4| - The Hole Inside of Me -

7.5K 612 3
                                    

"Hari ini saja. Biarkan rindu bercerita kepadaku tentang suaramu yang waktu itu berbicara kepadaku. Tentang aku yang selalu malu jika berhadapan denganmu. Diam, tidak bisa berbicara lebih banyak lagi."

-Bunga Alfi-

Setelah kereta berhenti di Stasiun Ede-Wageningen, kami melanjutkan perjalanan menggunakan Bus 88 yang menuju halte kampus-Forum Wageningen. Bus yang kami naiki dilengkapi dengan perlengkapan visual maupun audio yang akan memberitahu halte pemberhentian selanjutnya.

Untuk menaiki bus ini, kami harus membeli tiket terlebih dahulu yang bisa didapatkan melalui pembelian langsung pada sopir saat akan menaiki bus atau bisa dengan membeli kartu OV-Chipkaart yang dapat dibeli pada mesin penjual tiket atau konter pelayanan tiket di Bandara Schiphol. Kartu OV-Chipkaart bisa digunakan untuk pembayaran semua kereta dan bus di Belanda. Penggunaannya cukup mudah, hanya dengan men-scan saat akan naik dan setelah keluar alat transportasi pada mesin-mesin yang tersedia.

Setibanya di kampus, kami disambut oleh bagian housing dan melakukan registrasi singkat terkait penginapan yang akan kami tempati. Universitas Wageningen memberikan kemudahan bagi mahasiswa baru sepertiku dalam memfasilitasi tempat tinggal. Mereka menyediakan perumahan yang biasa disebut dengan housing, yang dapat kami pilih jauh-jauh hari sebelumnya. Pihak kampus akan meng­-e-mail formulir pada kami untuk memilih tempat tinggal yang diinginkan. Pembayaran tidak harus dilakukan saat itu juga. Mereka memberi toleransi sekitar 1-2 minggu untuk pelunasannya.

Pada awalnya, aku sedikit bingung untuk menentukan housing yang akan kutempati karena tidak ada bayangan sama sekali terkait keadaan housing saat mereka memberikan pilihan kepada kami. Namun setelah mencari informasi melalui mesin Google, barulah aku ketahui gambaran di sana.

Secara garis besar student housing resmi yang dikelola pihak Universitas Wageningen terdapat dua macam, yaitu Idealis dan InFacilities. Untuk Idealis, student housing yang ditawarkan meliputi Bornsesteeg, Haarweg, Hoevestain, Dijkgraaf dan Asserpark. Sementara untuk InFacilities, student housing yang ditawarkan, meliputi Bennekom, Earth house, Water house, dan Fire house.

Aku beserta teman-teman memilih Bornsesteeg yang jaraknya cukup dekat dengan kampus, kurang lebih hanya 5 menit dengan jalan santai. Sangat cocok bagi kami yang memiliki kebiasaan bangun siang.

***

Setelah melakukan registrasi dan mendapatkan kunci housing, kami diantar oleh pihak housing menuju tempat tinggal kami. Bornsesteeg adalah salah satu bangunan kembar di Wageningen. Memiliki 20 lantai dengan akses menggunakan tangga dan lift. Total ada tiga lift di gedung ini, tetapi menuju lantai yang berbeda-beda. Jadi, harus diperhatikan baik-baik lantai mana yang akan kita tuju.

Pada bangunan ini juga tersedia dua pilihan kamar, yakni self contained room dan shared facilities room. Untuk self contained room memiliki dapur dan kamar mandi pada masing-masing kamar. Sedangkan untuk shared facilities room, kita harus menggunakan kamar mandi secara bersama-sama dengan teman satu koridor. Dan kamar yang aku pilih adalah self contained room bersebelahan dengan kamar Fika, temanku yang berasal dari Surabaya.

Setelah membuka pintu kamar, sejenak kupandangi penjuru ruangan ini. Ruangan tidak terlalu besar, tetapi tampak bersih dan rapi. Segera kumasukkan koperku dan meletakkannya di samping pintu. Aku melangkah lebih jauh untuk melihat keadaan di dalamnya. Terdapat satu tempat tidur beserta meja dan kursi di sampingnya. Meja yang langsung menghadap jendela terasa begitu menyenangkan. Pemandangan bangunan kampus dan luasnya ladang hijau, seketika memanjakan mata saat memandangnya.

VERBORGEN LIEFDE (Available On Play Books)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang