Bab 1

528 79 30
                                    

"Aaaahhh!!" Teriak seorang gadis dengan napas memburu dan keringat dingin bercucuran didahi, leher juga tengkuknya.

"Kenapa lelaki sialan itu kembali datang ke mimpiku?" Ujarnya lemas sembari menjambak rambut coklat kemerah-merahannya yang panjang.

Gadis itu merongoh ponsel yang berada diatas laci samping tempat tidurnya. Ada lima notif message yang belum ia buka sedari malam. Dengan mata setengah terpejam ia membacanya satu persatu.

From: Mom
Kapan kau pulang kerumah sayang? Ibu merindukanmu. Sangat merindukanmu.

From: Dad
Ayah tau kau sudah berkali-kali melarang kami untuk mengirimkanmu uang. Tetapi ayah tetap khawatir jika kamu kekurangan uang. Maka dari itu ayah telah mengirimkanmu uang lewat atm. Jika kamu membutuhkannya maka gunakanlah. Dan satu lagi cepat pulang kami merindukan anak gadis manja kami.

From: Karel
Lusa aku akan datang menjengukmu. Aku merindukan suara cempreng adik termanjaku satu-satunya. Jadi, ku harap kau lusa stay at ure apart.

From: Missy
Putri es jangan lupa besok jam pertama, jam nya Pak Rahmat. Pukul 7 tepat. Ku harap kau tidak telat atau kau akan mendapat hukuman membuat srbuah laporan penelitian yang hanya diberi deadline dlm waktu 3hari.

From: Missy
Oh ya aku lupa. Satu lagi. Ku mohon bsk kau membawa mobilmu itu dan jemput aku. Karena mobilku sedang dlm masa pengobatan. Hhee

Gadis itu menghembuskan napasnya perlahan dengan memejamkan mata rapat-rapat. Iapun sebenarnya merindukan keluarganya, hanya saja ia belum ingin pulang. Ia belum terlalu siap menerima kenyataan bahwa ia belum bisa melupakannya.

Cepat ia membalas message mereka satu persatu.

To: Mom
Entahlah bu, maafkan aku yg msh blm bisa pulang smpai skrng. Aku juga rindu ibu. Sangat sangat merindukanmu ibu.

To: Dad
Sampai kapan kau akan mengkhawatirkan aku yang bahkan sangat baik-baik saja ayah. Terimakasih ayah aku juga tdk akan sungkan memakai uang kiriman ayah bila dlm keadaan mendesak. Aku juga akan segera pulang. Tetapi bukan sebagai anak manjamu lgi ayah. Aku sudah 17 tahun. Aku sudah dewasa ayah, aku bukan anak manja ayah lagi seperti 10 tahun yg laluu.

To: Karel
Baiklah. Aku tidak akan kemana-mana asalkan kau datang membawa sekotak coklah kesukaan ku dan sesampainya disini kau harus mentraktirku ice cream. Okey?

To: Missy
Mbb bawel. Aku tdk akan telat karena kau lihat? Aku bahkan sudah bangun dan ini baru pukul 6 pagi msh ada 1jam lagi untuk guru itu masuk ke kls kita. Dan satu lagi, aku turuti permintaan mu dngn syarat kau traktir aku ice cream. Bgaimna?

Setelah membalas semua message yang semalam, gadis itu menyimpan kembali ponsel kesayangannya itu ke tempat semula. Lalu mengucir rambutnya tinggi-tinggi dan berjalan gontai ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan bersiap-sial berangkat ke neraka ke-2 nya yaitu: SMA HARAPAN BANGSA.

****

Pukul 06:30 gadis itu memarkirkan mobil  merahnya di depan sebuah rumah tinggat 2 di salah satu perumahan elite yang ada dikotanya.

TIDIIINN TIDIIINN TIDIINN

Ia menekan-nekan klakson mobilnya berkali-kali sebagai tanda bahwa ia sudah ada di depan rumah sahabat terbaiknya. 1 menit berlalu. 2 menit berlalu. 5 menit berlalu. Ia tak suka menunggu. Bahkan ia membenci menunggu. Cepat ia mengeluarkan ponsel dengan case silver dari saku seragamnya mencari no telepon sahabatnya itu.

Tuuttt tuuttt tuuutt

10 detik. 30 detik. 45 detik. 1 menit.

"Hallo ra?" Sapa seseorang disebrang sana.

"Omegat Missy where are u? Aku sudah di depan rumah mu sejak 5 menit yang lalu. Oh okey ralat 7 menit yg lalu." Ujarnya dengan nada kesal.

"Okey sorry babe, wait a minute. Aku akan keluar rumah." Perintah nya sembari berlari kecil menuruni satu persatu anak tangga.

"Ku beri waktu 1 menit. Selebihnya kau panggil saja  langgananmu itu!"

Tuuutt tuuttt

Panggilan diakhiri. Gadis itu membuang ponselnya ke dasbor depan kursi penumpang dengan kesal. Lalu ia menyenderkan tubuhnya ke kursi pengemudi dengan penuh emosi. Lagi lagi ia harus menunggu. Kenapa Missy tidak menunggunya di depan rumahnya aja sih? Kenapa harus aku yang harus menunggunya? "Aaahh" gadis itu menggeram kesal sembari mengepal setir kemudi keras-keras dan menyenderkan kepalnya ke atas setir itu.

"Sorry aku telat bangun. Please maafin akuu." Katanya yang kini sudah duduk di kursi penumpang karena pintu mobilnya sengaja tak ku kunci agar Missy bisa langsung masuk dengan nada memohon dan melempar tas pink nya ke kursi belakang dan menutup pintu mobil.

"Ku maafkan. Tapi tidak lagi." Jawab Kiera acuh sembari menghidupkan mobil dan melajukannya dengan kecepatan tinggi agar tidak terjebak macet dan pastinya agar tidak telat.

***

Hanya butuh waktu 10 menit dan akhirnya mereka sampai di SMA HARAPAN BANGSA.

Gadis itu memarkirkan mobilnya di parkiran murid yang biasa dipakai oleh mereka yang berkelas tinggi. Karena sebenarnya ia pun salah satu murid yang berkelas tinggi. Orang tuanya adalah pemilik sebuah perusahaan industri terkenal di Jakarta. Kakak satu-satunya adalah pemilik perusahaan buku ke-2 terkenal di Jakarta. Sedari kecil ia tak pernah hidup kekurangan. Bahkan ia selalu hidup serba kelebihan. Namun ada satu hal yang membuatnya memilih pisah tinggal bersama keluarganya. Meski tinggal di satu kota yang sama. Ia tidak pernah pulang ke rumahnya. Bahkan ia menempati sebuah apart mewah milik keluarganya yang berada di tengah kota. Dekat sekolahnya.

Seluruh mata kini memandang ke arahnya. Bagaimana tidak. Seorang gadis turun dari mobil Jaguar XKR Convertible merah (mobilnya yang ada di mulmed ya, bayangkam saja itu terparkir di parkiran sekolah, hhe) dengan sepatu sneaker hitam, kaus kaki pendek dan saking pendeknya sehingga tidak terlihat karena tertutup oleh sepatu hitam sneakernya. Rok kotak-kotak merah maroon seatas lutut dan seragam atasan putih ketat dengan lengan digulung sedikit sehingga memberi kesan anak berandalan. Rambut coklat kemerah-merahan panjangnya diikat satu kebelakang dan menyisakan beberapa helaian rambutnya disamping kedua pasang telinganya. Berjalan meninggalkan parkiran melewati koridor sekolah dengan gaya jalannya yang angkuh. Untung saja gadis itu memiliki paras yang cantik dan seksi sehingga memberikan kesan bahwa ia sedang berjalan diatas catwalk.

Dibelakangnya ada seorang sahabat yang sedari SMP selalu menemaninya. Namanya Missy  Ayu Fitriany. Gadis berparas lugu dan manis. Dia sangat bertolak belakang dengan Kiera. Missy orang yang pendiam di depan umum. Lugu. Aktif berorganisasi. Bijak. Periang. Dan yang menyebabkan keduanya bersahabat adalah mereka sama-sama supel, bawel (nyatanya tidak sebawel Kiera) dan golongan orang berkelas  Orangtuanya adalah salah satu partner kerja di perusahan milik orangtua Kiera. Alasan itu juga yang memperkuat persahabatan mereka.

Ah iya. Kalian sedari awal hanya mengenal gadis itu dan gadis itu saja tanpa tahu siapa namanya. Hhe oke. Mari kita berkenalan.

***

Gimana ceritanya?
Menarik?
Ngebosenin?
Atau gimana?
Jangan jadi sider yaa..
Voment nya ditunggu^^

Ps: maaf kalau typo bertebaran-,

DIFFERENT PROMISESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang