Rexcel POV
Bel pulang berbunyi tepat jam empat sore. Bunyi ini adalah bunyi yang paling dirindukan oleh para pelajar. Termasuk gue.
"Excel!" seseorang memanggil gue dari arah belakang. Gue menoleh dan oh, ternyata Sky. "Balik bareng yuk?"
"Lo kenapa?" gue menautkan alis karena bingung, gak biasanya dia kayak gini.
Ia lalu meraba-raba wajahnya sambil memasang wajah bingung juga, "kenapa apanya? Gak kenapa-kenapa kok. Emang gue kenapa?"
"Lupakan. Yaudah deh ayo."
Gue dan Sky berjalan beriringan melewati koridor-koridor kelas yang mulai sepi. Tiba-tiba Sky merangkul tangan kanan gue, lalu menoleh dan tersenyum manis. Gue membalas senyumnya, ia lalu menunduk.
"Cel, tali sepatu lo tuh. Tar jatoh." gue melirik ke arah sepatu gue yang memang simpulnya terlepas.
"Ah ga apa-apa, ga akan ngeganggu gue jalan kok."
"Yakin?"
Gue mengangguk yakin. Sampai di tengah lapangan, sesuatu yang tidak diinginkan pun terjadi. Sky ga sengaja nginjek tali sepatu gue, dan hilang keseimbangan lalu..
BRUGH!
Karena posisi Sky sedang merangkul tangan gue, Sky juga ikut jatoh. Di atas badan gue. Ya, jatoh dengan keadaan dia di atas dan gue di bawah.
Kami berdua saling tatap cukup lama. Memandangi wajahnya dari dekat, sungguh cantik.
Hening.
Awkward.
Entah setan mana yang mendorong gue untuk mendekatkan wajah gue ke wajahnya Sky, tapi itulah yang terjadi. Wajah kita berdua hanya tinggal beberapa inci saja.
"KALO MAU CIUMAN INGET TEMPAT DAN SITUASI WOY!!!" seketika gue dan Sky tersadar lalu bangkit dan membereskan baju masing-masing. Gue menoleh ke asal suara tadi, di sana ada dua orang cewek yang salah satunya adalah Keola.
"Ciuman kok di tengah lapangan? Di kamar lah. Hahaha." kata cewek yang gue ga tau siapa namanya. Dan Keola, hanya tersenyum masam.
Gue langsung menarik Sky keluar dari lapangan. Tali sepatu sialan. Bikin gue malu aja ah taiiiiii. Bad boy sih, tapi ketauan mau ciuman di tengah lapangan mah gimana ya. Padahal itu kesempatan. HAHAHA.
Di motor, suasana awkward terjadi. Gue maupun Sky ga mengucapkan satu atau dua patah kata pun. Hingga akhirnya gue membuka suara untuk mencairkan suasana.
"Sky."
"Hemm?"
"Soal tadi, maaf ya. Gue kebawa hawa nafsu. Maaf udah bikin lo malu."
"Ga apa-apa, Cel. Lagian salah gue juga kok yang ga hati-hati nginjek tali sepatu lo."
"Sky, kalo boleh jujur. Sebenernya gue suka sama lo."
"Cuma suka?"
"Iya baru suka, belum cinta. Ngga tau kalo malem, tunggu aja. Hahaha."
Sky tiba-tiba mengeratkan pelukannya dan menyenderkan kepalanya di punggung gue. Gue tersenyum walaupun gue tau Sky ga akan ngeliat senyuman maut gue.
"Gue juga." katanya berbisik. Tapi masih bisa terdengar oleh telinga gue.
"Maaf gue ga bisa lama-lama. Mau latihan basket dulu di sekolah."
Dengan satu kedipan mata, Sky mencium pipi gue. "Gue tau apa yang lo rasain. Hati-hati ya."
Gue cuma ngangguk dan tancap gas menuju rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Man
Teen Fiction--- ON GOING --- Orang bodoh kalah dengan orang pintar, orang pintar kalah dengan orang cerdas, orang cerdas kalah dengan orang yang BERUNTUNG. Rexcel Brighton Cavan ⬇⬇⬇ ORANG GANTENG MAH BEBAS -Alit Cahya Wildhani (2016 - 2017)