@Someone's POV"Ack! Ittai ~ (Jepang: sakit)"
"Ugh, appo (Korea: sakit)..."
Ng, Bahasa Korea?! Kutegakkan posisi untuk menatap otoko (pria) yang tak sengaja beradu kepala denganku saat kami sama-sama meraih boneka Pikachu di rak bawah toko. Kuamati otoko ini mulai dari rambut hitam yang tertutupi hoodie abu-abu berlanjut pada pakaiannya.
Kaos hitam dipadu dengan jaketarmy hijau lengan panjang membentuk style-nya. Pada sepanjang tubuh terjuntai Kabel earphone merah yang bersumber dari telinganya. Berdasarkan bahasa yang digunakan, tampaknya otoko itu bukan orang Jepang sepertiku.
"Kau bukan orang jepang kan?" Tanyaku dengan bahasa Negaranya. Otoko itu tak menjawab dan justru terdiam menatapku di balik kaca mata hitamnya.
"De, aku dari Seoul." Jawabnya setelah membersihkan debu tipis di bajunya. Pandanganku masih mengikutinya yang kemudian berdiri pada tempatnya berpijak. Sementara aku masih terduduk di lantai toko.
Tiba-tiba tangan pria asing itu menyodorkan boneka Pikachu yang memeluk pocket ball pokemon ke hadapanku.
"Gomen (maaf), siapa cepat Dia dapat. Arigatou gozaimasu."
Ujarnya santai menggunakan bahasa Jepang, membuatku tertegun memandangnya yang kupikir tak bisa bahasa Negaraku. Tanpa menunggu balasan dariku, Otoko itu seenaknya berbalik pergi melewatiku yang masih terpaku.
'Sepertinya aku melupakan sesuatu.' Pikirku.
"Bocchan (Bos)-Osama (Tuan muda)!! Anda tidak apa-apa, kan? Apakah ada yang terluka?"
Aku langsung tersadar akan sesuatu yang kulupakan berkat kedatangan bodyguard tak becus yang dipekerjakan oleh oyaji (ayah/pria tua) ini.
Otoko itu mengambil boneka Pikachu yang sangat kuinginkan!! Itu adalah boneka Pikachu terakhir yang ada di toko ini. Aku sudah mencari di semua toko selama sebulan. Semua sudah habis terjual. Tidak!! Pikachu itu harus menjadi milikku!!!
"Oi, Kau!! Chotto (tunggu)!! Oi, baka (bego)!!" Seruku, mengejar pencuri itu.
"Tak baik memanggil orang asing dengan sebutan baka, Osama."
Otoko itu akhirnya berhenti melangkah setelah seenaknya memanggilku dengan sebutan osama. Hampir saja aku menabrak punggungnya jika saja tak mengerem kakiku. Ia berbalik menghadapku bersama smirk menyebalkan yang terpatri di wajahnya.
Tanpa menghiraukan ucapan si pencuri pika ini, kurulurkan tangan secepat kilat untuk mengambil Pikachu dalam genggamannya tapi Ia lebih tangkas menjauhkan sang Pikachu dariku. Berkali-kali kucoba meraih, masih saja teralihkan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lie (BoyXBoy)
Fiksi Penggemar~BF fanfic~ 'Kebohongan putih', terkadang orang perlu berbohong demi kebaikan orang yang dibohonginya. Akan tetapi, apakah kebohongan itu dapat diterima oleh semua orang? Tak banyak orang yang tidak memiliki rahasia, baik rahasia putih maupun hitam...