Mikoto membuka jendela, membiarkan matahari membangunkan 2 bocah yang masih tertidur lelap di atas kasur.
Naruto tertidur sambil memeluk Sasuke erat, Naruto menggunakan piyama kuning berbulu membuatnya terlihat seperti seekor anak ayam yang lucu. Mikoto langsung mengabadikan moment tersebut dengan mengambill gambar mereka dan tidak lupa juga dia mengirimkan foto itu ke Kushina.
"Sasuke, Naruto bangun" Kedua bocah itu yang dari tadi memang sudah cukup terganggu karena sialaunya cahaya matahari langsung membuka mata. "Udah cepat siap-siap" ucap Mikoto lagi. Naruto mengangguk. Walau matanya masih berat tapi dia berusaha membukanya. "Naruto sayang, bangunin Sasuke juga yah. Bibi mau masak dulu" Naruto kembali mengangguk seperti orang linglung sambil menggosok matanya.
"Sasuke" ucap Naruto saat berhasil mengumpulkan kesadarannya. "Sasuke" tak kunjung menjawab Naruto memutuskan mengerjai Sasuke sedikit.
Naruto menjepit hidung mancung Sasuke dengan tangan kecilnya. Tidur Sasuke langsung saja terganggu. Wajahnya terlihat gelisah. Naruto tidak kuasa menahan tawa.
"Naruto itu bahaya tau" geram Sasuke kesal saat membuka matanya. Dia langsung menepis tangan Naruto.
Naruto tidak menuangka kali ini Sasuke marah padanya. Tapi saat Sasuke sudah melihat mata Naruto berkaca-kaca langsung dia menarik tubuh Naruto. Dan kembali berbaring dalam dekapannya.
"Kamu jangan gitu lagi yah. Itu bahaya tau. Kamu mau kalo nanti aku mati kehabisan napas?" Naruto langsung menggeleng cepat.
"Maaf Sasuke" ucapnya lembut.
"Yaudah kalo gitu, kita mandi aja nanti telat" Segera Sasuke bangkit dari tempat tidur dan menggandeng Naruto menuju wc.
Tidak pernah terpikir bagaimana kehidupan Naruto kalo tidak ada yang menemaninya. Kadang Naruto tidak akan makan kalau tidak disuapi ibunya pernah juga dia mogok makan karena ayahnya tidak menemaninya bermain.
Setiap ayahnya ada tugas negri dia selalu ingin ikut. Akhirnya karena selalu ikut Naruto jadi jarang sekolah, kedua orang tuanya khawatir tentang sekolah Naruto dan mencoba membuat Naruto sedikit mandiri dengan menitip Naruto di rumah keluarga Uchiha saat mereka harus pergi. Pertama kali Naruto ditinggal seperti itu dia tidak pernah berhenti menangis membuat Sasuke jadi pusing dan akhirnya Naruto sakit sampai harus seminggu dirawat dirumah sakit. Tapi dengan sedikit usaha dan kerja keras akhirnya Naruto bisa mulai ditinggal.
Sasuke dan Naruto segera turun kebawah, Mikoto juga telah selesai memasak. Sekarang dia membuat susu untuk Sasuke dan Naruto. Setelah selesai sarapan mereka langsung berangkat kesekolah. Tidak lupa mereka pamit. Beginilah keseharian Mikoto biasanya, karena suaminya dan anak sulungnya selalu sibuk dia sering hanya berdua dirumah dengan Sasuke. Keberadaan Naruto di rumahnya selalu menjadi hiburan tersendiri untuknya dan juga Sasuke.
Walau sering Sasuke mengacuhkan Naruto tapi dia sangat peduli dengan bocah imut itu. Seperti sekarang saat mereka berjalan bersama menuju sekolah Sasuke selalu menggandeng Naruto. Tidak pernah melepaskannya sedetikpun.
Sampai disekolah semua mata memandang mereka. Naruto semakin mendekatkan tubuhnya dengan Sasuke, membuatnya seakan sedang bersembunyi dibalik punggung sang Uchiha. Naruto adalah anak yang pemalu, sangat susah untuknya mengenal teman baru. Padahal dia selalu ingin mempunyai banyak teman agar ada yang bisa diajak bermain Untung saja dia dan Sasuke sudah bersama sejak bayi.
Saat masuk kelas Sasuke dan Naruto langsung duduk di tempat mereka. Kursi kedua dari belakang dekat jendela. Sasuke langsung mengambil buku dalam tasnya untuk dibaca dan Naruto hanya melihat keluar jendela mengamati murid-murid yang asik bermain bola. Kadang ia juga ingin seperti mereka. Bisa berlari bebas menikmati hembusan angin dan terik matahari. Tapi terakhir saat dia bermain bola dengan Sasuke, baru mencoba berlari dia sudah terjatuh dan terus menangis membuat Sasuke harus menggendongnya kembali kerumah.
"Sasuke, aku mau ke toilet" bisik Naruto lembut ditelinga Sasuke. Sasuke segera menghentikan bacaannya dan menggandeng teman kecilnya itu. Semua mata mengikuti pergerakan mereka lagi, penuh rasa ingin tahu. Naruto sangat tidak menyukai itu, selalu membuatnya risih. Kalau Sasuke dia sangat tidak peduli.
Sehari mereka lewati disekolah tanpa interaksi yang berarti dengan murid lain. Sasuke sebenarnya juga sama dengan Naruto dia tidak mudah akrab dengan orang asing. Tapi itu semua karena dia memang tidak ingin.
Sesampainya dirumah Naruto dan Sasuke langsung ganti baju.
"Sasuke main yuk"
"Nanti yah aku lagi males, kamu sini deh temenin aku baca aja" ajak Sasuke menyuruh Naruto berbaring dipangkuannya.
"Males ah. Sasuke aku ke mama kamu aja" ucap Naruto sambil berlari-lari kecil mencari Mikoto.
"Kenapa sayang?" Ujar Mikoto saat mendengar Naruto memanggilnya. Naruto segera mencari sumber suara. Mikoto tengah berada di ruang tamu menonton televisi. Menikmati acara sinetron turki.
Naruto langsung duduk di pangkuan Mikoto.
"Tante, Naruto bosen. Sasuke baca mulu" Mikoto langsung terkekeh. Melihat wajah memelas Naruto."Uhh, kacian. Gimana kalo tante ajarin Naru bikin kue?" Tanya Mikoto. Tangannya asik mengelus rambut lembut Naruto. Karena kedua anaknya sudah jarang ingin dimanja lagi, si imut Naruto itu selalu memberinya kebahagian baru.
"Mau, mau. Naruto mau coba" jawab Naruto antusias. Segera Mikoto mematikan televisi. Dan mempersiapkan bahan-bahan kue.
Mereka akan membuat Mud cake. Mudah dan sangat cocok untuk Naruto. Dengan teliti Naruto mengikuti instruksi Mikoto dia mencampur terigu, susu, coklat, dan gula dalam subiah gelas lalu ditambahkan air dan diaduk rata. Wajah Naruto begitu serius saat mengaduk adonan. Tidak peduli bulir keringat membasahi wajahnya. Tidak ingin menyianyiakan momen ini Mikoto langsung mengambil gambar Naruto menggunakan aprons sambil mengaduk adonan, layaknya koki cilik.
"Kita tinggal tunggu 3 menit" ujar Mikoto. Naruto benar-benar terlihat antusias. Dia bahkan tidak mau pindah dari depan oven dan terus memandangi cake buatanya.
Begitu selesai mata Naruto langsung berbinar, tidak sabar melihat hasilnya. Dengan sigap Mikoto langsung mengeluarkan 3 kue dengan cetakan gelas dari dalam oven.
Wajah Naruto kian berseri melihat kue bikinannya selesai dengan baik.
"Naruto panggil Sasuke, kita makan disini" Naruto langsung mengangguk dan berlari kecil ingin memamer hasil karyanya.
"Sasuke, ayo turun. Aku sama tente bikin kue" kata Naruto semangat sembari menarik-narik lengan Sasuke.
Saat memakannya pertama kali Sasuke ga nyangka kalau Naruto yang membuatnya.
"Gimana, Sasuke sukakan?" Kata Naruto bangga.
"Tangan kamu ga ada yang luka?" Bibir Naruto langsung mengerucut mendengar pertanyaan Sasuke.
"Ga ada, ihh Sasuke gimana sih akukan tanya duluan" ucapnya kesal. Sasuke tertawa kecil.
"Iya, iya. Enak banget Naruto. Makasih yah" kata Sasuke lembut. Tangan kirinya mengelus pipi Naruto yang bersemu merah.
"Kalo gitu mulai sekarang aku bakal belajar masak" Kata Naruto penuh semangat juang. Mikoto yang dari tadi duduk memperhatikan hanya bisa senyum-senyum sendiri.