Dari Mata

56 8 1
                                    

Matamu memancarkan pesona yang mampu luluhkan hatiku.

◆◆◆

Kesibukanku telah menyita habis nyaris seluruh waktuku. Kuhirup dalam aroma hujan yang mampu menenangkanku, seakan menarikku sesaat dari pengapnya rutinitas. Aku hendak kembali ke ruang kerjaku saat mataku terpaku pada satu sosok berkaus dongker.

Lelaki berambut ikal dengan brewok tipisnya itu berdiri menatap langit di bawah rinai hujan. Ah, tampaknya aku mulai gila. Percikan hujan terlihat bagai kilauan permata di sekelilingnya. Kugelengkan kepalaku. Menolak imajinasi yang baru saja memasuki otakku.

Lelaki itu menoleh sesaat ke arahku. Ya Tuhan, jantungku seakan berhenti berdetak untuk sekejap. Saat mata kami tak sengaja bertemu, kakiku terasa lunglai. Hatiku berdesir. Inikah cinta pada pandangan pertama? Aku tak pernah merasa begini sebelumnya.

Langit semakin menggelap. Hujan tampaknya tak akan segera reda. Kubuka payung hitam di tanganku. Kakiku melangkah perlahan mendekatinya. Jantungku berpesta di dalam sana. Memainkan ritme yang belum pernah kudengar sebelumnya.

Tatapannya mampu meluluhkanku. Membangkitkan gairah yang terpendam lama. Hatiku berbunga untuk yang pertama. Kukembangkan senyum di wajahku saat jarak antara kami sudah tinggal selangkah lagi. Jika kulanjutkan, maka dia akan segera ada dalam pelukku.

Tidak, aku tak sebodoh itu untuk melakukannya di pertemuan pertama kami. Terlebih saat kami bahkan belum melakukan perkenalan.

Kuulurkan tangan kananku berharap dia akan menyambutnya. "Raka...," ucapku sambil menatapnya tetap dengan senyum terukir di wajahku.

Dijabatnya tanganku, erat. "Rifal." Senyumnya lebih menggetarkan hati dari yang kukira.

Jantungku berdegup semakin tak karuan. Ya, hatiku jatuh untuknya.

◆◆◆

Event second mensiv (songfic) from WWriteW


Bunga di HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang