Omake

30.3K 1.7K 96
                                    

Seorang pemuda tampan berambut merah, sedang menunggu di depan rumah Naruto. Dia terus mencoba menghubungi pemilik rumah. Angin malam yang begitu dingin berhembus, dinginnya menusuk hingga ketulang. Hampir sejam Sasori menunggu Naruto, namun hanya dinginnya malam yang ia temui.
****
"Sasori-senpai" Senyum diwajah manis Naruto langsung pudar.
"Sasuke makasih yah" sebelum Naruto membuka pintu mobil Sasuke sudah memegang tangannya.
"Aku mohon kali ini aja, ada sesuatu yang harus aku omongin sama Sasori-senpai" ucap Naruto pada sang kekasih, seakan sudah mengetahui apa yang ingin dilakukan Sasuke.

Sasuke memang tidak rela jika membiarkan Naruto berduaan dengan Sasori. Tapi setelah semua kebahagian yang telah mereka lewati bersama, Sasuke tidak ingin merusaknya dengan masalah Sasori.

"Kalo kamu sudah selesai, langsung kabarin aku. Ngerti?"  Ucap Sasuke. Naruto segera mengangguk. Setelah menarik napas panjang dan merasa siap, Naruto turun dari mobil Sasuke dan berjalan menghampiri Sasori. 

Dengan berat hati, Sasuke melajukan mobilnya. Menjauh meninggalkan kekasihnya.

Setiap langkah Naruto berjalan menuju Sasori terasa begitu berat, Naruto tidak bisa mengenali perasaannya sendiri.  Mengapa hatinya begitu sakit melihat Sasori.

"Senpai" ucapnya lirih. Naruto memandang ubin dibawahnya. Mencoba sebisa mungkin mengalihkan pandangan dari Sasori.

"Happy birthday, Naru-chan" tubuh Naruto bergetar begitu merasakan tangan Sasori memeluk tubuhnya.
"Makasih senpai"

"Kok kamu nangis?" Naruto mulai menangis sejadi-jadinya. Rasa sakit di hatinya sudah tidak tertahankan lagi.

"Udah-udah jangan nangis" Sasori mengusap airmata Naruto.

Naruto membeku begitu merasakan tangan Sasori yang begitu dingin menyentuh pipinya. 

"Senpai maaf aku udah buat senpai nunggu lama"

"Engga kok, kamu emang ga taukan kalo aku bakal datang" Sasori memandang Naruto. Wajahnya memerah karena menangis. Kedua tangan Naruto juga memeluk erat tubuhnya.

Sasori melepaskan melepaskan pelukan mereka.
"Tunggu bentar yah" ucapnya. Lalu berjalan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana.

Dibagasi belakang Sasori mengambil banquet bunga yang telah ia persiapkan.

Naruto yang melihat Sasori berjalan kearanya sambil membawa bunga, kembali menangis. Sasori, terlalu baik untuk tetap disisinya.

Sasori tersenyum.  Dengan gagah ia berdiri dihadapan Naruto. "Makasih sudah memberikan warna baru dalam kehidupanku. Kehangatan dan kebaikan yang udah lama ga aku rasakan" Sasori terdiam sejenak. "Aku ga bakal buat minta kamu milih, karena aku tau. Selama ini cuma dia yang ada dihati kamu" kata-kata sederhana yang menjawab segalanya. Menghapus semua kegundahan dihati Naruto. 

"Senpai" Sasori memandang wajah sembab Naruto.  "Makasih, makasih buat semuanya"

100 bunga dandelion di malam ulang tahun Naruto. Menjadi saksi berkhirnya hubungan yang bahkan belum dimulai.

Egoistic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang