chapter 4

54 5 0
                                    

Di Sekolah

Aku berjalan menyusuri koridor yang sudah ramai. Banyak siswa yang tengah bercakap-cakap, menggosip, sibuk dengan touch screennya. Dan di ujung sana, oh astagaa heboh sekali. Kurasa mereka sedang menggosipi siswi terpopuler itu.

Uhhh...sampai juga. Ternyata kelasku jauh sekali dari gerbang. Oh, kenapa seisi kelas..ah dimana Yurika?? Biasanya jam sekarang sudah berangkat.

Aku mengedarkan pandanganku mencari sosok Yurika. Yaa, dia duduk di sampingku. Dan dia adalah satu-satunya teman di kelasku. Ohh...jangan pernah berpikir aku ini terbelakang di kelas. Mungkiiiinn karena Yurika adalah teman terdekatku di kelas.

Sepertinya, dia tidak berangkat hari ini. Kenapa??. Apa dia sakit?. Kurasa tidak, baru kemarin kita mengerjakan tugas untuk hari ini. Tapi kenapa dia tidak menghubungiku??. Lebih baik aku telephone saja dia.

Aku mengambil ponselku dari saku. Saat aku mencari namanya di kontak telephone, tiba-tiba saja ada seorang guru piket masuk ke kelas. Dengan cepat aku masukan ponselku ke tas.

" morning student"
"morning Miss"
"I am standing here, to inform something to you. These. Mmm okey, today teachers have a important event. So you all can use the time to studying at home"

Oh astaga mendengar informasi yang diberikan oleh guru piket itu membuat aku sedikit terbang. Senang sekali. Suara riuh terdengar dari deretan kelas satu sampai tiga. Dari lantai satu sampai lantai empat. Oh lihatlah mejaku. Aku bahkan belum mengeluarkan isi tasku ke meja. Ini menandakan hari masih terlalu pagi untuk pulang.

Aku berjalan menuruni anak tangga dengan santai, ditengah para siswa yang terburu-buru untuk keluar dari gedung sekolah agar bisa sampai ke bioskop tepat waktu, atau mungkin sampai di mall dan masih kebagian morning sale. Aku sendiri bahkan bingung harus kemana. Pulang???. Ah di rumah sungguh membosankan. Tiba-tiba saja aku punya ide cemerlang saat tanganku memegang busway card di saku.

Lebih baik ku habiskan busway card Danny saja, mmmm...enaknya pergi kemana ya??. Nonton?? Sendiri?? Ah menyedihkan sekali. Ke mall?? Kurasa uangku hanya bisa bertahan sampai lusa. Ah..bukankah hari ini hari kedua peluncuran buku Illana Tan??. Kurasa pergi ke perpustakaan Harmony bukan hal yang buruk. Ok lets go.

Aku berjalan menuju halte bus dekat dengan sekolah. Hanya seratus meter dari gerbang sekolah. Aku mengambil ponselku, mencari kontak orang yang kutuju dan kuangkat tepat di depan wajahku. Tit..tut..tit..tut... Beberapa saat muncullah wajah mengerikan di layar ponselku. Menjijikan.

"dasar curang. Kenapa kau tak memberitahuku kalau kau tak berangkat karena sudah tau tidak ada mata pelajaran hari ini??" aku mengomel sendiri dengan orang disebrang. Ini membuat orang-orang sepanjang jalan jadi memandangiku.
"hehehehe maaf maaf. Aku lupa untuk memberitahumu. Aku saja baru bangun saat kau memanggilku hehehehe" Yurika menenggelamkan wajahnya lagi ke bantal.

Dasar pemalas. Bagaimana bisa dia libur sendiri saat tahu tidak ada mata pelajaran hari ini?? Tanpa mengajaku.

"lalu akan kemana kau??" tanyanya
"mmmm...aku bosan di rumah, kurasa aku akan menghabiskan ini" aku menunjukkan busway card Danny padanya.

"oooohh jahat sekali. Kau tak mengajaku????!!!!! " Matanya yang sipit dijejalkan keluar dari kelopaknya.

"I don't care about you for today. Bye honey" aku menutup telephone ku dan kumasukan ke saku jaket cokelat ku.

He Gazed Into My EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang