chapter 2

78 6 0
                                    

Langkah kakiku melambat saat seorang siswa laki-laki jalan menyalipku dari persimpangan koridor kelas musik 2. Astaga napasku tersengal saat aku mulai mengenali laki-laki itu dari potongan rambutnya. Angin yang menggoyangkan pot-pot kecil yang tergantung sepanjang koridor itu menyusuri dada ku. Dingin. Sakit. Aku coba menahannya. Hingga akhirnya Ia membelokan langkahnya untuk masuk ke kelas musik 1.
Aku kembali mengatur napas. Yurika yang sedari tadi berjalan di sampingku pun tidak menyadari apa yang terjadi padaku. Udara pagi sudah mulai terasa hangat di dadaku.

He Gazed Into My EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang