Pumed

99 2 0
                                    

Dia(z) dan Aku (ch. 5)
a ff from an uke-ish author.

*Kevin POV

"Nggghhhh-mmhhhh aaaaahhh~" tanpa sadar, tubuhku sudah naked sepenuhnya. Dan sekarang, kita telah pindah ke kasur kamar tidur Diaz. Kita tengah bercumbu sekarang.

"Aaaahhh-nggh~" desahku saat Diaz terus mengisap leherku. Tangannya juga terus memelintir nippleku. Astaga, aku sudah tak kuat dengan segala rangsangan darinya.

"Bagaimana hm? Nikmat?" tanya Diaz sambil terus memberi rangsangan demi rangsangan. Pertanyaannya tadi membuat penisku semakin berdenyut-denyut mendengarnya. Ugh, kelihatannya tadi precum sedikit mengalir dari penisku.

Setelah selesai dengan leher dan nippleku, dia lalu turun ke penisku yang telah basah oleh precum. "Kau mau apa?" tanyaku susah payah terengah-engah. Tanpa menjawab, ia lalu mengulum penisku. "Aaahhh j-janganhh di-mmhhhhh." Aku benar benar kewalahan menghadapi service darinya. Tidak kusangka, pria yang baru kutemui hari ini sudah berbuat sejauh ini denganku.

Mulutnya masih lincah dan cekatan mengulum penisku. Gerakannya yang (kuyakin) sengaja diperlambat membuatku ughhh. Aku sudah tidak tahan! "Di-azzzhhh aku sudahhh-ngggghhhh aaaaah~" desahku sambil mengeluarkan spermaku didalam mulutnya. Hebatnya, dia menelan semuanya. Membuatku agak jijik, sebenarnya.

"Cepat sekali hm, padahali ini belum selesai lho~" ujarnya dengan nada yang dibuat seksi. Ia lalu mengangkangkan kedua kakiku, membuat holeku yang sedikit berbulu terekspos.

"Hmmm, hole yang sangat menggoda. Membuat penisku berdenyut hmm~" ujarnya sambil menjilat bibirnya dengan gaya menggoda. Uggghhhhh, astaga, lelaki laknat ini...

"Kevin, maukah kau melayani penisku dengan mulutmu, please?~" tanyanya. Sebenarnya, aku agak takut mengingat this is my first time, and i feel lil bit jijik, tapi saat kulirik wajahnya, uggghhhhh... sangat imut. Dasar, pervert bermuka baby face ini...

"Ayo, cepat sayang, kulum seperti lollipop. Bersih kok~" dirty talknya mulai memenuhi pendengaranku. Dengan sedikit ragu, aku mulai memasukkan penisnya kedalam mulutku. Hmm, not bad. Kenyal, keras dan besar. Rasanya juga unik

"Kev-vinnhhhhh~~" ucapnya saat penisnya sedikit kugigit gemas. Saat kulirik wajahnya, sangaaaat imuuuuutttt. Mukanya terlihat menikmati sentuhanku. Mukanya memerah dan matanya terpejam. Aku tambah semangat mengulum penisnya.

"Cukup, jangan terlalu cepat" ujarnya. "Eh, kenapa? Aku kan belum selesai." "Aku ingin merasakan holemu sayang~." Mendengarnya membuatku bergidik. Aku membayangkan sakitnya saat diterobos (i'm still virgin), namun kata orang itu hanya awalnya dan selanjutnya berubah nikmat. Tanpa sadar, aku telah membaringkan tubuhku di kasur dan mengangkangi pantatku.

"Berhati-hati, aku takkan memakai lube dan tak ada foreplay untukmu~" ujarnya dengan nada yg dibuat seperti om genit. Tapi menurutku itu sangat sexy. "Cepatlah" perintahku.

"Here we go~" katanya sambil langsung mengamblaskan penisnya ke hole ku dalam sekali hentakan. "AAAAKH-MPPPH" Sial, saat aku berteriak, ia menyumpal mulutku dengan bibirnya. Lidahnya melesak masuk ke dalam mulutku, mengajak lidahku untuk bergulat.

Sementara itu, dia mulai menggenjot pinggangku (perlahan-lahan). Tetap saja, biar pelan, tetap perih (coz this is my first time). "Mmhhh-aahhh~ lubangmu sangat sempit honey~ mungkin aku akan keluar cepat" katanya sambil menggenjotku terus dan terus, makin lama makin cepat. Kurasa holeku sudah mulai menerima ukuran penisnya yg besar.

"Aaaaahh~ fasterrrhh-aaahh~" desahku beberapa saat kemudian. Rasanya sudah tak sesakit tadi, nikmat malahan. Aku bisa gila karena ini. "Kelihatannya penismu butuh dipuaskan juga~" katanya sambil menggenggam penisku lalu mengocoknya dengan cepat. "Aaaaahhh-mmmmmhhhh~ jangan berhentiiiihhh-mmmppph~" Astaga, aku sudah tak tahan lagi. Aku sudah tak kuat! "Diazzzz-hhhhh aaah aku inginn-nnnghhh sampaiiiiihhh-aahhh~" desahku. "Ssshhhhh aku jugaaaa-aaahh~ mari kita keluar-hhhh bersamaaa-aaaahhh~" ucapnya sebelum ia melumat bibirku panas. "KEVVVIIIINNNHHH~"
"DIAAAZZZZZHHH-AAAAHHH~"

Spermaku muncrat kemana-mana. Muka, perut, dada, rambut, kepala semua terkena noda spermaku. Aku juga merasa penuh di holeku. Kurasa spermanya mengisi holeku hingga meluber. "Terima kasih, honey. Tadi itu sangat nikmat~" katanya sambil mengecup keningku. Aku sudah terlalu lelah untuk merespon. Pandanganku mengabur dan aku tertidur dengan penis Diaz yg masih menancap didalam.

Kuakui, tadi itu sangat nikmat~

TBC

Dia(z) dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang