BAB 6

206 51 12
                                    

From : Missy
Pulang duluan aja deh Ra. Aku masih ada urusan. Nnti mlm aku ke rmh kmu deh. See you

Kiera mencibir perlahan saat membaca deretan kalimat yang dikirim Missy. Kiera terkadang tidak mengerti pada sahabat terbaiknya itu. Sekarang bilang apa nanti bilang apa. Plin-plan. Memang. Tapi justru itulah yang membedakan Missy dari ke empat teman gengnya yang ehem. You know how they are -,

Jam pelajaran selesai, Kiera bergegas meninggalkan sekolahan. Memacu mobilnya dengan cepat. Ia harus mempersiapkan segala hal untuk nanti malam. Kali ini, ia harus menang lagi melawan Athur dan gebetan baru Bianca yang Kiera sendiri tidak tahu siapa, juga seberapa hebat cwok itu hingga berani menantangnya.

***

Sesampainya di apartemen, Kiera tanpa mengganti baju terlebih dahulu langsung menuju garasi yang ada di bawah apartemen samping tempat parkir khusus untuk para pengunjung apartemen ini.

Kalian pasti bertanya bagaimana mungkin ada garasi di apartemen? Jangan lupakan siapa Kiera. Ia adalah putri dari keluarga Baskoro. Apa pun yang ia mau akan terpenuhi. Ah ralat. Terkecuali tentangnya. Mungkin sampai kapan pun Kiera tidak akan mendapatkannya juga tidak ada orang yang mampu memenuhi keinginannya.

Kiera mengeluarkan ponselnya dan mendial sebuah id sembari mengecek mesin motor Kawasaki Ninja H2R (motornya yang ada di mulmed ya, bayangkan saja itu terparkir di sebuah garasi hhe) kesayangannya.

"Yan, lo ke garasi apartemen gue sekarang ya. Ntar malem gue ada yang nantangin dan kayaknya ninja gue butuh ganti oli deh. Ini gue cek kayaknya udah kering gtu. Bisa?"

"Oke deh Ra, tunggu gue kesana"

"Cepet ya. Gue tunggu 10 menit dari sekarang. See."

Kiera kembali memasukkan ponselnya ke kemeja baju sekolah setelah menelpon Bryan. Teman lelakinya yang ia percaya untuk selalu mengecek ninjanya jika akan dipakai. Karena Bryan adalah kenalannya dari salah satu bengkel otomotif terbesar di Jakarta.

Sembari menunggu Bryan datang, Kiera kembali ke lantai 17 apartemennya untuk mengganti pakaiannya dengan yang lebih santai.

***

"Telat 7 menit yan." Gumam Kiera tepat saat Bryan masuk ke garasinya.

"I know, sorry. Tadi gue harus nyelesaiin motor ninja yang orang lain dulu Ra." Jelas Bryan sembari membuka jaket kulit hitam yang melekat di tubuh sixpacksnya.

"Alasan lo ah." Ujar Kiera dengan mengibaskan tangannya di depan wajah Bryan.

"Yaudah deh, lo mulai aja periksa ulang ninja gue. Jangan sampe ada yang kelewat yaa. Gue gak mau celaka. Lagian gue juga masih belum bosen hidup ko."

"Oke deh Ra. Gampang."

Tanpa buang waktu, Bryan langsung memeriksa ninja Kiera. Mulai dari lampu, rem hingga mesin.

Tepat ketika Bryan memeriksa mesin, ia menyerngit. Oli-nya mulai kering dan ini pasti akan menghambat laju jalan ninja Kiera.

"Ra, persediaan oli lo masih adakan?" Tanya Bryan pada Kiera yang tengah asik duduk di kursi goyang minimalis -entah gimana ceritanya tu kursi ada di dalam gerasi- sembari membaca novel yang baru ia beli beberapa waktu lalu.

DIFFERENT PROMISESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang