"Mama, papa Naruto pergi dulu" teriak Naruto lalu menutup pintu rumahnya. "Sasuke ayoo" panggil Naruto yang sudah mulai berlari kecil sebagai pemanasan. Sasuke masih sandar didepan pintu. Kalau disuruh pilih dia ingin melanjutkan tidurnya. Tapi apa daya tidak mungkin dia membiarkan Naruto pergi sendiri.
Lari Naruto cukup kencang. Dia bahkan bisa mengimbangi lari Sasuke yang kakinya jauh lebih panjang dari dia. Terima kasih pada latihan sepak bola. Sasuke masih ingat jelas betapa lemahnya Naruto dulu. Baru lari 10 meter udah capek. Jatuh langsung nangis, karena itu Sasuke malas menerima ajakan Naruto untuk main diluar. Tapi sekarang Naruto bahkan menjadi salah satu pelari tercepat di sekolah, dia juga masuk menjadi pemain regular di tahun pertamanya belajar main sepak bola.
Saat itu dia di panggil pemain paling ngejutkan. Tubuhnya yang kecil memudahkan dia menghindari blok lawan, larinya juga cepat. Inilah salah satu hal yang disukai Sasuke dari Naruto, dia selalu bersungguh-sungguh dalam menjalani sesuatu.
Naruto dan Sasuke berlari hingga bukit dekat sekolah mereka. Jaraknya dari rumah Naruto mungkin hampir 4 km. Sasuke sudah kelelahan. Tapi dia tidak mungkin mengatakan hal sepayah itu didepan Naruto. Kalau untuk Naruto yang hampir setiap hari disuruh lari 20 keliling lapangan saat latihan sepak bola ini belum seberapa.
Akhirnya mereka berhenti untuk beristirahat di sebuah gazebo kecil. Sasuke langsung membaringkan tubuhnya diatas kursi membiarkan otot kakinya rileks.
Naruto masih melalukan beberapa gerakan pendinginan sambil memandangi pemandangan kota Konoha dari sana. "Uwahhh, segar sekali" ucap Naruto. "Sasuke dari sini kita kerumah kamu aja dulu yah, aku capek" Naruto memilih rumah Sasuke karena jaraknya lebih dekat dari tempat mereka sekarang. Sasuke segera mengangguk. Sasuke langsung bersyukur dalam hati karena Naruto adalah orang yang paling dia tidak inginkan untuk melihat sisi lemahnya.
"Naruto, kenapa kamu tiba-tiba mau bawa mobil?" Tanya Sasuke.
"Ini ga tiba-tiba kok. Hehe..." ucap Naruto dia agak ragu menjelaskannya. Dia tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat. "Ehm... Aku juga mau bisa kayak kamu. Gimana yahh cara jelasinnya etto. Aku juga mau bisa ngantar jemput kamu hehe" ucap Naruto sambil menyengir. Sasuke langsung berdiri dan menyentil jidat Naruto, seperti yang biasa kakaknya lakukan. "Baka! Siapa juga yang mau diantar jemput sama kamu" mendengar jawaban Sasuke, Naruto langsung mengerucutkan bibirnya kesal. Sasuke tersenyum melihat kelakuan Naruto yang imut itu langsung membelai pipinya "Kalo mau aku bisa ajarin, papa kamu pasti sibukkan?"
Mata Naruto langsung berbinar "beneran???" Sasuke pun mengangguk. "Yeey, makasih Sasuke" kata Naruto sambil mengulungkan kedua tangannya dileher Sasuke dan kakinya di pinggangnya membuat Sasuke harus menggendongnya. "Kamu berat tau" walau Sasuke berkata seperti itu dia tidak melepaskan pekukannya. Malah mempereratnya.