Selain terkenal pintar dibidang hitung menghitung, dia juga rajin solat, ternyata ia terkenal oleh kaum hawa. Setiap kaum hawa ketemu reza, mereka akan meminta foto atau menegur bahkan banyak yang modus untuk bertanya tentang pelajaran kepada dirinya untuk bisa dekat dengan reza.
Melihat hal itu, ghea yang tak berbakat dalam hal pemodusan secara terang-terangan, hanya mampu menggigit ujung jarinya dan menatap dari sudut pandangannya.Setiap detik menit waktu, degupan jantung tak bisa untuk kompromi akhir-akhir ini. Hal ini membuat ghea ingin membuang rasa itu jauh-jauh. Tapi sayang, usahanya semakin mendesak jantungnya untuk memompa lebih cepat.
***
Dirumah reza, tampak nisa teman dekat nya duduk rapi disudut rumah.
Mereka bercerita ria di halaman rumah reza. Tiba-tiba suasana obrolan berubah."Nis, aku mulai merasa aku jatuh cinta lagi." ucap reza dengan muka datar
"Lah, bukannya bagus kamu jatuh cinta lagi ?" ucap nisa
"Masalahnya, aku gak bisa mengutarakannya sama dia. Karna dia gak mau pacaran, dan kamu tau juga kan aku jugak gak mau pacaran ?"
"Yaudah, kamu pendam aja dulu. Gitu aja susah. By the way, yang mana sih orangnya ?"
"Ini.." sambil menunjukkan foto ghea ke nisa.
"Oohh,, itu.. Lumayan kok."
Reza menceritakan sama nisa tentang ghea. Nisa pun diam-diam mengstalk ghea lewat sosmed. Nisa adalah teman dekat reza. Mereka saling kenal awalnya ketika reza dan mia masih menjalani hubungan pacaran. Dan nisa masih berstatus sebagai sahabat mia.
Berbagai cara telah dikerahkan nisa untuk mencari segalanya tentang ghea. Bahkan dia rela bertanya kepada semua kontak nya yang mempunyai pin bbm ghea. Sungguh nisa menggebu dalam hal ghea.
Dan akhirnya dia mendapatkan pin bbm ghea melalui kakak kelas ghea yang kebetulan satu organisasi disekolahnya.
***
"Wah ada yang invite aku nih. Nisa Wardaniah. Siapa dia yah ?" ucap gheaNamun belum sempat mengkorfirmasi, bbm ghea tertutup sendirinya. Ghea bingung. Bbm nya tidak bisa digunakan.
"Kenapa nih bbm, ngeselin banget"
Sejak bbm ghea tak bisa digunakan, akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan line. Tapi sayang seribu sayang, reza ternyata slow respond kalau chat di line. Karna banyak spam yang masuk. Itu yang membuat reza malas untuk membuka line.
Hati dan ekspresi seakan-akan bertolak belakang sehingga dapat dikatakan kemunafikan didalam satu organ tubuh. Sang hati ingin memilikinya namun sang ekspresi tak ingin ia mengetahui hal itu sama sekali.
Perjalanan cintanya belum pernah usai. Seiring berjalannya masa rasa cintanya semakin mendesak. Jantungnya semakin memompa kuat dan kaki nya bergemetaran ketika melihat sang pujangga.
Pagi yang lumayan cerah mengukir ribuan senyuman ceria umat manusia dimuka bumi. Tembok sekolah menghalangi tembusnya cahaya kekulit ghea.
"Barakallah fii umrik ghea. Smoga jadi wanita solehah iya. Sorry baru ucapin. Baru tau soalnya. Jangan lupa traktirannya untuk grup nasyid yaa. Hahaha" kata reza melalui line.
"Hehehe,buset ni orang. Ulang tahun aku semalam za. Tapi kagak papa lah. iya makasii ya za. Aamiin ya allah. Wahh, aturannya ente yang traktir ane za. Ane kan yang ulang tahun. Hehehe" balas ghea
"Yaaelaah. Kagak ade sejarah yang ngucapin yang traktir. Ente mah ade-ade aje." kata reza
"Haha itu anti mainstream zaa"
"Hehehee. Ente kagak sekolah? Kok main hp"
"Ane sekolah za. Lagi kagak ada guru. Lah ente sendiri main hp"
Semenjak masuk ke organisasi islam kota, bahasa yang digunakan mereka pun mulai berubah.
Line dari ghea belum juga dibalas oleh reza. Lelah rasanya Menunggu balasan yang terlalu lama dari reza membuatnya meletakkan gadget nya tersimpan aman didalam tas. Dan melanjutkan aktivitasnya belajar dikelas dan kadang mengusilkan teman disekelilingnya.Awalnya perasaan bahagia membeludak di hati ghea ketika chatting bersama reza. Namun perasaan itu perlahan berubah menjadi resah dan penuh pengharapan yang tinggi.
Takut akan hilangnya marwah perasaan suka yang terbuka secara sengaja.***
Akhir-akhir ini ghea mulai dekat dengan mia. Hampir setiap hari mereka selalu berdua ketika didalam kelas."Ghe, aku mau cerita nih, ada sahabat aku dulu waktu smp namanya nisa, nama panjangnya nisa wardaniah dia juga suka sama reza. Dan lebih parahnya lagi, dia menyukai pacar sahabatnya sendiri. Bayangkan aja ghe, dia deket banget sam reza, padahal dia tau kalau aku pacarnya reza. Teman macam apa tu, nikung teman sendiri kayak gak ada cowok lain aja didunia ini" ujar mia
Kata- kata itu mencambuk telinga dan hati ghea. Otak nya mulai bekerja maksimal untuk menerjemahkan perkataan mia barusan diutarakannya.
Otak nya menerjemahkan bahwa mia tidak suka ada yang suka sama reza. Itu menambah beban perjalanan cintanya.
Ia tak mengutarakan sedikit jawaban spesifik tentang kekagumanya kepada reza terhadap mia, karna ia telah terlanjur mengagumi reza tanpa sepengetahuan mia. Dan hanya widra,dan teman terdekat lainnya lah yang tau akan hal ini.Ghea hanya senyum kepada mia dan berkata "nisa ? Nisa yang sekolah di SMK taruna itu ? Wahh, itu kemaren minta pin bbm aku sama kak dessy, entah untuk apa aku pun gak tau." jawabnya dengan ekspresi tanpa ada sesuatu hal yang terjadi.
"Hm, mungkin dia mau nanya tentang organisasi kalian itu ghe. Bisa jadi ajakan ?. Lapar banget ni ghe" jawabnya tanpa merasa aneh
Ghea berjalan terdiam memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa nisa itu meminta kontak nya. Padahal mereka tidak saling mengenal sedikitpun satu sama lainnya.
Sewaktu perjalanan menuju kantin, tiba-tiba dihadang oleh reza and the genk. Ghea yang saat itu sedang sibuk mengotak atik kertas yang berisi catatan kecil tidak menyadari didepannya ada seseorang lelaki idamannya.
Tiba-tiba "wehh mia lewat, apa kabar mia ? Nih reza." ucap sandy teman dekat reza
Jelas tampak kegembiraan di wajah mia