Chapter 10

412 26 2
                                    

3 tahun kemudian…

“Aku akan ke sini nanti sore,” pamit seorang namja setelah mengantarkan adiknya ke kampus.
“Ne, oppa,” jawab yeoja itu, Oh Sena. Namja yang bernama Sehan langsung pergi untuk bekerja.
Ya, mereka telah lulus setahun yang lalu. Sehan memilih untuk bekerja karena kuliah sangat membosankan menurutnya. Sementara Sena, ia memilih untuk kuliah karena ia tidak ingin bekerja terlebih dahulu.
Sena melambaikan tangannya ke arah Sehan dan langsung masuk ke kampus. Ia menginjak semester ke tiga, sementara ia harus menyelesaikan 6 semester agar ia segera lulus. Ia tak pernah terpikirkan untuk menikah. Kedua orangtuanya menyarankannya untuk segera menikah, namun ia tak mau. Ia tak tertarik kepada pria lain kecuali pria yang pernah ia sukai. Siapa lagi kalau bukan Sehun. Pria yang sudah membuka pintu hatinya untuk jatuh cinta ke pria itu.

Selesai kuliah, ia melihat mobil Sehan yang sudah berada di depan kampusnya. Ia segera masuk ke mobil dan Sehan mulai melajukan mobilnya.
“Sena-ah,”
“Ne oppa,”
“Eomma menghubungiku untuk menjemputmu lebih awal,” ujar Sehan. Sena juga berpikir kenapa Sehan menjemputnya lebih awal. Tidak biasanya Sehan menjemputnya tepat waktu. Biasanya, ia harus menunggu satu jam lebih untuk menunggu Sehan menjemputnya.
“Waeyo oppa?” tanya Sena.
“Ada tamu penting untukmu di rumah,”
“Nugu?” Sehan hanya tersenyum. Sehan mengulurkan sebuah undangan yang sangat cantik ke arah Sena. Sena meraihnya dan…
“Ne? Aku…menikah?” Sehan menganggukkan kepalanya.
“Calon mertuamu datang ke rumah untuk acara pernikahanmu besok,”
“Besok?” tanya Sena dengan membelakakkan matanya. Sena melihat isi undangan itu. Benar, acara pernikahannya besok.
“Oppa…kau bercanda, ‘kan? Jeongmal…aku akan menikah besok dengan…Xi-Xiao Luo Chen? (dengan mengeja) Siapa dia? Apa dia dari China? Aku menikah dengan orang China? Dan bahkan aku tak mengetahui asal-usulnya? Shirreo, aku tidak akan menikah dengannya,” Sehan hanya tersenyum mendengar celotehan dari adiknya.
“Wae? Kau menertawaiku?”
“Ania ania…hanya saja kau lucu kalau sedang cerewet,” ujar Sehan. Bohong…ia tertawa bukan hal itu, melainkan…

Flashback On

Sampai di tempat kerjanya, ia mendapat sebuah telepon dari seseorang. Ia tak mengenal nomor itu. Ia geser tombol hijau dan ia letakkan ponselnya pada pendengarannya.
“Yeoboseyo?”
[Sehan-ah…nan Sehun]
“Hyung!! Akhirnya kau menghubungiku juga. Kau tahu aku sangat merindukanmu,”
[Ne, nado. Tapi hari ini aku sangat membutuhkan bantuanmu]
“Ne, apapun aku siap membantumu hyung,”
[Hari ini aku akan ke Korea bersama keluargaku. Keluargaku akan datang ke rumahmu untuk…ah~pasti kau tahu itu, ‘kan?]
“Untuk…apa kau akan menikah dengan adikku, hyung? Yeah!!! Akhirnya doaku terkabul,” Sehan melompat senang.
[Tapi aku tidak akan muncul di depan Sena hari ini. Aku sudah membuat undangan untuk pernikahanku besok. Bisakah kau membantuku untuk membagikannya kepada teman-temannya?]
“Siap hyung!!”
[Gomawo ne]
“Ne hyung,”
Sehan memasukkan ponselnya dan kembali pulang ke rumahnya untuk memberitahu kabar baik kepada kedua orangtuanya.

Flashback end

“Kau aneh oppa,” cibir Sena.

Sampai di rumahnya, Sena melihat dua orang bersuami istri tengah berbincang dengan kedua orangtuanya. Benar, mereka dari China. Sehan oppa benar, pikir Sena. Sena langsung masuk ke kamarnya tanpa menghiraukan mereka.
“Jadi…pernikahannya diselenggarakan besok?” tanya Nyonya Oh.
“Ne, mereka akan menikah besok. Putraku sangat menyukainya sejak ia kembali ke rumah Anda,” ujar Nyonya Xi.
“Bagaimana appa? Kau merestui hubungan mereka? Eomma sangat menyukai anak itu appa,”
“Asal mereka senang…aku merestuinya,” ujar Tuan Oh.
“Gomapseubnida Tuan Oh…sebelumnya maafkan saya karena saya telah merepotkan Anda untuk merawatnya,” ujar Tuan Xi.
“Gwenchanayo…lagipula…keluarga kami sangat bahagia ditambah dengan adanya dia. Jadilah seorang ayah yang baik,” ujar Tuan Oh.
“Ne,” ujar Tuan Xi.
“Ngomong-ngomong…aksen kalian lancar sekali layaknya orang Korea,”
“Putra kami, Xiao Lu Han mengajarkan ‘hangul’ kepada kami,”
“Begitukah? Syukurlah,” ujar Nyonya Oh dengan ramah.

I'm Different With My Family (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang