Hari pertama masuk sekolah.
Setelah menghabiskan waktu dua minggu lebih untuk liburan, kini semua murid harus kembali berkutat dengan pelajaran-pelajaran yang akan di berikan oleh guru.
Seorang gadis bernama Karen menatap pantulan dirinya di cermin seraya merapikan rambut bagian depan nya yang terlihat berantakan. Setelah itu, ia menyambar tas yang ada di sofa kamarnya dan berjalan menuju ke lantai bawah rumahnya. Ia sudah siap berangkat ke sekolah.
Karen tersenyum lebar ketika ia mendapati ayah dan ibunya sedang sarapan di meja makan sesekali mereka mengobrol dan tertawa.
"Pagi!" Sapa Karen sambil menarik salah satu kursi yang masih kosong di meja makan dan duduk. Tangannya terjulur untuk mengambil sehelai roti yang ada di meja.
"Pagi sayang." Ucap orang tuanya bersamaan.
Karen mengunyah rotinya, tangannya terjulur untuk mengambil air minum.
"Gimana hubungan kamu sama Dava, Ren?" Tanya Doni -Papa nya-
Karen seketika terbatuk. Riska -ibunya- segera memijit belakang leher anaknya itu.
"Ba-ik." Jawab Karen setelah ia meneguk air yang tadi diberikan Riska.
Doni mengangguk-angukan kepalanya dan perlahan menyesap kopi nya yang tinggal tersisa setengah. Sebelum percakapan ini berlanjut, Karen harus segera pergi meninggalkan meja makan dan berangkat menuju sekolah. Jika tidak, pasti obrolan yang menyangkut tentang hubungan dirinya dan juga Dava yang dijodohkan akan dibahas lagi oleh kedua orang tuanya.
Karen sedang tidak mau membahas Dava karena itu akan membuat hatinya sakit. Dan ia harus kembali menerima kenyataan bahwa Dava tidak menyukai dirinya, tetapi menyukai orang lain dan orang lain itu adalah sepupu nya sendiri, Kenya.
Karen mengaku kalau ia suka kepada sahabat nya sendiri yang tak lain adalah Dava. Orang tuanya menjodohkan Karen dan Dava. Entahlah Karen tidak tau apa alasannya bagaimana bisa ia dijodohkan dengan Dava sahabatnya sendiri?
Persahabatan ia dan Dava dimulai dari kelas satu SMP. Waktu itu Dava merupakan murid baru di kelasnya.
Karen sudah lupa kapan ia pertama kalinya menyukai Dava. Oh ya, tentu saja, saat Dava pertama kalinya menyatakan perasaan kepadanya pada saat mereka duduk di bangku kelas dua SMP tapi setelahnya, Dava malah menghilang keesokan harinya padahal Karen ingin menjawab bahwa ia juga suka kepada Dava. Dan dua tahun kemudian Dava kembali tapi tidak menanyakan apa-apa kepada Karen tentang perasaannya seolah ia lupa bahwa terakhir kali mereka bertemu, yaitu ketika Dava menyatakan perasaannya. Disitu Karen menahan diri untuk tidak menangis dan menyatakan perasaannya kepada Dava, ia terlalu malu jika mengatakan nya terlebih dahulu.
Awalnya Karen senang ketika mendengar bahwa dirinya akan di jodohkan dengan Dava. Tapi rasa senangnya berubah ketika ia mendengar perkataan Dava di dalam mobil waktu itu,
"Ren, sebenernya gue mau perjodohan diantara kita batal. Lo tau kan kalo gue suka atau lebih tepatnya cinta sama Kenya? Lo bisa kan ngertiin perasaan gue?" Kata Dava waktu itu.
Karen berdehem, "Pa, Ma kalo gitu Karen berangkat ke sekolah dulu ya!" Pamitnya kemudian berjalan ke halaman rumahnya dan menaiki mobil Audi kesayangannya.
Ia melajukan kecepatan mobilnya diatas rata-rata. Ia kembali teringat tentang ucapan Dava waktu itu, yang membuat hatinya harus kembali merasakan sakit saat ini.
Karen mencengkram kuat stir mobilnya. Ia jadi tidak terlalu fokus mengendarai mobilnya.
Drrt drrt drrt
Handphone yang ditaruh di dashboard mobilnya bergetar menandakan adanya panggilan masuk dari seseorang. Lamunan Karen pun terbuyar, tangannya meraih benda persegi panjang itu lalu melihat nama yang tertera di layar handphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad
RandomKisah seorang gadis bad, bernama Karen yang hobi nya selalu membully orang yang tidak bersalah, yaitu Sheila, teman sepupunya. Kelakuan nya yang seenaknya kepada siapa saja, sengaja membuat guru stres karena keributan yang Karen lakukan, hobi balapa...