chap 8

15.4K 341 4
                                    


Terhina, sakit hati, merasa kotor , dan hancur. Itulah yang dirasakan oleh jihyo. Kesucian yang dia jaga untuk suami nya sudah hilang ntah kemana. Dia merasa hancur, orang yg dia percaya selama ini dan selalu melindunginya malah menghancurkan nya tanpa sisa. Kalau ini hanya mimpi dia ingin cepat terbangun dari mimpi ngeri ini. Menangis itu lh yang dia lakukan tanpa tau harus melakukan apa. Dia ingin mati saja tidak sanggup menanggu malu.

Pov jihyo

Kenapa daddy begitu jahat kepada ku. Kenapa dia memperkosa ku, apa salahku dad.
Tidak ada gunanya aku menangis, semua nya sudah hilang.

" jihyo keluar sayang, maaf kan daddy, daddy tidak tau apa yang daddy lakukan"

Ehhm mudah sekali dia berkata seperti itu. Dia tidak tau apa yang aku rasakan.

"Aku ingin sendiri" aku berkata dengan suara yang amat datar.

" kita bisa bicarakan sayang, jgn seperti ini " dengan suara yg lembut.

"Aku bilang pergi ya pergi apa susah nya si" aku membentaknya, terserah kalian mau bilang aku kurang ajar atau apa. Tapi sumpah kelakuan nya tidak bisa semudah itu aku maaf kan.

Sehun pov

Aku tersentak saat jihyo membentak ku, selama ini jihyo tidak pernah membentak ku tapi sekarang. Yahh aku sadar ini semua salah ku. Aku telah memperkosa putri ku sendiri seharusnya aku tidak seperti ini. Aku pun tidak tau kenapa aku bisa bertindak seperti ini. Ohh tuhan ampuni aku.

Ini sudah 3 hari jihyo tidak keluar kamar aku semakin khawatir takut terjadi sesuatu yang iya-iya nanti.

Saat aku ingin menuju kekamar jihyo. Aku melihat jihyo sudah ada ditangga lengkap dengan seragam sekolahnya. Sepertinya dia ingin sekolah. Iya iya lh gak mungkin juga ingin mancing 😒.

" sayang, kamu mau kesekolah " oh sehun pertanyaan bodoh apa itu.sudah jelas lh dia mau kesekolah. Liat sekarang dia tidak memperdulikan ku.
Seperti nya aku harus extra bersabar untuk bisa jihyo memaafkan ku.

Jihyo pov

Ahhh sudah 3 hari aku tidak kesekolah. Apa aku yang kecepetan ya datang nya nyatanya belum ada orang yang datang. Ahh bodoh lh mending gue pergi ke tempat biasa sekalian ngerokok sudah lama rasanya gk ngerokok.

Gue baru menghisap rokok ku yg ke2 ada makluk dari ntah mana datang nya ngebuang rokok gue.

" jihyo jangan merokok lagi, tidak baik untuk kesehatan lo " sok perhatian ni orang sama gue.

" berisik lo, pergi sana jangan pernah ganggu gue"  dengan suara yg sedingin es yang ada dikutup utara.

" gak , gue peduli sama lo ayo sekarang kita masuk kekelas " .

Aku hanya menatap dia dengan menaikan satu alis ku. Malas lama-lama dengan ni anak. Emmm gue mau ngapain ya ahh ngebuli junior seru ni 😏.

------------

Sekarang lagi jam istirahat, sekarang waktunya untuk mencari hiburan .

"Amber lo cepatan dong, gue udah gak sabar ni " dengan suara yang lumayan kuat.

"Ahh sabar napa, gue pun udah gak sabar udah lama kita gak ngelakuin nya. Sekarang siapa mangsa kita ?"
Tanya amber dengan antusias nya.

Gue hanya memberikan smirk gue yang langsung dipahamin sama dia.

Is show time 😏

"Lo liat cewek yang ada di bangku yang lagi makan itu " tanya gue ke amber.

" ohh si nenek lampir, apa sekarang "

"Tunggu apa lagi , apa lo siap " dengan smirk gue.

" gue selalu siap "

Gue berjalan kearah tempat tu cewek duduk dengan teman-teman nya . Sesampainya di tempatnya gue langsung kejambak tu rambut si nenek sihir orang-orang yang tadinya lagi menikmati makan nya langsung memperhatikan kami. Dalam sekelip mata kami jadi pusat perhatian.

Kejadian dikantin sangat menghebohkan dengan jihyo yang menjambak rambut bomi yang memang menjadi musuhnya dari dulu. Bomi yang tidak mau kalah hingga terjadi lah perkelahian yang tidak bisa dihindarkan lagi.

------------

Disinilah gue sekarang dengan si bomi akk nenek lampir berada . Di depan gue udah ada kepala sekolah yang menatap kami membunuh tapi gue mah biasa aja.

" sekarang siapa yang ingin bertanggu jawab" tanya tu kepsek dengan suara yang dibuat-buat galak.

" jihyo yang salah pak " kata si bomi dengan manja nya. Ihh mau aja gue sumbet tu mulut.

" apa bener tu jihyo" sok-sok natap gue ni guru nanti jatuh cinta kan susah hahaha. Fokus jihyo sekarang bukan waktunya.

" iya benar , emang kenapa gak salah kan " gue jawab dengan polos nya .

Gue liat tu guru udah mijit pelipis nya. Mungkin pusing liat kelakuan gue yang sering buat ulah.

"  bomi kamu boleh keluar dan kamu jihyo tetap disini "

gue sebagai anak yang baik hanya menurut saja.
Setelah perginya bomi tu guru nanya lagi sama gue udah kayak wartawan aja dia tu.

"Jihyo kenapa kamu melakukan nya ?"

" cuma bosan aja makanya cari hiburan " aku menjawab dengan tenang nya .

" tunggu disini, sebentar lagi orangtua kamu datang ".

Apa dia bilang tadi orang tua maksud nya daddy,ohhh my god tidakkkkkk.
Gue malas jumpa tu orang siapa pun tolong gue.

Cukup sini dulu ya mungkin gak begitu bagus. Ini pun curi2 waktu didalam kelas .

my daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang