Pagi ini kelas begitu sepi. Entah apa karena aku yang datang kepagian atau mereka yang datang kesiangan. Dayu pun datang dan curhat kepadaku.
"Chalistaaa, mau cerita dong"
"Cerita aja, tentang apa?"
"Cowok, heheh"
Deg! Seketika aku takut kalau Dayu juga suka kepada Nelson.
"Ga tau kenapa aku mulai tertarik sama makhluk yang satu ini"
"Siapa tuh Day?"
"Tebak dong"
"Hmm, tukang sayur? Tukang kebun? Tukang bersih-bersih?"
"Ya bukanlah Chalistaaaa, hadeuh"
"Orangnya adalah....Nel-Nelson heheh"
Deg! Sakit rasanya, 'jangan sampe Dayu tau aku juga suka sama Nelson, trus si Dourtney jangan sampe suka juga sama Nelson'
"Orangnya tuh friendly, baik, perhatian,easy going-lah orangnya, trus 'alim-'alim badung gitu deh yha:v"
"Kok kamu tau dia perhatian?"
"Kan waktu itu aku iseng pake handsaplas di tangan, padahal mah tangannya ga luka. Trus pas istirahat, dia main bola di kelas, trus aku ikutan main aja kan ya. Nah, terus dia nanya 'itu tangan lu kenapa?' Njir perhatian bangetkan? Hahahahah" Jelas Dayu
"Iyaa ya. Cewek mana yang ga baper digituin coba." aku mengiyakan sambil berusaha agar tidak kelihatan cemburu.
"Erm...menurut kamu Chal. Gue masih punya kesempatan ga ya buat bikin Nelson suka sama gue?"
"Hah?"
Beberapa hari kemudian Dourtney memberi tahuku bahwa dia suka juga sama Nelson.
Ya Allah...udah mana si Dayu teh suka sama Nelson terus sekarang Dourtney juga suka deui -_- hadeuh. Jangan sampe persahabatan kita rusak hanya karena cowok ya Allah. batinku.
Aku memutuskan untuk mundur tetapi tak bisa, aku sudah terlalu sering memerhatikan dia dari jauh, sampe aku akhirnya bikin facebook agar bisa mengestalknya.
Pada saat pelajaran Seni Budaya, Dourtney membocorkan rahasiaku kepada Dayu tentang orang yang aku suka dulu. Pada saat itu sedang siap siap untuk mengukir di atas sabun. Lalu mereka teriak kencang-kencang nama Arcad. Dan jadilah aku diledek 'Arcad' sama teman teman sekelas terutama Izmir, dia yang paling sering ngedek aku 'Arcad'. Nelson pun ikut ikutan meledekku 'Arcad'. Teman teman langsung pada nanya ke Erman, seorang alumni sd ku dulu.
"Ermaannnn, Arcad yang mana ??" Tanya teman teman cowok terutama Izmir dan Nelson.
"Itu yang agak item terus pake kacamata" Jelas Erman.
"Ihh awalnya ga pake kacamata tau, Man. Diakan pake kacamatanya pas kelas 9 SMP" Kata aku ikut nimbrung.
"Iyaa" Kata Erman.
"Cieee tau aja, hahahah" Ejek Nelson.
"Ciee Arcad, ooh ternyata Chalista suka sama Arcad, hahahah" Ejek Erman.
"Ihh Erman dieeeemm, tapi kan sekarang udah ga suka ihh-_-" Kataku sambil ngejar Erman ingin jitak dia karena kesal. Erman adalah alumni SMPIT Husada Husein, iya, aku satu sekolah sama Erman pas SMP, dan sekarang satu sekolah lagi di SMA.
Aku kesal, ingin sekali membalas meledek. Tapi aku tidak tau mau ngeledek apaan. Setelah aku stalk dia, akhirnya aku tau mantannya Nelson.
Agak nyelekit sih, dia punya mantan, sementara aku sama sekali belum punya mantan rasanya seperti aku menyukai seseuatu bekas orang lain. Tapi yasudahlah, aku terlanjur memilih Nelson. Yang lain? Buang ajaa 😝😂. Rasa ini makin hari, malah makin bertambah setiap harinya, entah mengapa bisa seperti itu.
Bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful
Novela Juvenil[#721 DALAM TEENFICTION 15 JAN 2017] jika nanti aku terlihat baik baik saja tanpamu, percayalah itu sandiwara terbaikku