Aku memilih mencintaimu dengan seluruh sisa di ruang hatiku. Aku memilih merindukanmu dengan kubangan airmata yang kumiliki. Aku memilih menyebut namamu dalam doa di setiap sujud pagi hingga malamku.
Kupikir kamu dengan keteguhan hati memang memilih untuk mengikuti pilihanku. Kupikir kamu dengan segenap cinta yang kamu punya memang memilih menambatkan haluanmu di dermagaku. Kupikir kamu dengan segala kesempurnaanmu di mataku memang digariskan Tuhan untuk menjadi pangeran berkuda putihku.
Tetapi aku salah, bukan? Aku sepenuhnya melakukan kesalahan besar. Kesalahan ini mengoyak batinku, meremukkan harga diriku, menghancurkan hatiku. Tak pernah kukira lelaki sesempurna dirimu mampu menyakitiku dengan sekejam ini. Mampu mengalirkan airmataku hingga sekering ini.
Aku hanya bagian dari permainanmu dan kawan-kawan bajinganmu. Aku hanya benda yang dipertaruhkan di matamu selama ini. Tak ada setitik pun benih cinta menggetarkan hatimu. Tak pernah ada sedikit saja belas kasih yang nyata dari semua buaianmu.
Terimakasih untuk pelajaran berharga darimu tahun ini. Aku tak akan melupakannya. Tak mungkin bisa. Meski benih cintaku tak menyentuh hatimu, tapi benih dirimu sedang tumbuh mengisi diriku.
◆◆◆
Drabble challenge from WWriteW
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga di Hatiku
Short StoryKutuliskan kisah yang membungakan hatiku, mendebarkan jantungku. Kutuliskan kisah yang menggerayangi pikiranku, merasuk kalbuku. Kutuliskan kisah tentangmu juga aku, tentang dia dan segala hidup ini. Kutuliskan kisah demi menjaga abadinya kenangan...