*1 bulan kemudian*
Kabut masih menyelimuti daerah yang Vania tinggali, namun Vania sudah membereskan barang-barangnya ke koper. Rina yang merasa terganggu dengan suara bising dan Rina pun terbangun dari tidurnya.
"Lah, lo mau kemana?" Rina menghampiri Vania sambil mengucek-ngucek matanya
"Cuci muka dulu, baru gue jawab". Rina mendengus kesal dan langsung menuruti perkataan Vania.
"Gue mau balik dulu seminggu"
"Terus gue gimana?"
"Lo sementara disini aja dulu atau lo nginep di kost temen lo"
"Ah Vania, kok ngedadak banget sih?"
"Nggak ngedadak, nyokap gue udah nyuruh balik dari bulan kemaren. Sorry gue gak sempet bilang sama lo"
"Emmmm terus lo balik naik apa?"
"Gue minta anter Dion"
"Oh yaudah deh, gue mandi dulu". Sementara Vania masih mengemas baju-bajunya
"Yang, bentar lagi aku otw rumah kamu ya" terdengar suara pria dari ponsel Vania
"Iya, aku tunggu ya. Kamu hati-hati". Lalu Vania menutup telfon dari pacarnya, Dion.
"Udah beres? Mau berangkat jam berapa?"
"Lo mandi cepet banget, gak kaya biasanya"
"Ih mau berangkat jam berapa?"
"Jam delapan gue otw"
Rina pun mulai membereskan tempat tidur dan menuju meja makan"Lo kapan masak Van? Kok udah banyak makanan gini?". Rina yang langsung duduk dan mengambil nasi
"Tadi gue masak dulu, kalo gue gak masak nanti kasian sahabat gue kelaperan" jawab Vania yang sambil membawa kopernya ke ruang tamu
"Emmm makasih sahabatku"
Vania membalas dengan senyum manisnya, Rina dari dulu tidak pernah berubah, masuh sedikit manja.
Kemudian terdengar suara mobil di depan rumahnya. Vania segera membuka pintu depan. Terlihatlah seorang pria tampan berlesung pipit tersenyum menghampiri Vania."Cantik banget sih pacar aku" ledek Dion sambil mencubit pipi Vania
"Aduh ih sakit"
"Maaf-maaf, coba mana sini liat". Dion langsung mengelus pipi Vania dengan lembut
"Gapapa kok becanda, sini duduk dulu"
"Langsung otw aja ya, suka males bangun kalo udah duduk deket kamu tuh". Dion yang cengengesan langsung dibalas cubitan dari Vania yang mendarat di perutnya.
"Aww.. sakit tau". Ekspresi Dion yang Terus memegangi perutnya
"Yaudah bawain koper aku"
"Kamu mau berapa hari? Kok banyak banget bawaannya?". Tak ada jaawaban dari Vania lalu Dion membawa koper Vania dan memasukannya ke bagasi.
"Aku cuma seminggu kok"
Mata Dion langsung terbelalak mendengar jawaban Vania
"Seminggu?""Gausah lebay deh"
"Lama banget sih yaaaang" rengek Dion yang seperti anak kecil
"Sebentar kok"
"Kamu gak kasian sama aku?"
"Kasian? Emangnya kamu kenapa? Kamu sakit?" balas Vania yang memperlihatkan wajah khawatirnya
"Kasian,karena nahan kangen karena kamu jauh"
"Halah gombal, bentar ya aku pamitan sama Rina dulu"
Lalu Dion pun memasuki mobilnya, sementara Vania masuk ke dalam rumahnya berpamitan dengan sahabatnya, Rina.
"Gue berangkat dulu ya, lo hati-hati di rumah"
"Lo yang harusnya hati-hati, gue pasti kangen banget sama lo"
"Yaudah gue berangkat ya"
"Kabarin gue ya kalo lo udah sampe"
"Oke"
"Oleh-oleh jangan lupa" balas Rina yang mengantarjan Vania sampai depan rumah dan melambaikan tangannya.
Seketika mobil Dion pun hilang dari pandangannya---------------------******-------------------
Jangan lupa vote & commentnya yaa 👇 makasih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Defense
Fanfiction"Aku menangis tidak dengan air mata. Aku menangis dengan hati. Biarkan bibirku tersenyum dengan hati menangis"