part 4

195 9 3
                                    

Gema lonceng menandakan waktu istirahat telah berkumandang lantang. Maka berbahagialah murid-murid yang bermuka lapar sudah lama menanti suara itu. Namun tidak dengan ghea. Ghea masih asyik mengerjakan soal-soal yang di berikan oleh guru mtk. Ghea memang anak yang lumayan berbakat dalam pelajaran ini. Tiba-tiba Mia datang menghampirinya.

"Hei ghe, ke kantin yukk!" ucap mia

"Maaf mia, aku lagi gak lapar dan malas mau ke kantin. Maaf ya" jelas ghea

"Alah,,, yaudah deh. Aku disini aja ya nemenin kamu" kata mia dan duduk tepat di depan wajah ghea.

Mendengar kata ghea, mia hanya duduk dan memandangi ghea yang tengah serius mengerjakan soal-soal. Semenit kemudian datang Widra dan masuk menghampiri sahabat dari SMA nya itu.

"Gak ke kantin ukhti ? (Ukhti adalah panggilan untuk perempuan dalam bahasa arab)" tanya widra kepada ghea.

"Enggak ukh, gak lapar dan malas ke kantin." jawab ghea dengan jawaban yang sama seperti jawaban ke mia tadi.

"Hah,, kamu mau ke kantin kan ? Nih mia kebetulan mau ke kantin juga. Nah, barengan aja kalian ke kantinnya ya. Maaf banget aku lagi malas gerak" kata ghea

Rasanya telinga widra agak terasa hawa kepanasan setelah ghea berucap seperti itu.

Widra tidak menyukai Mia karna dulu mia pernah membuat persahabatannya hancur hanya karna lelaki. Mereka berdua pernah bersahabat dahulu sewaktu duduk di bangku SMP. Hanya karna seorang lelaki yang membuat mia jatuh cinta, akhirnya mia lebih disibukkan dengan pacarnya daripada widra. Widra memang lumayan susah untuk melupakan kenangan-kenangan pahit yang dialaminya. Bukan dia tidak bisa memaafkan, tapi dia paling tidak bisa melupakan hal yang buruk terhadap dirinya.

"Huh,eh, aku lupa kalau aku ada urusan sama wakil kesiswaan. Ngurus proposal kegiatan kita itu loh ghea. Eh,, mia maaf ya aku buru-buru. Aku duluan iyaa. Assalamualaikum" ucapnya santun namun tetap itu hanya sebuah alasan semata.

"Walaikumsalam" ucap ghea yang bingung kenapa sikap widra aneh terhadap mia. Ia hanya mengabaikan tanpa mengintrogasi mia tentang sikap widra

"Hmm." gumam mia sepertinya ia juga kesal mendengar alasan yang tidak logis itu.

Melihat mia yang hanya duduk didepannya sambil bermain gadgetnya membuat ghea merasa bersalah telah menolak tawarannya akhirnya ghea menemani mia ke kantin.
Diperjalanan menuju kantin, mia dan ghea bercerita-cerita. Tiba-tiba reza ada di depan mereka berdua.

"Hai reza. !" sapa mia

"Hai mia. Aku duluan yaa.!" ucap reza yang beranjak pergi. Setelah melihat mia bersama ghea.

"Kamu kenal reza ?" tanya ghea

"Jelas kenal lah, dia mantan aku ghe" jawab mia sambil memilih-milih makanan dikantin.

Door..!!! Seperti meledak hati ghea mendengar pernyataan yang tidak menyenangkan itu. Mia ternyata mantan reza. Perasaan ghea tidak karuan setelah pernyataan itu berbunyi dari mulut mia. Ghea termenung tanpa dia sadari mia telah memanggilnya.

"Ghea..!! Helloo!!" tegur mia sambil melambaikan tangan dimuka ghea.

"Hah, iya iya ada apa? Udah selesai ? Ayoo ke kelas" jawab ghea kaget

"Kamu kenapa ghea ?" tanya mia

"Hah, gak ada apa-apa kok." jawabnya dengan secuil senyuman tak ikhlas. Ia mencoba menyembunyikan rahasia besar

"Oh iya ghea, si reza itu pacar pertama dan cinta pertama aku. Kami pacaran waktu SMP. Dan sampai sekarang aku belum bisa move on dari dia ghe." ketus mia

"Ya allah, kenapa perih sekali rasanya mendengar kata-kata itu. Apakah ini pertanda kau ingin aku menjauhinya ya allah ? Tetapi kenapa seperti ini ? Haruskah sesakit ini ya allah. Ya allah aku lemah" ucap ghea dalam hati.

"Loh terus kenapa bisa putus mia ?" tanya ghea yang berpura-pura tidak mengetahui sesuatu.

"Hm. Itu karna teman aku nikung aku dari belakang ghe. Dan aku gak suka sama teman nikung aku gitu." jawab mia.

Ghea bukanlah orang yang suka menyukai mantan temannya sendiri. Bahkan ia rela berusaha keras untuk menghilangkan rasa itu jika telah mengetahui hal tersebut. Pikirannya tentang reza yang dipandang sebagai lelaki yang soleh dan tidak pernah pacaran buyar berkeping-keping. Saat ini ghea tidak tau harus melakukan apa. Yang jelas ia hanya bisa diam.

Setelah mengetahui bahwa mia adalah mantan dari seorang lelaki yang dikaguminya itu, dan juga mengetahui bahwa mia tidak suka ditikung oleh teman sendiri. "Nikung ? Aku rasa aku gak nikung. Aku mengagumi dia sebelum mengetahui hal ini..!!" pikir ghea.

Hal seperti ini yang bakal ditakutkan ghea jika menyukai mantan temannya sendiri. Yah! Dibenci! Maka dari itu ghea sangat berusaha keras untuk menghilangkan perasaan itu dari dirinya.
Baginya ia lebih baik kehilangan seribu lelaki daripada kehilang seorang teman.

Semenjak perkataan itu keluar dari mulut mia, membuat ghea tak konsentrasi belajar dan ia merenungkan satu per satu perkataan mia tanpa terlewatkan sedikitpun. Waktu terus berpacu, detik pun berlalu. Akhirnya jam sekolah selesai. Namun renungannya belum usai.

"Apa yang harus aku lakukan ya Allah. Kondisi ini sangat rumit!" keluh ghea.

Masalahnya sama widra yang mencurigai widra belum usai namun sudah ada muncul bibit permasalahan baru lagi.

Kira-kira apa yang akan terjadi kepada ghea jika mia mengetahui hal ini ? Terus kepoin ya. Jangan lupa kasi tanda bintang dan komentnya ya untuk bagaimana nasib ghea kedepannya 😋

Fitrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang