"Mama, papa Naru berangkat" tidak lupa Naruto mencium pipi kedua orang tuanya.
"Hati-hati dijalan" ujar Minato dan Kushina bersamaan.
Naruto tersenyum cerah saat melihat Sasuke sudah menunggunya depan pagar. Hari ini adalah hari pertama mereka masuk SMA. Sasuke sudah benar-benar menjadi seorang remaja tampan. Tingginya 182, wajah tampan dan kulitnya putih bersih. Sangat berbeda dengan sang sahabat. Yang hampir tidak ada perubahan sejak SD. Tingginya 160, wajahnya masih imut waktu SD dulu ibunya sering bilang kalo Naruto kayak anak balita masuk SD tapi sekarang udah mulai naik kasta jadi anak SD masuk SMA.
"Pagi, Sasuke" ucap Naruto ceria.
"Hn" jawabnya singkat.
Sekarang untung saja Naruto sudah tambah dewasa. Pertama kali Sasuke menjabnya hanya dengan "Hn" dia langsung ngambek.
Tapi selain Sasuke yang tambah irit bicara, tidak banyak yang berubah dari mereka.
"Ayo" kata Naruto. Sasuke langsung menarik tangannya.
"Aku udah gede Sasuke" ucap Naruto.
"Nanti kamu hilang" jawab Sasuke singkat.
Sasuke kelihatan seperti seorang kakak yang sedang menggandeng adiknya kesekolah. Karena hal itu Naruto mulai mencona mandiri. Pernah sekali ia ingin mencoba kesekolah sendiri, tapi sang Uchiha langsung menolak. Karena menjemput Naruto setiap pagi sudah menjadi rutinitas.
"Hari ini aku buatian kamu bekal" ucap Naruto.
"Hn, kamu sebenarnya ga usah repot-repot"
"Ngga, kok. Aku senang bisa buatin kamu. Apalagi kamu antar jemput aku hehe" melihat tingkah imutnya Sasuke tidak bisa menah diri tisak mencibit pipi Naruto gemas. Dan meninggalkan bekas kemerahan disana. Sedingin-dinginnya Sasuke pasti selalu luluh oleh Naruto.
"Ahhh... Sakit tau" gerutu Naruto. Tangannya hanya bisa mengelus bekas cubitan Sasuke.