padaku, menempelkan dahinya di dahiku dan menutup matanya. Aku berharap aku bisa membaca pikirannya saat ini, tapi aku tidak bisa, kemampuan Jin oppa yang aku peroleh lenyap karena kejadian kemarin.
"Jangan pernah pergi"
Ia membuka matanya dan setelah kalimat itu bibirnya menemukan bibirku. Ciumannya memberikan kehangatan yang mengalir keseluruh tubuhku. Aku mengalungkan tanganku di lehernya, menariknya memohon untuk lebih.
Lidahnya menjilat bibirku lembut memintaku membuka mulutku agar ia bisa menjelajah lebih. Tanganku bergerak dari lehernya turun ke dada sampai keperutnya, menyentuh ujung kaosnya. Perlahan jemariku bergerak dibalik kaos hitamnya dan ia melenguh di dalam ciuman panas kami. Aku bisa menyentuh absnya yang masih rapi, tidak seperti milik Yoongi oppa yang sudah meleleh.
Ia melepaskan ciumannya dariku dan menarik kaosnya sendiri, melempar benda itu sembarangan dan kembali fokus padaku. Ia mengecup pipiku pelan, turun ke rahangnku dan sampai di leherku. Menggigit dan sesekali menjilatnya. Aku mendorong tubuh Heosok, mengganti posisi kami sehingga sekarang akulah yang berada di atasnya. Ia bersandar pada beberapa bantal dipunggungnya sehingga posisinya antara terlentang dan duduk, sedangkan aku diatasnya masih fokus pada bibirnya. Tanganku bergerak frustasi di ikat pinggangnya, benda ini sungguh menghalangiku. Aku melepaskan ciumanku dari Heosok, berusaha fokus pada ikat pinggangnya, melemparkan benda itu jauh setelah berhasil melepaskannya.
Aku merapat pada Heosok, mencium rahangnya yang menggoda, menggigitnya menghasilkan erangan-erangan pelan dari bibir manisnya. Aku menjilat tonjolan di tenggorokannya, kemudian menggigitnya merasa gemas dengan benda itu. Tanganku masih sibuk pada celananya, membuka kancingnya dan menurunkan resletingnya, menarik celana beserta dalamannya.
Aku berhasil membuat dia tidak mengenakan apapun. Aku tidak pernah menelanjangi namja sebelumnya, mereka selalu lebih berkuasa. Aku menatap tubuh polosnya dan aku merasa celana dalamku mulai basah.
Heosok menarik tengkukku dan menciumku lagi, tidak pernah merasa puas dengan bibirku. Tangannya bergerap bebas dipunggungku mencoba menemukan resleting pakaianku.
"Ahhh...."
Ia melenguh dan melepaskan ciummnya saat tanganku berhasil menyentuk miliknya dan bergerak di sana. Ia bersandar pada dashboard ranjang dan ia menatapku dengan pandangan yang berkabut. Tanganku bergerak sangat baik, naik dan turun berusaha menyentuh semua bagiannya. Heosok terus melenguh, kepalanya menengadah, matanya tertutup dan bibirnya sedikit terbuka sibuk mengerang. Aku tidak pernah melihat Heosok seseksi ini, dan aku menikmati pemandangan ini.
Aku merasakan sesuatu seperti lender ditanganku saat aku mengurut miliknya yang semakin keras. Aku melepaskan tanganku dan ia seketika membuka matanya, menatapku dengan sayu dan terengah-engah.
"Kenapa berhenti?"
Ia bertanya dengan frustasi membuat aku terkekeh pelan.
Aku turun dari pangkuannya, sedikit bergeser kebelakang, mensejajarkan wajahku dengan perutnya.
"Ini akan jadi blowjob pertamamu"
Aku berbisik padanya sebelum mulai mengulum benda itu membuah Heosok berteriak keras. Ia memegang kepalaku, mencengkram rambutku pelan, membantuku bergerak naik turun sesuai dengan ritme yang ia inginkan. Aku bisa menatap Heosok yang bersusah payah meredam desahannya, ia menikmati serviceku dan aku tersenyum di dalam hatiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark & Bright [M]
FanfictionBagaimana jadinya jika seorang gadis terjebak bersama 7 vampir? Demi menyelamatkan keluarganya, gadis itu rela menyerahkan jiwanya untuk di berikan pada orang-orang yang sangat ia sayangi agar mereka bisa hidup kembali dengan di bantu oleh ketuju...