5

84 3 0
                                    

Aku dan Rafael pun pergi dari bukit untuk mengantarkan ku pulang kerumah nenek.
Entah apa yang ada dipikiran rafael saat ini dia sangat senang memanggilku wanita menyebalkan tapi masih ingin mengantar ku pulang.

"Rafa, kalo mau pulang gpp ko. Aku bisa pulang sendiri." Ucapku padanya.
"Heh wanita menyebalkan, gak baik menolak pertolongan orang." Jawab Rafael masih dengan omelannya.
"Ya baiklah terimakasih."
"Sama-sama." Jawab rafael singkat.

Kami berjalan lumayan lama sudah 10 menit ku rasa. Udara disini juga sudah terasa dingin sekali namun sangat sejuk. Aku senang diraba oleh udara sejuk seperti ini. Saat sedang menikmati udara segar ini tiba-tiba.. "Duukk!! Aduuuhh.. batu sialan diam sembarangan didepanku." Rafael ternyata jatuh.
"Aduh rafaa, hati-hati kalo jalan liat apa yg ada didepan mu jadi jatuh gini kan. Apa yang sakit ? Ada yang patah ?" Ucapku pada rafael.
"Ini tuh gara-gara kamu cantik jadi aku pandangi terus sampe aku tersandung batu." Ucap rafael tak sadar.
"Apa kau bilang raf ? Hahaaha kau tidak perlu sebegitu terpesonanya padaku raf. Hahaha." Aku tertawa mendengar pengakuan nya.
Dia hanya diam saja dan bangkit pergi sambil berteriak "cepatlah jalan nya." Aku yakin saat ini lelaki galak itu sedang tersipu.

"Pelangi, rumah nenek kamu dimana ? Ko gak sampe-sampe ?" Tanya rafa.
"Oh iya aku lupa kasih tau kamu. Kata mamah sih kalo dari bukit lurus aja dipertigaan belok kanan terus lurus terus dari rumah pak lurah barisan ke 3 nomor 218 warna putih." Jawabku panjang lebar.
"Waaaahh. Hebat kita ada didepan rumah nenek mu." Ucap rafael terkagum.
"Yasudah.. makasih loh tuan pemarah atas jasa antar pulang nya."
"Aku marah karna kau selalu menyebalkan pelangi. Yasudah sama-sama sana masuk diluar dingin. Kalo ada apa-apa minta tolong padaku saja ini nomor hp ku, kau bisa minta tolong mamah untuk melihat nomorku dan menekan tombol nya." Ucap rafael.
"Waah baiklah. Kau ternyata cukup murah hati sebagai tuan pemarah. Wkwkwk." Candaku pada rafael.

Bersambung..
NO COPAS!!

pelangi terakhir kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang