Part - 12

243 11 0
                                    

Aku terbangun dari lelah tangisanku, ku lihat waktu sudah malam. Aku ingin mandi, tubuhku terasa lengket, aku ingin turun dari tempat tidur, tapi sulit kakiku susah di gerakan. Ku dengar pintu terbuka dan ku lihat priaku datang.

"Kau mau kemana sayang?" tanyanya

"Aku ingin mandi rom." Balasku.

"aku akan membantumu." Ucapnya dia membopongku menuju kamar mandi.

"Bisakah kau keluar." Ucapku

"Tidak, aku akan membantumu, aku takut kau terjatuh." Ucapnya

"Aku kuat rom" ucapku tiba-tiba aku hampir terjatuh karena lantai kamar mandi yang licin.

"Akkhh" teriakku

"Aku sudah bilangkan, aku akan memandikanmu." Dia membuka bajuku perlahan hingga aku naked. Dia membahasi tubuhku dan menggosokan tubuhku dengan sabun lalu membilasnya dan dia membantuku memakaikan bajuku.

"Kenapa melamun, apa ada masalah?"tanyanya mengelus pipiku.

Aku hanya mengeleng.

"Kau lapar?"tanyanya lagi.

Aku langsung menganggukan kepala. Dia membalas senyumku.

"Tunggu, aku akan membeli bubur untukmu." Ucapnya.

"No Rom, kau harus membuatnya sendiri." Rengekku.

"Em, aku tidak bisa memasak di rumah." Ucapnya

"Ya sudah jangan menyuruhku makan lagi, keluarlah aku ingin tidur." Kesalku.

"Baiklah, aku akan membuatkan untukmu. Tunggu jangan kemana-mana. Aku akan menyuruh Drew dan gen kesini."

"Yah." Balasku dengan singkat dia keluar dari ruanganku.

Aku memejamkan mataku untuk mengistirahatkan tubuhku. Ku denger langkah kaki menghampiriku, ku buka mataku ternyata itu Moon. Dia menatapku dengan sinis dan menangis.

"Moon ada apa?" ucapku

"Aku membencimu ema, karena kau aku harus membunuh ayahku sendiri." Tiba-tiba aku di cekik olehnya.

"Akhh" rintihku

"Kau tahu, jika kau tak ada. semua akan baik-baik saja." Ucapnya

"Too-long" ucapku terputus karena dicekik susah untuk bernafas aku memegang tangan moon untuk di lepas tapi apa daya, aku masih lemah.

'Tuhan tolong aku' doaku

"Moonn" teriak seseorang.

"Apa yang kau lakukan hah?" ucap Drew, Gen melepaskan tangan moon di leherku dan menahan moon.

"Kau menyakitinya moon." Ucap Gen.

Tenggorokanku terasa sakit hingga air mataku turun bagaimana jika aku mati ditangannya.

"Em, minumlah aku tahu itu sakit." Ucap Drew memberikan minum padaku.

Hanzel dan Joe datang ke kamarku.

"Ada apa ini?" tanya Hanzel.

"Moon akan.." ucap Drew terputus karena aku menahannya.

"Tidak apa-apa, moon membantuku memberikan minum tenggorokanku sangat kering." Ucapku, Joe menatapku dengan tajam.

"Aku yakin kau berbohong em." Ucap Joe.

Aku tahu hanya Joe yang tidak bisa di bohong dan tak mau di bohongi.

The LazerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang