BAB 4

256 59 13
                                    

"Kiera's calling"

Missy menatap lama layar ponselnya. Dilema. Antara mengangkatnya diam-diam dengan konsekuensi apabila ketahuan, maka nasibnya akan sama seperti Kiera yang diusir oleh Pak Rahmat. Atau membiarkannya dengan konsekuensi ia akan di amuk oleh Kiera selama paling cepat 1minggu.

"Lu izin ke kamar mandi aja sono daripada tu hape nyala terus" saran Tya yang duduk

"Good idea!" Gumam Missy dan langsung keluar kelas dengan mengantungi ponsel yang sedari tadi bergetar setelah beralibi pada Pak Rahmat bahwa ia kebelet ingin ke belakang.

"Ada apa ra?" Sapa Missy sedetik saat dia mengusap layar ponselnya ke kanan tanda bahwa ia menjawab panggilan tersebut.

"Jam selanjutnya pliss izin-in aku ya Sy, aku ada urusan. Istirahat pertama kamu bisa temuin aku ditempat biasa kami kumpul" ..

"Tapi Raa.." Belum juga Missy ingin berbica padanya tiba-tiba "tuutt.. ttutt.. ttuuttt"  Panggilan diakhiri Kiera secara sepihak.

"Sial!" Runtuk Missy dan langsung berlari ke dalam kelas lagi.

***

Nama lengkap:
Leonardo Radivan D.R

Tempat tanggal lahir:
Jakarta, 17 Nopember 1997

Alamat:
-

Nama orangtua
Ayah: Mr. David D.R
Ibu: Ms. Clara D.R

Anak ke: - dari -

Golongan darah: AB

Pendidikan:
TK: TK  Al-Izza
SD: SD Tarumanagara
SMP: SMP Budi Utama

Di rooftop sekolah Kiera mendengus kesal, hanya itu informasi umum yang diberikan Leo pada akun sekolahnya. Kiera rela diusir oleh guru yang menyebalkan hanya demi barisan huruf yang membentuk nama seseorang yang telah membuatnya penasaran.

Merasa penat, Kiera mengeluarkan suatu benda berwarna putih, berukuran panjang kira-kira 8-9cm dan berbentuk bulat. Kemudian, kedua tangannya sibuk untuk menyalakan api dari pematik dan menahan supaya angin tidak menggagalkan rencananya untuk membakar benda tersebut yang sudah dijepit diantara bibir merahnya. Setelah niatnya berhasil, dihirupnya sekali panjang nikotin yang terdapat di benda tersebut. Lalu memindahkan --rokok itu untuk sijepit diantara kedua ruas jarinya.

Matanya terpejam menikmati hisapan demi hisapan nikotin yang ada didalam sebatang rokoknya. Tidak ada yang tahu kebiasaan Kiera yang satu ini kecuali Missy dan teman se-geng nya. Bukan karena ia malu untuk mengakui kepada kedua orangtua dan kakaknya bahwa ia seorang perokok aktif bukan. Hanya saja ia ingin mereka yang mengetahuinya sendiri. Lagian Kiera hanya melakukan kebiasaannya ini ketika sedang merasa pusing atau penat karena suatu hal. Dan bila sudah merasa baikan Kiera akan dengan segera membuang batang rokok tersebut dan menginjak-nginjaknya seakan memberi kesan jijik.

Leo yang ternyata datang ke rooftop lebih awal dan tidak disadari Kiera, ia melihat jelas apa yang sedang dilakukan oleh cewek incarannya itu. Matanya membelak tak percaya melihat pemandangan yang tidak indah tersebut. Tak tahan melihat Kiera begitu asik dengan rokoknya, ia berniat akan berdiri dan mendatangi Kiera Hanya saja semuanya terhenti ketika

***

Asap rokok Kiera mengepul mengenai wajahnya yang putih dan bersih tersebut. Ia memejamkan matanya, mulai mengingat kembali seseorang yang sudah membuatnya seperti ini. Seseorang yang pergi meninggalkan berjuta tanya pada diri Kiera. Seseorang yang telah mengucapkan sebuah janji padanya namun segampang membalikan telapak tangan seseorang itu pun mengingkarinya.

