Part - 7

221 11 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku, tubuhku ditutupi dengan selimut. Aku menyadari semalam roman tidur bersamaku kemana dia sekarang. Aku berusaha turun dari tempat tidurku. Tiba-tiba paman dokter datang dan menopangku.

"Em, kau tak apa-apa?" tanyanya.

"Aku baik paman, aku hanya ingin mencari roman dimana?" balasku.

"Maafkan aku em, roman menemui ayahnya. Karena semalam ketika kalian tidur bersama, ayahnya melihat kalian dan menunggu Roman terbangun. Ketika roman terbangun dia meminta untuk menemuinya." Ucap paman.

"Kenapa ayahnya tidak membunuhku?" tanyaku

"Em, sebenarnya aku juga dilarang oleh Roman berbicara padamu, Ayah roman memiliki hati yang baik aku yakin dia tidak ingin merusak bumimu bahkan kehidupanmu."

"Lalu apa?" tanyaku penuh dengan emosi.

"Tenanglah em, akan aku ceritakan padamu."

Dokter itu pindah ke bangku di sampingku.

"Em, ayah roman terpaksa melakukan ini karena dia tidak mau kaum mereka di musnahkan oleh bangsa Ownl titisan iblis yang jahat. Oleh karena itu ayah roman mengikuti maunya, dia sedang merencanakan sesuatu bersama kaum pemberontak untuk melawan Ownl bersama militernya."

Aku hanya bisa melongo mendengarkan ceritanya.

"Aku tidak tahu apa-apa tentang ini, siapa Ownl kenapa dia begitu jahat dengan kaummu?" tanyaku

"Kaumku memiliki fisik yang sempurna bahkan hati kami sama seperti manusia, Kaum Ownl hanya iri pada kita Em, Karena kesalahan ayah Roman yaitu Zorgh menikah dengan seorang manusia sepertimu, Ownl memanfaatkannya untuk mengancam Zorgh kakaku."

Aku semakin pusing ada makluk alien yang seperti ini astaga, kepalaku pusing memikirkan ini.

"Istirahatlah Em, daddymu dilindungi oleh anak buah kakakku karena ayahmu mengetahui rencana Ownl. Kakakku meminta info dan bekerja sama dengan ayahmu em."

"Benarkah?" tanyaku

"Yah, istirahatlah. Jika kau sembuh kita akan menemui ayahmu" ucapnya mengelus keningku.

"Aku ingin menemui daddy paman." Lirihku

"aku paham, aku juga merasakan batin seorang ayah rindu pada anaknya. Umurmu berapa em?" tanyanya

"19 tahun paman."

"aku juga memiliki anak perempuan seusiamu, dia menjaga di perbatasan tembok besar itu memantau kami. Tapi dia telah menikah dengan Phil, di Negara ku umur segitu sudah wajib menikah. Kau mau menikah dengan Roman yang terbilang tua?" ledek paman.

"Apakah aku bisa menikah dengannya? Jika bisa, ya aku mau, tapi aku harus menyelesaikan pendidikanku." Lirihku

"Kau tahu duniamu sedang krisis, bagaimana kau bisa kuliah em. Kau harus memajukan bumi ini dari nol em kami akan membantu," ucap paman

"Yah tentu saja."

Tiba-tiba Roman datang begitu cepat.

"Pangeranmu datang em, aku keluar." Ucap paman keluar yang cuek dengan Roman tapi aku yakin dia sayang pada priaku.

"Kau membicarakanku?" tanya roman.

"No, kau dari mana?"tanyaku

"Aku hanya keluar sebentar menikmati matahari baby."

"Kau terlihat bahagia hari ini." ucapku

"Entahlah em, ada kabar gembira dan kabar sedih itu bagiku."

The LazerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang