Descendant of The Last Summer : "Wings of Dragon"

~Chapter [6]~ "The Darkest Secret"

Setelah  kepergian Kara bersama Heather, tim Caleb dan tim Shavanna memutuskan untuk pergi ke markas mereka di Istana Fallen Leaf. Istana bagi Klan Autumn, karena di sanalah tempat buku-buku tentang sejarah tiap kerajaan, disimpan dengan aman. Setibanya di sana, mereka pun mendapat sambutan hangat dari Raja Zaylor. "Selamat datang di istana Fallen Leaf! Silahkan masuk ke dalam istana, anak buah saya akan menyiapkan makanan lezat untuk kita semua," ujar raja bertubuh perkasa itu dengan ramah.

"Maaf, Yang Mulia. Tapi sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk makan-makan. Bukannya kami menolak, tapi kami kemari untuk mencari tahu tentang Kara. Ada misi penting yang harus kami selesaikan. Jika kami tidak bisa tepat waktu menyelesaikannya, maka seluruh dunia akan berada dalam bahaya," tolak Caleb tampak sedikit panik dan tergesa-gesa. Raja pun menjawab dengan bijak tanpa keberatan sedikit pun, "Baiklah. Ceritakan masalah itu sembari Zola mencari tahu tentang Kara."

***

"Apa? Jadi Klan Summer itu masih ada?" tanya raja bingung bukan main mendengar cerita Caleb tadi. "Iya, kurang lebih seperti itu," sahut Shavanna pelan. Tak lama setelah mereka membahas tentang misi mereka, Zola pun seketika muncul dari balik pintu megah, yang menjadi batas antara ruang tengah kerajaan, dan perpustakaan kerajaan. Ia pun melangkah mendekat ke arah raja dan para fighters di tempat itu. Dengan sopan, ia pun menyerahkan sebuah buku tua berisi sejarah tentang segala kehidupan kerajaan di jaman dulu, agar mereka dapat membacanya secara nyaman.

Caleb pun mulai membacanya dengan suara lantang. "Dahulu kala, ada seorang penyihir yang sangat berbakat. Penyihir yang terkuat pada masa itu, yang juga merupakan ratu dari kerajaan kegelapan The Sorcerer, bernama Virginia Zalphinea. Dalam suatu perang, Virginia merawat seorang prajurit dari Klan Summer yang sedang terluka dalam suatu perang dan jatuh cinta padanya. Prajurit itu bernama Zach. Namun, hubungan percintaan antara Klan Summer dan Klan The Sorcerer adalah jelas terlarang. Kekuatan kedua klan terkuat ini jika bersatu, tentu saja akan sangat luar biasa dan membahayakan dunia. Tetapi tampaknya hawa nafsu akan cinta keduanya, telah mengalahkan larangan itu. Mereka pun menikah diam-diam. Virginia memalsukan kematiannya, lalu menggunakan mantra untuk menyamar menjadi rakyat biasa yang tidak pernah melatih chi-nya. Semua itu tentu saja untuk menutupi pernikahannya dengan Summer itu." Kata demi kata yang baru saja dibaca oleh Caleb itu tentu saja membuat para fighters kebingungan bukan main, mencari kaitan semua ini dengan Kara.

Tentu saja ada banyak sejarah kehidupan kerajaan yang tertuang rapi di buku tua itu. Akan tetapi, kisah berjudul "The Darkest Secret" itulah yang paling menarik perhatian mereka. Bibir Caleb yang membacakan kisah itu pun terhenti seketika, saat ia melihat sebuah kalung dengan liontin mandala, yang dikenakan penyihir itu. "Coba lihat! Lambang mandala ini persis seperti mandala yang terdapat pada cincin Kara," ujar Caleb seketika. "Kau yakin itu mandala yang sama?" tanya Shavanna spontan. "Saat menginterogasi dia, aku memperhatikan dia selalu mengusap cincin itu. Bahkan, ketika ia sadar dari mantra tidurku, cincin itu yang pertama dicarinya. Aku yakin semua ini berkaitan," balas Caleb dengan keyakinan penuh.

Hal ini membuat rasa penasaran semakin merasuki mereka. Penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi selama ini. Mandala yang sama itu menunjukkan, bahwa mereka sudah selangkah lebih dekat dengan masa lalu Kara. Shavanna pun membaca kelanjutan kisah itu, menggantikan Caleb yang tampaknya sudah mulai lelah membaca. "Suatu hari, para warga mengetahui penyamaran itu. Warga yang ketakutan dan panik segera melaporkan hal itu kepada raja dari Kerajaan Amarantha saat itu. Seperti biasa, jika ada penyihir ataupun fighters yang melanggar peraturan, maka akan dibakar hidup-hidup di depan para warga. Malam itu, Virginia dan Zach dibakar hidup-hidup, di depan mata para raja dari keempat kerajaan, beserta para warga. Namun sangat tak disangka-sangka, Virginia secara diam-diam menggunakan mantra penukar roh, untuk menukar rohnya dengan roh seorang Autumn bernama Selena. Dia hanyalah seorang warga biasa. Istri seorang petani muda dari Klan Autumn yang tengah hamil 7 bulan. Dia pun melanjutkan hari-harinya sebagai Selena.

Dua bulan telah berlalu, anak yang dikandung Selena pun telah lahir. Seorang gadis Autum yang dinamai Kara. Hingga suatu hari, sang petani itu mulai merasakan keanehan demi keanehan pada sikap dan perilaku istrinya, dan memberitahukan hal ini pada saudaranya, yang merupakan seorang fighter. Setelah penyamaran Virginia dalam tubuh Selena terbongkar, warga pun segera menyeret paksa dia untuk dipasung lalu dibakar. Namun kali ini, para warga mengambil semua perhiasannya, termasuk kalung mandala yang dikenakannya. Hal ini untuk menghilangkan sihir yang biasa dipusatkan oleh penyihir dalam perhiasan miliknya. Malam itupun, berakhir sudah hidup sang penyihir terkuat sepanjang masa itu." Frost dengan spontan menyela, "Berarti Kara?" Kira-kira pertanyaan itulah yang ada di benak mereka semua di ruangan itu.

Frost pun melanjutkan apa yang baru saja dibaca Sensei Shavanna, "Setelah kejadian itu, warga mengalami krisis kepercayaan pada Klan The Sorcerer. Para warga menganggap hubungan Virginia dan Zach, sebagai ambisi Virginia untuk menciptakan senjata terkuat bagi klannya, yaitu seorang anak dengan klan terkuat gabungan, The Sorcerer dan Summer. Karena ketakutan rakyat yang berlebih, keempat raja pun menggelar pertemuan dan memutuskan untuk mengasingkan Klan The Sorcerer di sebuah tanah kosong. Kerajaan mereka tidak lagi diakui. Semua harta benda mereka juga dijarah. Klan yang terasing itu tidak berdaya lagi melawan amarah warga yang begitu besar. Sampai saat ini, belum ada kepastian tentang kebenaran ambisi Virginia, maupun keberadaan Klan The Sorcerer ."

Mereka pun berusaha mencari tahu tentang sejarah Kerajaan Amarantha. Mencari tahu hal-hal yang bisa menuntun mereka lebih jauh dengan siapa Kara sebenarnya. "Zola, tolong carikan buku tentang sejarah Klan Summer," pinta Caleb dengan sopan. Tak lama berselang, Zola memberi buku tentang sejarah Klan Summer. "Ini bukunya, tetapi maaf sejarah tentang akhir Kerajaan Amarantha tidak begitu lengkap, jika itu yang Anda butuhkan," ujar Zola dengan santun. "Tak apa, kami akan berusaha  memahami yang kami perlukan dengan apa yang ada," sahut Shavanna. Setelah mereka membaca tentang bagaimana kerajaan terkuat itu runtuh, benar mereka tidak mendapatkan petunjuk apa-apa tentang Kara. "Buku ini sama sekali tidak membantu, kecuali..." ujar Hunter kesal bercampur terkejut akan apa yang baru saja hampir terlontar dari bibir tipisnya itu. "Kecuali apa, Hunter?" tanya Chrysillis reflek. Dengan mata membesar, si tampan itupun menjawab, "Kecuali gadis kecil Autumn itu adalah Kara." Apa yang baru saja diucapkan Hunter itu sempat membuat semua orang di ruangan itu terdiam untuk sesaat.

Perkataan singkat Hunter membuat semua ini menjadi masuk akal. Pecahan demi pecahan kisah Summer ini kian menjadi jelas. "Akan tetapi, jika Kara adalah gadis Autumn itu, mengapa dia begitu ingin menyakiti Heather?" tanya Frost yang bingung dengan ribuan pertanyaan tentang kasus ini, yang terus berputar tanpa henti di kepala dinginnya. Ivy yang tertantang untuk berpikir keras menjawab pertanyaan itu pun mengutarakan nalarnya. "Heather itu satu-satunya keturunan klan terkuat yang terakhir di dunia ini. Sudah pasti Kara menginginkan kekuatannya, ya kan?" Mereka pun mencoba mencerna pemikiran itu matang matang. "Baiklah, saat ini kita harus pergi. Kita harus menemukan Heather secepat mungkin. Sebelum sesuatu yang berbahaya terjadi," kata Caleb sambil berdiri. Mereka pun bersiap-siap untuk memulai perjalanannya mencari gadis Summer berambut merah itu.