Main Cast : Jeon Jungkook
Kim Taehyung
Other Cast : Park Jimin
Min Yoongi
Warning : Yaoi, kookvHappy reading~
Jungkook berbaring di ranjangnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya masih melayang memikirkan kejadian tadi, saat dia mencium Taehyung.
Apa yang harus ia lakukan saat ia mulai menyadarai perasaan aneh dan tidak wajar ini ? Apa ia harus menyangkalnya ataukah ia harus menerimanya. Sungguh Jungkook pun sejujurnya masih tidak yakin akan perasaannya, ia tidak tahu kenapa tiba-tiba saja ia ingin mencium Taehyung dan rasa ingin memiliki itu begitu besar. Ia sudah bukan anak-anak lagi seharusnya ia cukup mengerti arti dari ciuman itu, ia sudah berumur delapan belas tahun. Tentu saja ciuman itu memiliki makna lain dari ciuman yang mereka biasa lakukan saat masih kecil, yang hanya ciuman di pipi atau dikening, ciuman tanpa adanya perasaan berdebar. Jungkook mengacak surainya bingung, lalu memejamkan matanya mencoba untuk tidur dan melupakan sejenak kekalutannya.Ditempat lain namja manis itu juga sedang berkecamuk dengan pikirannya. Akal sehatnya masih sulit untuk mencerna dengan baik atas perlakuan Jungkook yang tiba-tiba menciumnya? Taehyung tidak tahu kenapa Jungkook menciumnya? Dan yang lebih membuatnya bingung kenapa ia juga membalas ciuman Jungkook. Padahal seharusnya ia bisa menolaknya, tapi kenapa ia juga terkesan menikmatinya dan menginginkannya. Wajah namja manis itu kembali memerah saat ia menyentuh bibirnya yang masih meninggalkan jejak manis bibir Jungkook. Taehyung kemudian menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, mencoba menyelami alam mimpinya.
Sudah dua hari sejak Jungkook mencium Taehyung tiba-tiba. Hubungan mereka menjadi canggung kembali, mereka hanya berbicara hanya kalau perlu saja. Tentu saja ini membuat Jimin dan Yoongi menjadi bingung dengan kedua sahabatnya ini. Saat ditanya ada apa, mereka kompak menjawab tidak ada apa-apa.
"Terserah kalian sajalah!" kesal Jimin saat mendapat jawaban yang kembali sama.
"Sudalah Jim, tak usah pikirkan mereka. Kau bisa gila nanti!" nasihat Yoongi.
Jungkook sungguh tak suka dengan kondisi hubungannya dengan Taehyung sekarang ini. Jungkook butuh kejelasan pada perasaannya sendiri. Maka dari itu saat bel istirahat berbunyi ia menarik Taehyung menuju atap sekolah. Dan sekarang disinilah mereka, berdiri berhadapan dengan kecanggungan yang menyelimuti keduanya.
"Tae," panggil Jungkook.
Taehyung mengalihkan pandanganya dari lantai kayu itu untuk menatap Jungkook.
"Tae, bo-bolehkah aku menciumu lagi?" tanya Jungkook tergagap.
Taehyung hanya membulatkan matanya terkejut mendengar pertanyaan Jungkook.
"Aku hanya ingin memastikannya saja Tae,"
Tanpa mendengar jawaban Taehyung, Jungkook meraih pinggang ramping Taehyung mendekat sehingga tubuh Taehyung menempel sempurna dengan tubuhnya. Jungkook menatap bibir merah Taehyung sejenak sebelum menyatukan kedua bibir mereka. Awalnya Jungkook hanya menempelkannya saja, ia ingin melihat reaksi Taehyung. Merasa tak ada perlawanan dari Taehyung, Jungkook pun mulai memberi kecupan-kecupan kecil pada bibir Taehyung.
Kecupan-kecupan itu mulai berubah menjadi lumatan. Taehyung tanpa sadar memejamkan kedua matanya menikmati setiap lumatan Jungkook. Melihat Taehyung yang memejamkan matanya, Jungkook tersenyum sebentar kemudian ikut memejamkan matanya. Lumatan Jungkook berubah menjadi hisapan, ia menyesap bibir atas dan bawah Taehyung secara bergantian. Bibir merah Taehyung bertambah merah dan membengkak karena ciuman Taehyung. Kehabisan napas, Taehyung pun memukul dada Jungkook kecil.
Jungkook melepas tautannya pada bibir Taehyung, ia menatap Taehyung yang menunduk dengan napas yang terengah-engah. Jungkook meraih dagu Taehyung, membawa tatapan Taehyung kearahnya. Jungkook mngusap sisa saliva entah milik siapa di sudut bibir Taehyung dengan ibu jarinya.
"Tae, aku mencintaimu," ujar Jungkook tiba-tiba.
Taehyung kembali terkejut dengan pernyataan tiba-tiba Jungkook. Ia hanya menatap Jungkook dengan perasaan yang berkecamuk. Entalah apa yang ia rasakan, seharusnya ini tidak benar. Ia dengan Jungkook sudah seperti saudara, tak seharusnya mereka melakukan hal seperti ini. Tapi ia juga tak bisa menyangkal debaran jantungnya saat ia berada di samping Jungkook, dan ia juga sangat menikmati ciuman yang diberikan Jungkook. Bahkan entah kenapa ia merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya saat Jungkook mengatakan ia mencintainya.
"Kookie, a-aku.."
"Tae, aku tahu ini sangat membuatmu terkejut, tapi aku sudah tak bisa menahannya lagi Tae," potong Jungkook.
"Kookie, aku.. Jujur saja aku selalu senang berada di dekatmu. Jantungku pun selalu berdebar saat bersamamu. Aku juga menikmati ciuman kita," ujar Taehyung dengan wajah yang memerah.
"Tapi aku belum yakin dengan perasaan ku padamu Kookie. Aku takut ini hanya perasaan sesaat saja, perasaan yang timbul karena rasa rindu kita saja. Kita baru saja bertemu Kookie,"
"Tapi Tae, aku sungguh-sungguh mencintaimu. Kau tahu aku selalu menunggumu untuk kembali,"
"Aku tahu Kookie, aku tidak ragu dengan kesungguhanmu," ujar Taehyung melihat kesungguhan yang terpancar dari mata Jungkook.
"Lalu apa yang membuatmu tak yakin padaku Tae ,"tanya Jungkook.
"Bukan kau alasanku tak yakin Kookie, aku hanya saja belum yakin pada diriku sendiri. Aku tak mau menyakitimu nantinya. Jadi maaf aku belum bisa membalas kata cintamu padaku,"
Jungkook mengalihkan tatapannya dari Taehyung. Ia menghembuskan napasnya kasar.
"Tapi... Kau bisa kan membantuku untuk menyakinkan perasaanku padamu?" tanya Taehyung.
Jungkoom kembali memusatkan pandangannya pada Taehyung.
"Apa yang bisa aku lakukan untuk itu, Tae?" tanya Jungkook.
"Jangan pernah menyerah padaku, Kookie," ujar Taehyung tersenyum pada Jungkook.
Jungkook membalas senyum Taehyung dan kembali menarik Taehyung kedalam pelukannya. Ia memeluk Taehyung erat, Taehyung pun membalas pekukan Jungkook.
"Tentu Tae, aku tak akan menyerah padamu," ujar Jungkook sambil mengecup rambut Taehyung berkali-kali di sela pekukannya.
TBC
YEAYY, aku balik dengan chapter 8. Ada yang menunggu kelanjutan ff inikah???
So, gak banyak cuap-cuap, ditunggu votementnya ya..
See ya nex chapter.. 😘😘
-Ranran-