Pikiran mumet gara-gara laper. Ga nyadar waktu mundurin motor buat parkir eh malah nabrak orang.
"Aduh!"
Gue kaget setengah mampus. Otak gue gini nih, kalo udah laper konslet udah.
"Eh sori sori. Lo gapapa kan?"
"Makanya kalo mau parkir liat-liat dong!"
"Maap maap. Gue lagi laper." eh cewek itu malah ketawa.
"Kenapa?"
"GA."
"Buset galak amat."
"Bodo."
"Yaudah deh sebagai permintaan maaf gue, gimana kalo lo gue anterin pulang?"
"Gausah!"
"Gapapa kok. Yuk. Gue ikhlas." kata gue sambil narik nih tangan cewe super rese.
"Apaan sih pegang-pegang! Gue ga mau!" dia ngelepasin tangannya kasar.
"Gapapa ayo. Gue ga enak sama lo."
"Gue bawa motor sendiri."
"Yaelah neng. Bilang dong dari tadi."
Matanya membulat, rahangnya mengeras, "Heh kok lo marah-marah?!"
"Bodo. Orang ganteng mah bebas."
"Ganteng pala lo peang!" gue tinggalin aja nih cewek. Bodo amat lagian rese banget tinggal bilang 'gue bawa motor' aja susah bener. Kan gue yang malu.
Lupakan.
Di perempatan gue ambil lurus karena mau ke Restoran dulu. Laper lah gue gila, sarapan roti doang. Eh waktu istirahat malah diajak keluar sama Leo. Tai banget emang, kira gue mau apaan.
Gue ambil meja di pojok. Cowok ganteng, jomblo, makan di Restoran sendirian coi. Ga ada yang mau nemenin nih?
Tiba-tiba ada cewek nyamperin meja gue. Padahal meja kosong masih banyak. Dia pake seragam sama kayak gue.
"Boleh duduk?"
"Silahkan."
"Lo anak ID High School juga?"
"Eh, iya." duh kok gugup gini ya.
"Gue Skylie. Kelas sebelas lima. Panggil aja Sky." dia nyodorin tangan buat salaman.
Oh Sky, cantik juga. Hehe.
"Gue Rexcel. Kelas sebelas satu. Panggil aja Excel." Kata gue dengan menirukan gaya bicaranya tadi. Lalu menjabat tangannya. Lembut banget gila tangannya. Asoy. "Eh btw ada apa ya nyamperin meja gue?"
"Oh ga boleh? Yaudah gue pindah ya." dia siap-siap beranjak dari bangkunya. Tapi gue cegah.
"Eh ngga-ngga. Bukan gitu maksud gue. Lo boleh ko duduk disini. Ya. Kalo perlu, gue traktir deh."
Senyumnya mengembang, aduh makin manis aja ini cewek. Anak sape si, indah bener.
Gue langsung manggil pelayan dan pesen makanan buat gue dan Sky.
"Lo emang belom makan siang juga?"
"Iya tadi biasa lah. Lagi sibuk-sibuknya."
"Oh gituu." gue mesem-mesem sendiri.
Selama makan, Sky cerita banyak sama gue. Ternyata dia pindahan dari Surabaya. Bedanya, dia pindah waktu kelas sepuluh. Orang tuanya cerai dan dia ikut Bundanya, karena emang dari kecil Sky itu jarang diperhatiin sama Ayahnya. Bangsullll anak cantik begini kaga diperhatiin, gue kadang suka heran sama orang tua yang lebih mentingin kerjaannya. Papa gue juga sama sih, tapi udah lah jangan dibahas. Btw, tadi gue minta ID Line dan dikasih. Hahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Man
Teen Fiction--- ON GOING --- Orang bodoh kalah dengan orang pintar, orang pintar kalah dengan orang cerdas, orang cerdas kalah dengan orang yang BERUNTUNG. Rexcel Brighton Cavan ⬇⬇⬇ ORANG GANTENG MAH BEBAS -Alit Cahya Wildhani (2016 - 2017)