Saranghae, Mianhae... (KAISOO)

Part 2

Sebelumnya

dan merekapun menuju ke rumah si kim jongin, ya dia akan melanjutkan pendidikannya di tokyo, jepang.

***

5 years Later

"ahhhh rasanya sudah lama sekali." kata seorang namja berdiri tegap di depan bandara sambil berkali-kali menghirup udara segar. ia sesekali mengulas senyum menawannya.

'bagaimana kabarnya ?'

'apa dia melupakan ku'

'aku akan mendapatkannya lagi. apapun caranya'

saat sibuk dengan pikirannya, namja itu sama sekali tidak menyadari tatapan lapar yang seolah menelanjangi dirinya. setiap pasang mata disana menatapnya dengan tatapan 'wow'.

wajar saja dia -kim jongin- kini kembali ke korea dengan penampilan yang sangat menawan, tubuh tinggi dan ideal, bahkan baju kaos yang dia kenakan tak bisa menyembunyikan lekukan-lekukan indah tubuhnya yang sangat cocok dengan warna kulit tan-nya. jangan lupakan wajah tampan yang mampu menghipnotis siapapun.

"woowww apa ini sang pangeran ? bagaimana penerbanganmu huh ?" kata seorang yang kelewat tinggi merangkulnya. dari belakang.

"ah akhirnya kau datang. lama sekali menjemputku eoh ?" kata jongin berpura-pura marah. "ah Sehun kau juga datang ? haha" lanjutnya ceria.

sosok tampan dengan poker face -sehun- pun hanya mengangkat tangannya santai.

"ayo pulang, kami sudah mengatur semua di apartemenmu" ucap sehun.

"thanks kalian yang terbaik." kata jongin. mereka pun memasuki mobil. dalam perjalanan mereka bercanda dan berbicara banyak hal.

"hey, aku ingin menanyakan sesuatu" kata jongin. kedua sahabatnya hanya mengangguk.

"kalian ingat kyungsoo ?"

deg

deg

"kenapa kau menanyakan itu ?" kata sehun agak tidak nyaman. jongin tentu saja menyadari perubahan di wajah kedua sahabatnya.

"kalian tau bagaimana kabarnya ?" tanyanya lagi. chanyeol hanya mengangguk lalu menelan ludah. jongin makin penasaran ada apa sebenarnya. selama ia berhubungan dengan sahabatnya saat di jepang dia memang tidak pernah menanyakan kyungsoo tapi sebenarnya dia hampir gila karena selama 5 tahuh memikirkannya.

"aku ingin tau kabarnya, ceritakan semua tentangnya." chanyeol memelankan mobilnya dan menatap jongin bingung. "aku tau ini membingungkan, aku juga tidak mengerti tapi selama 5 tahun di Jepang aku tidak bisa menyukai siapapun, setiap hari hanya bayangan wajahnya yang ku ingat. aku sampai mau gila, makanya aku memutuskan pindah kuliah ke kampus kalian. aku rasa aku telah terikat dengannya." jelas jongin panjang lebar di akhiri dengan senyum tipis membayangkan wajah kyungsoo.

"eh anu... aduh bagaimana cara menjelaskannya. ah Sehun pernah mendekatinya untuk di jadikan pacar. dia bahkan mendatangi rumahnya" kata chanyeol cepat.

"YA ! kenapa aku. kau sendiri menyewa preman supaya kau bisa sok jadi pahlawan untuk menolongnya" balas sehun.

"kau sendiri memaksa sepupunya membantumu" chanyeol tidak mau kalah.

"Aku meminta Luhan hyung membantuku ? lalu apa baekhyun bukan sepupunya ? kau menyogokn—"

"YA ! kenapa kalian malah bertengakar." teriak jongin." ja-jadi selama ini kalian mendekati Kyungsoo ku ? kalian mau mati ? HAHHH ?" bentak kai membuat nyali sehun dan chanyeol ciut.

"kyungsoo mu ? bukankah kau tidak ada hubungan apapun dengannya ? jadi kami berhak dong mendekatinya." kata sehun pelan mencoba membela diri.

"Tenang saja. lagi pula kini kami sadar kami tidak akan bisa mendapatkannya lagi" kata chanyeol muram.

deg. mendengar itu rasanya ada pisau yang menggores hatinya.

"kau benar" ucapnya pelan. "tapi mulai sekarang dia hanya milikku. jadi kumohon ceritakan semua tentangnya." kata joongin memandang penuh harap pada kedua sahabatnya. apalagi ekspresi chanyeol membuatnya khawatir.

chanyeol berpandangan dengan sehun lalu saling mengannguk.

"kabari Luhan hyung." kata chanyeol, sehun hanya mengangguk lalu mengambil hp-nya.

"kata Luhan hyung dia sedang di makamnya bersama baekhyun. dia meminta kita membawa kai kesana."

"tunggu makam ?" tanya jongin. "apa maksudnya ini ? jangan bilang kalau kyungsoo" kata jongin berubah pucat, perutnya terasa terlilit tali dan jantungnya berdetak tidak nyaman. perasaanya sangat tidak enak.

"kau akan mengerti saat tiba disana. kumohon jangan tanyakan apapun sampai kita tiba" kata sehun pelan. jongin memang tidak bisa berkata apa-apa. sekelebat pikiran negatif kini menghampiri pikirannya.

***