part 5

47 2 1
                                    

Waktu terus berpacu, detik terus berlalu. Semua telah terjadi tak akan pernah untuk datang kembali lagi. Setiap melihat dirinya, hati ghea tak ubah seperti pelari estafet yang laju. Tapi tetap dia harus mencoba berusaha agar tetap terjaga.

Widra yang merasa janggal dengan sahabatnya inipun merasa bahagia. Karena sahabatnya itu tak lagi terlibat dalam pandangan zina.

"Hai beb, aku suka sama kamu yang sekarang deh. Udah berubah, udah gak mandangin reza lama-lama. Ini namanya sahabat sehati." ucap widra ditengah-tengah perjalanan menuju mushola sekolah untuk solat dhuha.

"Hmm,, aku berusaha untuk melupakan dia wid. Capek dengan hati ni. Gak konsen belajar karena ada muka dia terus dimana-mana" keluh ghea sambil menyingsingkan baju untuk mengambil wudhu dengan ekspresi wajah pasrah namun dihatinya masih tetap negative thingking tentang widra menyukai reza.

"Kita coba perlahan ya beb" ujar widra

"Hmm.." gumam ghea

Ketika memakai mukena, reza sebagai imam solat dhuha bersama temannya. Tapi saat itu, ada seseorang wanita berbicara kepada Mia teman sekelas ghea.

"Miaa, liat tuu siapa yang jadi imam? Ciee,,ciee eheemm. Sang mantan jadi imam!!" ucap wanita itu.

"Apaan sih, ntar denger dia." kata Mia dengan senyum-senyum mengisyaratkan bahwa Mia bahagia.

Mendengar hal itu Widra langsung merangkul Ghea. Menambah Satu perkara masalah dihati ghea.
Reza yang sudah usai melaksanakan solat dhuha berjamaah beranjak dari sajadah yang terbentang lebar itu, ketika ia jalan, ia melihat kearah ghea,widra, Mia dan wanita satu lagi sedang solat. Entah siapa yang dipandanginya.

"Za, siapa yang kamu liat ? Mia ya. Udah lah mantan kok diinget-inget. Yang baru banyak noh disana. Berserak geng!" ucap Bima didepan pintu mushola.

"Engga lah geng, gak dia yang aku pandangi. Mandang orang pun gaboleh ?" ucap Reza sambil memakai sepatu.

Dikelas ghea berputar arah 180 derajat. Ia malah ingin mengetahui seluk beluk reza dan mia. Hari ini ia mencoba mendekati mia dengan cara berkumpul di geng nya mia. Berpura-pura hanya ingin bergabung.

Dan YAAYHH!! INI DIA!!

"Guys, tadi mia jumpa sang mantan di mushola. Wahh bakal nambah gabisa move on niih mia" sindir Tata teman sebangku mia

"Serius? Bbehh, gabisa tidur malam ni guys. Hahaha" gelak Citra

"Apaan sih guys" ucap mia dengan wajah kemerahan.

"Emang mantan mia yang mana weeii ?" tanya ghea pura-pura tak mengetahui apapun.

"Yaelah, ketinggalan update si ghea. Si reza yang ganteng itu looh." jawab Tata

"Lah, kok bisa putus ? Kan sayang dia ganteng, rajin solat lagi" ucap ghea pura-pura tak mengetahaui situasi apapun lagii

"Itu rahasia gheaa sayang" jawab mia dengan senyum merona.

Jam istirahat pun tepat pada waktunya. Seperti biasanya ghea dan widra menuju ke kantin untuk sarapan. Di tengah-tengah perjalanan , reza berpapasan dengan duo sahabat itu. Reza yang mulai mendekat, ia mengayunkan kepalanya kebawah untuk menyapa ghea. Sedangkan terhadap widra, ia mengisyaratkan untuk call me dan widra pun menganggukkan tanpa sepenglihatan ghea.

"Wid, ternyata mia itu mantannya reza. Dan mia belum bisa move on dari reza." ucap ghea sambil berjalan menuju kantin

"Hmm,, biarlah beb, kan kamu mau melupakan dia. So ? Kok masih ngurusin dia ?" sindir widra

"Aku kan kepo wid, melupakan itu pake proses. Gak instan beb!'' kata ghea

"Hmm,, hahaha gitu aja ngambek. Hahaha udah makan yok, udah lapar berat ini beb" pujuk widra dan merangkul sahabatnya itu.

"Haii ghe, wid. Boleh gabung ga ?" sapa mia

Widra hanya memandangi mia dan menyenggol sedikit lengan ghea seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Hmm, boleh.. Boleh mia. Duduk lah" ucap ghea.

Berbincang lah mereka bertiga, dan awal dari penyelidikan pun dimulai saat itu.

******
Matahari semakin merundukkan sinarnya menyinari keoren-orenan di kulit setiap insan. Sudah sore hari ternyata. Dan saatnya jam pelajaran habis diterpa waktu.

Waktu terus berputar mengikuti era rotasi bumi. Tubuh wanita itu perlahan mulai beranjak tumbuh dan membesar. Pemikirannya mulai matang. Yaa! Hari itu hari ulang tahunnya. Semua orang mengucapkan di medsos, maupun secara langsung. Namun perasaan sedih menyapa perempuan remaja itu.

"Happy birthday ya ghea! Wish you all the best kawan" ucap mia sambil memeluk ghea

"Hihi makasii iya mia. Aamiin semoga doa kalian semua terkabulkan ya" ucap ghea yang masih memeluk ghea.

Perlahan pelukan hangat itu lepas, dan berbincanglah ghea dan mia. Saat itu mia yang kebelet pipis meminta ghea untuk menemaninya ke toilet. Disepanjang perjalanan, ia bercerita tentang reza. Mia yang saat itu tidak mengetahui bahwa ghea diam diam mengagumi sang mantan.

"Ghea, reza sudah mulai berubah ya semenjak dia pergi umroh" mia membuka calak duluan

"Berubah gimana ?" ucap ghea

"Iya berubah jadi alim sekarang. Memang sih dulu juga dia rajin solat. Sumpah deh gak bisa move on dari dia." kata mia

"Loh, kenapa ? Kan mantan ? Kenapa harus diinget-inget? Mantan mah buang aja kelaut miaa" ujar ghea dengan santai.

"Gimana mau bisa move on, dia cinta dan pacar pertama aku. Diapun juga sama ghe. Cinta dan pacar pertama dia tu ya aku. Duuh, susah untuk move on dari cinta pertama tu ghea" ucap mia yang mulai menginjakkan kakinya kedalam toilet.

Ia mulai bungkam dan tak ingin rasanya perasaan cinta nya ini terumbar hingga terdengar sampe kedaun telinga mia.

"Ayoo ghe.!" ucap mia yang selesai dari membuang hadas.

"Hmm,, ayoo."

"By the way, kenapa kalian bisa putus ya ? Padahal cinta pertama." tanya ghea yang kepo

"Hehehe,, aku gak bisa jawab pertanyaan itu ghe. Biar aku dengan dia aja yang tau" ucap mia dengan senyuman nan mempesona

Akhirnya tibalah mereka dikelas dan melanjutkan aktivitas belajarnya.

****
Matahari sudah lelah menatap hirup pikkuk dunia. Bulan pun bergantian menyinari dinginnya malam

"PING!!"
"PING!!"
"PING!!"

"Iyaa za ? Ada apa ?" balas widra melalui bbm dari reza

"Hm, wid kita kan udah teman dari SMP. Pasti kamu tau gimana sifat aku sebagian kan ?"

"Ahaa,, so.??"

"Hmm, aku pengen tau sifat-sifat ghea. Boleh gak kamu share ke aku ?"

"Lohh, kok tiba-tiba mau kepoin tentang ghea ? Udah move on ya ? Cieeehh"

"Ahahaha move on tu udah lama wid."

"Ahaha,, bagus deh kalau begitu. Nah kalau mau kepoin ghea, kasi tau aku kenapa alasannya ? Aku gak mau sahabat tercinta aku nanti dibuat yang macam-macam!"

"Astagfirullah, ya gak lah. Ngapain juga buat macam-macam. Aku tu pengen berteman dekat sama dia wid."

"Alasan yang kurang spesifik"

"Aduhh, widraa kamu ni gak peka bangett. Aku tu pengen dekat sama dia"

"Oooppss, kalau untuk pacaran, NOO NO NOOOO!! Kalau mau macarin anak orang, ntar aja kalau udah mantaskan diri baru pacaran sesudah nikah!"

"Iya aku tau wid, aku pun gak mau pacaran untuk saat ini. Entah ngapa aku kalau ketemu ghea tu deg-deg an. Dan aku biasanya kalau deg-deg an sama cewek tu harus aku dekatin biar rasa itu hilang."

"Oohh,, gitu jadi udah ada benih benih cinta dah ni. Oke kalau emang itu yang buat kamu gak merasakan hal yang tak sepantasnya kamu rasakan, baiklah aku bantu. Eiittsss!! Tapi jangan modus"

"Okee wid aman terkendali itu mah. Makasii ya"

"Oke. Aku tidur dulu yee, jangan terbawa mimpi muka ghea tu. Esok aku ceritakan tentang ghea"

"Siipp dahh wid haha"

Fitrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang