Part 10 - Dissapointed

27 3 2
                                    


Zafran

Kapan kamu balik kesini? Aku sepi nih tanpa kamu. Hehehe

Aku tersenyum geli melihat pesan yang Zafran kirimkan untukku. Dua hari yang lalu aku memang pulang kerumah. Rutinitasku ketika tidak ada jadwal di tempat kursus.

Me

Dasar tukang gombal :p Besok pagi aku pulang. Kan besok farewell.

Baru beberapa detik Zafran sudah membalas pesanku.

Zafran

Seriusan atuh Ay. Yaudah, tidur gih, biar besok nggak kesiangan. Aku menantimu disini hahaha. Good night my love

Lagi-lagi Zafran membuatku tersenyum.

Me

Hahaha, good night

Aku meletakkan ponselku dimeja dan mulai memajamkan mata.

***

kepergian yang paling indah adalah ketika  seseorang menantimu kembali pulang.

Aku tidak tau kenapa Zafran sudah mulai merasuki bagian hidupku. Kami memang belum ada ikatan tapiaku rasa hati kita saling terikat.

Aku membuka recent updates di bbm. Ada sebuah status yang membuatku ingin berlari kerahnya dan memeluknya saat ini juga.

Zafran Althaf "Hati-hati yang lagi perjalanan kesini"

"Kamu nggak mau turun?" kata mama menyadarkanku.

"Eh, udah sampe ya, Ma. Yaudah, Aya masuk dulu ya, Ma."

Aku mencium tangan mama dan papa lalu turun dari mobil. Sedikit berlari kearah kamarku.

Aku membuka pintu kamar dengan perasaan yang sungguh luar biasa. Aku tidak sabar menceritakan ini kepada Rani.

"Ran, tau nggak? Zafran nulis personal message buat gue." Kataku sambil meletakkan tasku di sudut kamar.

"Hmm, Ay, sebenernya ada yang ingin gue ceritain sama lo. Tapi lo jangan marah ya."

"Apaan, Ran?"

"Kemarin gue nggak sengaja dengar Fia voicenote sama seseorang. Dia ketawa-tawa gitu deh. Gue pikir sama pacarnya, nggak taunya dia nyebut nama Zafran."

Aku terdiam sejenak. Hatiku begitu sesak mendengar cerita Rani.

"Mending lo tanya deh sama Zafran. Gue cuma nggak mau lo sakit hati nantinya."

Aku tersenyum kearah Rani. Ada sedikit rasa kecewa menyelimuti hatiku.

Drrt drrtt...

Zafran

Kamu sudah sampai Ay?

Aku tak membalas pesannya. Aku membuat sebuah personal messages yang mungkin akan membuatnya mengerti. Ku letakkan ponselku dan bergegas menuju Harvest course.

***

Kerumunan orang memadati tempat daftar hadir. Ada beberapa resepsionis yang duduk manis di kursi mereka. Mataku tertuju pada salah seorang resepsionis disana. Wanita centil yang menggenakan jas hitam itu tersenyum, membuatku sedikit muak meliatnya.

"Udah nggak usah ngeliatin Fia segitunya, Ay. Mending liatain tuh pangeran lo. Ganteng juga kalo kayak gitu." Tunjuk rani ke barisan belakang.

Aku menoleh dan mendapati Zafran dengan kemeja putih yang dibalut dengan jas hitam tampak pas dibadanya. Dasi warna hitam, celana kain warna hitam dan pantofel berwarna senada yang bertengger manis di tempatnya masing-masing tak luput dari pandanganku. Rambutnya yang di potong rapi semakin menampakkan ketampanannya.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang