Chapter 11

2.6K 185 1
                                    

Author pov

Seolhyung yang tengah duduk di sofa hanya menatap luar jendela, tampa ia sadari sedari tadi chanyeol memperhatikannya sampai akhirnya tuan park dan nyonya park membuka pintu dan masuk melihat kondisi chanyeol. Seolhyung segera bangkit dari duduknya dan menyapa tuan park dan nyonya park.

"Annyeong eommanim, abeonim!!".sapa seolhyung dan membungkuk sopan.

"Kau terlihat tambah cantik!kenapa kau tidak menemani suamimu di sampingnya?".ucap nyonya park, seolhyung sangat gugup ingin menjawab apa, dengan cepat chanyeol menjawab nya.

"Ia bilang hanya bosan!jadi ia menatap luar jendela eomma"jawab chanyeol dengan jawaban yang sangat konyol."eoh!bagaimana mana keadaan mu chagi?Kenapa ini bisa terjadi".tanya nyonya park.

"Aku baik eomma jangan terlalu mengkhawatirkan ku".jawab chanyeol tersenyum."seolhyung, chanyeol!apa kalian belum mempunyai anak?kalian sudah lama menjalin hubungan suami istri!".tanya tuan park membuat chanyeol dan seolhyung terdiam dan saling menatap.

"Eoh..eoh..kita sudah melakukan nya semamapu kita, tapi mungkin tuhan belum memberi kita momongan".ucap seolhyung membuat chanyeol bernafas lega."bagaimana dengan rumah tangga kalian?"tanya tuan park lagi."hmm!!sangat baik appa".jawab chanyeol dan menarik seolhyung dan memegang tangan seolhyung.

Seolhyung hanya tersenyum tipis ia tahu chanyeol melakukan ini hanya untuk membuktikan nya pada tuan park dan nyonya park. Nyonya park memberitahu chanyeol dan seolhyung untuk tetap berusaha dan berdoa pada tuhan untuk segera memberi mereka buah hati, nyonya park dan tuan park sangat tidak sabar menimang cucu nya nanti.
Seolhyung dan chanyeol mengangguk dengan ucapan yang dilontarkan nyonya park.

"Eommanim, abeonim, aku ingin keluar untuk memberitahu uisa yang menangani chan...' yeolli,untuk memberitahu kapan chanyeol-ssi maksudku yeolli chagiya bisa pulang."ucap seolhyung tapi nyonya park menghalangi langkah seolhyung."tidak perlu!kau disini saja menemani yeolli!biar eommanim saja yang memberitahu uisa, karena aku dan abeonim ingin segera pulang karena abeonim ingin istirahat. Aku akan menghubungi mu."ucap nyonya park panjang lebar dan segera mengecup kening chanyeol dan segera keluar dan diikuti dengan tuan park.

Tinggal chanyeol dan seolhyung yang merasa canggung satu sama lain, seolhyung memilh kembali untuk tetap duduk di sofa dan memandang luar jendela. Begitu juga chanyeol yang memilih untuk istirahat dan memejamkan matanya.

Author pov end

Baekhyun pov

Kenapa ini?Kenapa seolhyung tidak sama sekali mengangkat telpon dariku?aku sudah menghubunginya beberapa kali, atau mungkin ponselnya mati tapi ia bisa mencharger ponselnya saat tadi aku sudah mengantarnya pulang!

Atau mungkin seolhyung tidak ingin ke sungai han karena aku telah mengganggunya saat di halte dan ia marah?tapi alasan yang sangat konyol kalau karena itu seolhyung marah, aku sering berbuat itu padanya tapi ia tidak marah padaku!.

Lebih baik aku datang ke rumahnya agar aku tidak khawatir seperti ini, mungkin saja seolhyung tidak enak badan dan tertidur nyenyak sampai ia tidak mendengar ponselnya berbunyi.

Baekhyun pov end

Seolhyung pov

Ya tuhan apakah aku harus bertahan dengan sikap chanyeol-ssi, atau lebih baik aku mundur dan pergi untuk selamanya dari kehidupan chanyeol-ssi?sakit!yah sakit yang kurasakan saat ini mencoba berpura pura kalau rumah tangga seorang pasangan perjodohan terpaksa sangat baik.

Apalagi eommanim dan abeonim sudah bertanya tentang seorang anak, chanyeol-ssi tidak pernah menyentuh ku barang sehelai pun dan sekarang keadaan semakin rumit karena eomma ku juga menanyakan soal yang sama seperti orangtua chanyeol-ssi.

Hatred Become Love(CHANYEOL EXO FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang