Chapter 13

2.8K 197 3
                                    

Author pov

Matahari yang akan tenggelam angin sejuk menerpa wajah cantik seolhyung dengan lembut, seolhyung menatap langit di balkon bekas kamarnya dulu menatap dengan sendu sampai akhirnya ia menangis mengingat ia akan meninggalkan negeri kelahirannya ini, meninggalkan kenangan indah dan pahit, dan paling utama harus meninggalkan eomma dan appanya untuk pergi.

Seolhyung menghapus air matanya dan melangkahkan kakinya menuju meja nakas yang berada di samping kasur king size nya, ia mengambil sebuah foto yang terlihat difoto itu ia bersama appa dan eommanya yang sedang tersenyum gembira.
Mata seolhyung hampir saja menitikkan air mata tetapi ia berusaha menahan.

Dan lagi seolhyung membuka sebuah kotak berwarna merah hati, dengan hiasan pita diatasnya, seolhyung membuka kotak itu ia melihat foto...Yah foto saat chanyeol sedang bersama para sahabatnya di acara pernikahan nya ia sengaja mengambil gambar chanyeol diam diam karena tidak mungkin ia meminta chanyeol untuk berfoto.
Banyak foto tetapi satu yang membuat dirinya terdiam foto saat dirinya berciuman dengan chanyeol di altar, kalian ingin tau siapa yang mengambil gambar ini, itu adalah eomma nya. Seolhyung menjatuhkan air matanya ia tidak sanggup menatap gambar ini. Tiba tiba pintu kamarnya terbuka menampakkan nyonya lee, nyonya lee segera masuk dan berdiri di samping seolhyung mengusap lembut puncuk kepala seolhyung.

"Chagia!apa kau sungguh akan pergi?apakah kau sanggup meninggalkan negeri ini?".tanya nyonya lee yang melihat seolhyung menangis menatap foto yang berada di tangannya

Seolhyung diam dan menghapus air matanya dan menjawab nyonya lee.

"Ne eomma!aku sanggup!".jawab seolhyung.
"Geurae, istirahat lah kau pasti sangat lelah, jangan menatap foto itu kau akan terus menangis atau perlu kau membuang atau membakarnya karena itu tidak berguna lagi".ucap nyonya lee dan beranjak keluar dari kamar seolhyung.

Dalam hati seolhyung berkata, memang benar apa yang dibilang eomma nya kalau foto ini tidak berguna lagi karena foto ini hanya sebuah kenangan pahit yang selama ini yang selalu membuat dirinya tersakiti.

Seolhyung beranjak dan membawa sekumpulan foto foto itu ke taman belakang rumahnya, ia membuang foto itu ke dalam tong sampah dan membakar foto itu sampai tak bersisa, dan seketika air matanya mengalir tanpa henti.

"Hiks...kau akan merasa bahagia chanyeol-ssi saat diriku telah pergi, kau akan bisa bersenang senang dengan kekasih licik mu itu...KAU AKAN PUAS!!hiks.."tangis seolhyung pecah ia terduduk menatap tong sampah yang didalamnya sudah dipenuhi abu.

Seolhyung akhirnya bangkit dan berjalan ke kamarnya ia berjalan gontai dengan tatapan kosong, ia membuka pintu kamarnya dan masuk ia membuang tubuhnya di atas kasur king size nya. Ia lelah sampai akhirnya ia menutup matanya yang sangat sembab karena tampa henti menangis.

.......

07:00 AM

Pagi yang cerah dan disambut gembira oleh chanyeol dan shinyeong pasalnya hari ini chanyeol akan pulang kerumah, chanyeol sangat senang karena ia akhirnya akan keluar dari tempat membosankan ini.

Shinyeong memasukkan pakaian chanyeol kedalam tas saat telah selesai suster datang dan membawa kursi roda untuk chanyeol, chanyeol segera duduk diatas kursi roda dengan nyaman, suster itu segera membawa chanyeol keluar dan diikuti dengan shinyeong yang berada di samping chanyeol.

Saat sudah berada di luar rumah sakit taxi yang sudah shinyeong hubungi telah ada segera chanyeol masuk dengan bantuan shinyeong yang memapahnya, shinyeong tersenyum pada suster itu dan akhirnya masuk kedalam taxi memberitahu supir taxi itu untuk kemana.

Chanyeol sangat manja pada shinyeong karena kepalanya terus ia sadarkan pada bahu shinyeong, shinyeong tersenyum dan mengacak rambut chanyeol.

"Yak rambutku akan berantakan chagia!".ucap chanyeol mengerutkan bibirnya.
"Kau sangat lucu yeolli!".jawab shinyeong dan masih mengacak rambut chanyeol.

Hatred Become Love(CHANYEOL EXO FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang