Dingin ini kembali mendekapku. Tanpa kata, tanpa suara. Udara di luar semakin menarik aku. Kembali mengingatkan ku pada satu kisah singkat yang telah usai. Dengan berbagai rasa, berbagai cerita, dan berbagai warna. Matahari enggan timbul, entah karena ia tahu aku sedang merindu.
Ku rasa rindu ini semakin tajam. Perlahan mengiris rasa. Perlahan menusuk jiwa. Lalu bagaimana aku mengendalikan rindu ini?jika aku sudah terlanjur terikat dengan nya. Bukan hanya hari ini, bahkan setiap hari. Tak perlu diungkapkan, karena dari awal aku sudah mengerti, aku yang merindu, bukan kau. Lantas? Seperti inikah aku selamanya? Kurasa tidak. Mungkin ini fase dimana mendewasakan hati dan fikiranku. Ketika aku terlalu menggenggam, namun kau terlalu menjerat.
Biar saja seperti ini, tanpa sapaan manja. Karena aku tau, sekarang aku adalah orang yang tak pernah kau kenali lagi. Bahkan dengan rindu ini, kau tak pernah mengikatnya lagi setelah berbulan-bulan berlalu. Rindumu dengan dia, dan rinduku padamu berbeda. Tak ku biarkan satu orang pun menyentuh rinduku padamu, sebab, dahulunya kaulah yg membuat rinduku sedahsyat ini.