Perih. Ketika benang merah tersebut kembali menyeruak di otaknya.

Sakit. Ketika kenyataannya tak seperti apa yang selama ini diharapkan.

Kecewa. Ketika pada akhirnya perasaan itu mengkhianati sang empunya.

Perlahan tapi pasti. Bulir bening mengalir satu persatu di pelupuk mata Kiera. Ia menangis. Untuk kesekian kalinya, ia lemah. Bagaimana pun ia adalah seorang perempuan. Sehebat apa pun ia menghadirkan sifat bad girl pada dirinya. Menghadirkan sifat angkuh, tak peduli, jutek, dingin, galak dan sebagainya tidak akan menutupi jati diri Kiera yang lemah ini.

"Kamu ada dimana?" Hikss

"Aku membutuhkan mu!" Hikss

"Mengapa kamu pergi huh? Apa aku sudah menyakitimu? Mengkhianatimu? Melukaimu? Atau APA??" Hikss hikss hikss

"Kalau iya, maafkan aku. Aku mohon. Kembalilah padaku"

Leo yang awalnya akan menghampiri Kiera mendadak berhenti ditempat. Ia mendengar dengan sangat jelas racauan Kiera. Entah mengapa hatinya terasa tercabik. Leo dapat merasakan betapa menyakitkannya hidup Kiera. Sesaat, Kiera yang tadi meracau berubah menjadi Kiera yang ia kenal kembali. Tak ada tangis lagi. Tak ada isakan lagi. Dan tak ada racauan lagi. Kini Kiera sedang berbincang dengan seseorang lewat ponselnya.

Perlahan Leo melangkahkan kakinya mendekati Kiera.

"Gak bisa. Lusa gue sibuk. Malam ini sih oke"

Ujar Kiera pada seseorang yang berada disebrang sana. Seketika, Leo merasa penasaran dengan akan ada apa nanti malam.

Pergi ke club-kah? Ke pesta miras-kah? Atau kemana? Leo memang sedang mengincar Kiera. Hanya saja ia tidak pernah menjadi stalkernya. Berita yang ia dapat dari Kiera pun hanya dari postingan-postingan instagram dan beberapa pemberitahuan di sosial media line. Karena sebenarnya ia dan Kiera sudah saling follow di instagram dan saling berteman di line pada saat ada acara besar-besaran di sekolah ini yang secara tidak langsung sosial media mereka menjadi terikat satu sama lain.

Leo membuang napasnya yang terasa berat. Dan ia pun menghapus hipotesanya segera. Ia tak ingin mengganggap Kiera sebagai badgirl seperti pandangan banyak lelaki yang merasa disakiti oleh Kiera.

Entah sudah berapa lama Leo berdiri dibelakang Kiera. Ah ralat. Kini posisi Kiera tepat berada dihadapannya dengan tatapan yang sama sekali tidak bisa ia baca.

Kiera pun begitu. Ia merasa lelaki yang kini berada dihadapannya mematung dan menatapnya dengan tatapan yang emzz entahlah. Ia tak ingin berhipotesa.

Lama. Mereka memandang diri mereka satu sama lain. Saling mengumpat, meruntuk, memuji dan mengagumi satu sama lain dalam batinnya.

"LEO? KIERA?  KALIAN? OH MY GOD!!! WHAT ARE U DOING?"

Sontak. Kiera maupun Leo mengerjat. Gelagapan. Menelan ludahnya masing-masing.

Tak lama. Seseorang yang memiliki suara itu menghampiri Kiera dan Leo.

Merasa terancam. Dengan bodohnya tanpa Leo dan Kiera sadari. Salah satu dari mereka melakukan sebuah kesalan fatal.

Kiera .....

***

---------------------TBC-------------------


Gimana ceritanya?
Jangan jadi sider yaa..
Voment nya ditunggu^^

Ps: maaf kalau typo bertebaran-,

DIFFERENT PROMISESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang