Part 10

220 9 0
                                    

Aku menunggu di luar kamar ternyata mereka sedang bersandar di tembok menungguku, membuatku terkejut saja.

"Kau sudah siap?" tanya Hanzel.

"Bodoh, kau yakin ingin pergi dalam kondisi tubuhmu seperti itu?" tanya Drew, bodoh Drew bisa membaca pikiranku.

"Baiklah aku akan tutup mulutku." Balas Drew, membuatku tersenyum.

"Apa yang kau rahasiakan hah?" tanya Joe pada Drew.

"Hahaha sudahlah aku juga melihat Roman di dalam tidak memakai baju." Ucap Gen sontak aku melototi Gen, Astaga Drew dan dia sama-sama ember.

"Aku tidak Ember em, aku hanya lazer." Ucap Drew membuatku kesal.

"Kau melakukannya?" ucap Hanzel sambil tersenyum.

"Apa urusanmu, ayo berangkat." Kesalku

"Hahaha, kau masih kecil bisa melakukan itu. Apa teman kita puas?" ucap Joe.

"Bitch, kalian meledekiku, aku sudah diatas 17 tahun." Rengekku.

Hanzel langsung menutup mulutku lalu mambawaku pergi.

"Jaga ucapanmu jangan sampai kau membangunkannya tadi." Ucap Hanzel.

"Lagi kenapa kalian meledekku. Itu kan urusanku, jika kau mau kau bisa lakukan pada orang yang kau cintai." Ucapku membuat mereka diam.

"Baiklah nyonya, semoga junior Zorgh belum hadir." Ledek Joe. Membuatku cemberut.

"Sudahlah, jangan dengar ucapannya, kau adalah adikku, aku akan melindungimu dan keponakanku ini." ucap Hanzel.

"Dia belum hadir, tapi kalian menghadirkannya." Kesalku.

"Hahaha, ayo kita jalan, aku sudah menyiapkan mobilnya." Ucap Drew.

Aku masuk ke dalam mobil, bersama yang lainnya. Aku sedikit nyaman karena mataku sama dengan mereka.

Joe menyetir mobilnya, dan Hanzel di sampingnya. Aku di belakang bersama Gen dan Drew, kau tahu rasa sesak di belakang dengan notabennya Gen adalah manusia Lazer yang paling gendut. Jika aku duduk di sampingnya aku bisa mati tergencet ku lihat Drew juga merasakan yang sama. Aku bangun dan memilih duduk di pangkuan gen.

"Maafkan aku gadis kecilku, aku memakan bangkumu." Ucap Gen.

"Tak masalah, aku nyaman dengan duduk di tempat empuk." Lawakku, membuat Drew tertawa keras. Ku lihat hanzel tersenyum pada kami di belakang begitu juga dengan Joe ku lihat dari spionnya.

"Kita harus ke hutan Wilber di dekat rumahmu." Ucap Joe.

"kenapa?"tanyaku

"Kita disana akan melumpuhkan jaringannya em mungkin bisa di katakana itu satelit kita." Ucap Joe.

Aku mulai paham, aku hanya bisa pasrah dengan mereka.

"Kau harus kuat em" ucap Drew.

"Tentu saja, aku akan bertemu dengan daddyku untuk Jessie."

"Siapa Jessie?" tanya Gen

"Dia adik angkatku." Balasku.

"Apa kah dia cantik?" tanya Drew.

"Dia manis, kalian jangan jatuh cinta padanya, karena dia masih 5 tahun." Balasku.

"Yahhhh, ku kira dia tidak jauh dari usiamu." Sesal Joe.

Cukup lama juga perjalanan ke rumahku, membuatku lelah karena bercinta tadi malam bersama Roman.

"Tidurlah, kau butuh istirahat gadis kecilku." Ucap gen, aku nyaman padanya, membuat mataku terpejam.

The LazerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang